Buntut tragedi Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan ratusan nyawa ternyata menyebabkan Gilang Widya Pramana atau Juragan 99 mundur dari kursi Presiden Arema FC.Â
Sebelum keputusan mundur ini, Juragan 99 diperiksa di Mapolda Jawa Timur pada Kamis malam (27/10) sebagai saksi. Pernyataan mengejutkan dikeluarkan Juragan 99, mengaku bukanlah pemilik Arema FC. Gilang menyatakan bahwa ia hanyalah investor di klub kebanggaan masyarakat kota Malang itu.Â
Juragan 99 juga mengaku bukan pengambil keputusan di Arema, mengingat saham mayoritas dimiliki oleh Iwan Budianto yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PSSI. Saham IB sapaan akrabnya di Arema mencapai 3.750 lembar, sedangkan Juragan 99 hanya 700 lembar.Â
Di jagat media sosial banyak publik yang menyatakan bahwa keputusan mundurnya Juragan 99 sebagai Presiden Arema FC, tepat dan cerdas. Mengingat tragedi Kanjuruhan, Malang yang menewaskan ratusan nyawa justru dirinyalah yang menjadi "tumbal" dan boneka, padahal Gilang bukan pemilik saham mayoritas Arema FC.Â
Arema FC pun dinilai kurang tegas dalam menyikapi tragedi Kanjuruhan, Malang. Tidak sejalan dengan suara Aremania dan fans klub-klub lain. Diduga sikap ini karena adanya konflik kepentingan dalam tubuh Arema FC mengingat Iwan Budianto yang merupakan Direktur Utama Arema juga menjabat Wakil Ketua Umum PSSI.Â
Aneh memang rasanya seorang pemililk klub juga menduduki posisi penting dalam federasi. Namun inilah potret nyata sepakbola Indonesia. Bagaimanapun keadilan terhadap korban, keluarga korban, harus ditegakan. Dan tragedi Kanjuruhan, Malang haram terulang kembali.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H