Mohon tunggu...
Muhamad Syafril Alfariji
Muhamad Syafril Alfariji Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sultan Maulana Hasanuddin Bnaten

Mahasiswa dan Desainer Grafis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Gen-Z dan Media baru : Dampak Konsumsi Konten di Era Digital

29 Desember 2024   20:48 Diperbarui: 29 Desember 2024   20:48 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Magnus Mueller dari Pexels:: https://www.pexels.com/photo/photo-of-hand-holding-a-black-smartphone-2818118/

Mengingat dampak yang beragam, peran orang tua dan pendidikan sangatlah krusial. Orang tua perlu menjadi pendamping yang aktif dalam mengawasi konsumsi media anak-anak mereka. Misalnya, mereka dapat membatasi waktu layar dan memberikan arahan dalam memilih konten yang bermanfaat.

Institusi pendidikan juga memiliki tanggung jawab besar untuk memberikan literasi digital kepada siswa. Dengan pemahaman yang baik tentang risiko media sosial, Generasi Z dapat belajar untuk menggunakan platform ini dengan bijak. Mereka harus diajari untuk memahami pentingnya menjaga privasi, menghindari informasi palsu, dan berperilaku etis dalam dunia digital.

Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, platform media sosial, dan masyarakat juga diperlukan untuk menciptakan lingkungan digital yang lebih sehat. Regulasi yang mengatur algoritma media sosial, misalnya, dapat membantu mengurangi penyebaran konten berbahaya dan memastikan bahwa pengguna mendapatkan informasi yang berkualitas.

Untuk memaksimalkan manfaat media baru, Generasi Z perlu diberdayakan dengan keterampilan digital yang memadai. Mereka harus mampu mengevaluasi kredibilitas informasi, mengelola waktu dengan bijak, dan memanfaatkan media sosial untuk tujuan yang positif. Program pelatihan literasi digital yang melibatkan komunitas lokal dapat menjadi langkah awal yang efektif.

Selain itu, Generasi Z perlu didorong untuk menciptakan konten yang bermakna dan berdampak positif. Dengan menjadi produsen, bukan hanya konsumen konten, mereka dapat mengambil peran aktif dalam membentuk masa depan digital yang lebih inklusif dan inspiratif.

Media baru telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan Generasi Z. Platform seperti TikTok, Instagram, dan YouTube menawarkan berbagai manfaat, mulai dari hiburan hingga edukasi. Namun, dampaknya yang negatif tidak dapat diabaikan begitu saja. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang seimbang dalam penggunaannya, dengan dukungan penuh dari orang tua, pendidik, dan regulasi yang tepat. Dengan pengelolaan yang baik, Generasi Z dapat memanfaatkan media baru untuk berkembang secara positif di era digital ini.

Referensi

  1. Statista. "Rata-rata waktu yang dihabiskan Gen-Z di media sosial." https://www.statista.com 
  2. Pew Research Center. "Gen-Z dan preferensi mereka terhadap konten media." https://www.pewresearch.org 
  3. Jurnal Posmedia. "Dampak TikTok pada pola tidur remaja." https://jurnalposmedia.com 
  4. STIKES Panti Waluya. "Pengaruh TikTok terhadap kesehatan mental Gen Z." https://stikespantiwaluya.ac.id 
  5. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. "Pengaruh konten TikTok pada perilaku remaja." https://repositori.uin-alauddin.ac.id 
  6. Jurnal Hermeneutika Untirta. "Pengaruh media sosial terhadap perubahan perilaku sosial." https://jurnal.untirta.ac.id 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun