Mohon tunggu...
Ricko Adithia
Ricko Adithia Mohon Tunggu... Guru - rickoadithia

selalu optimis untuk menjalankan sesuatu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mati Suri 2 Kali

7 Februari 2020   04:59 Diperbarui: 7 Februari 2020   04:59 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambaar https://pixabay.com/ 

Istri Darmaji : huus bapak jangan ngomong begitu ah, ibu belum siap kalo harus kehilangan bapak

Selang beberapa saat darmaji pun mulai menggigil kembali

merasa panas seperti di bakar,,, sang istripun memanggil dokter karena melihat kondisi suami yang mulai tidak stabil lagi.

dokterpun menyuruh sang istri keluar ruangan dan meninggalkan darmaji sendiri untuk di periksa kembali.

selang beberapa saat kurang lebih 10 menit, Darmaji pun sudah tidak bernafas.....

Dokter lalu keluar dan  memberitahukan kalo Darmaji sudah meninggal dunia

"Dokter : ibu kami sudah berusaha keras dan berusaha dengan sebaik-baiknya, tapi kita tidak bisa menyelamatkan kondisi suami ibu, ibu harus tabah karena suami ibu sudah menghembuskan nafas yang terakhir kali nya"

sang istripun langsung tak sadarkan diri, dia tergeletak pingsan setelah mendengar kabar tersebut.

setelah kurang lebih dua jam, akhirnya jenazah darmaji di bawa pulang kerumah duka dengan mobil ambulance. sesampainya disana sudah berkumpul semua tetangga dan kerabatnya untuk melayat darmaji.

Sang istri pun sudah sadar dari pingsan tetapi tak henti-hentinya menangis. sebagian para pelayat ada yang mengaji membacakan surat yasin dan surat surat lain nya untuk jenazah.

Hari itu waktu sudah menunjukan pukul 9 malam, dan karena sudah malam, rencana jenazah akan di kuburkan besok pagi. selang sekitar satu jam satu orang pelayat melihat keanehan dari jenazah, dia memperhatikan seolah-olah jenazah matanya berkedip sekali. sang pelayatpun merasa takut, untuk berbicarapun dia tak berani takutnya itu hanya sugestinya belaka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun