Mohon tunggu...
Muhamad Syaiful Rifki
Muhamad Syaiful Rifki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Maju Tanpa Merendahkan

Mahasiswa Jurusan Pertanian di Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama Pilihan

Pengembangan Kawasan Hortikultura Pepaya California Menuju Petani Indonesia Sejahtera

10 Mei 2023   19:08 Diperbarui: 10 Mei 2023   19:18 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Abah Katazi Farm (Sumber/pribadi)

Pepaya california dipilih karena sebagai komoditas yang prospektif. Pola kemitraan yang dijalin adalah dengan menggandeng dan bekerja sama dengan petani di sekitar lokasi. 

Pola kemitraan ini dipilih sebagai bagian dari perwujudan slogan "Maju Bersama Sejahtera Semua". Ucu Suherman sebagai inisiator PKHT menjelaskan bahwa untuk menciptakan kemandirian di masyarakat terutama petani harus didahului oleh keadaan yang sejahtera. 

Keadaan yang sejahtera akan mampu memenuhi kebutuhan lainnya disamping kebutuhan pokok, sehingga kelebihan dari hasil panen dapat digunakan untuk membantu petani lainnya. Nantinya hasil keuntungan akan dibagi dengan para petani. PKHT ini diberi nama Abah Katazi Farm.

Selain pepaya california, PKHT Abah Katazi Farm ini direncanakan juga sebagai lokasi pengembangan komoditas hortikultura lain seperti cabai rawit, cabai hijau, cabai keriting, tomat, mentimun, dan terong. 

Komoditas ini dikembangkan untuk mengantisipasi inflasi yang mengakibatkan harga bahan tersebut mahal, terutama ketika hari -- hari besar seperti lebaran dan tahun baru. 

Dalam rangka mengikuti tren pemasaran digital, Abah Katazi Farm memiliki beberapa akun media sosial sebagai saluran pemasarannya. Media sosial tersebut diantaranya adalah Instagram @abahkatazifarm, Tiktok @abahkatazifarm, dan Whatsapp dengan nomor admin 0882 -- 2946 -- 5305. Melalui pengembangan ini diharapkan dapat menciptakan kemandirian kawasan hortikultura dalam rangka memenuhi kemandirian pangan nasional pada tahun 2045.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun