Perkumpulan penerjemah tentunya terdiri dari bermacam macam orang, bukan hanya karena lebih dari setengah kelompok itu berasal dari negara yang berbeda dan hampir semuanya pernah tinggal di luar negeri, atau karena semuanya mampu bercakap-cakap dari satu bahasa ke bahasa lain tanpa kesukaran, namun karena penerjemah dan juru bahasa membawa bermacam-macam "karakter" dan "kepribadian" berbeda di dalam diri mereka sesuai kebutuhan, yang siap disusun kembali di layar komputer setiap kali muncul teks baru, atau dari gelombang udara saat pembicara lain naik ke podium. Kelompok penerjemah selalu terlihat lebih besar daripada jumlah yang sebenarnya.
Situasi yang Memaksa Menjadi Penejremah
Di sisi lain, ada kelompok nonpenerjemah yang ciri-cirinya sama: duta besar, guru bahasa, pelancong dunia, dll. Kemampuan khusus apa yang dapat membuat seorang yang gemar melancong dan pencinta bahasa yang terpelajar menjadi seorang penerjemah atau bahkan membuka perusahaan jasa Penerjemah?
Ayah penulis bekerja pada divisi internasional sebuah bank besar di Brasil. Akibatnya, antara usia 1 sampai 19 tahun, penulis sudah tinggal di delapan negara dan sepuluh kota.Â
Orang tua penulis mempelajari bahasa-bahasa daerah di tempat yang kami tinggali dengan tradisi interaksi yang berlaku saat ini. Namun, dari sudut pandang intern (dari dalam diri penerjemah), harapan akan terjemahan itu agak berbeda dengan apa yang tampak dari luar.Â
Bagi penerjemah, reliabilitas (reliability) itu penting, terutama sebagai pangkal kebanggaan profesi. Reliabilitas juga mencakup unsur-unsur yang sedikit atau tidak ada artinya bagi pengguna terjemahan. Kecepatan biro penyedia jasa penerjemah dalam menyelesaikan pekerjaan (speed) itu penting, terutama sebagai sumber bertambahnya penghasilan yang juga dapat ditingkatkan melalui cara-cara lain.Â
Dan yang luar biasa penting - bahkan mungkin paling penting dari semuanya-bahwa penerjemah memang menikmati pekerjaannya, suatu faktor yang jelas kurang berarti di mata orang luar. Ketiga syarat "internal" ini akan dibicarakan sebagai kebanggaan profesi (professional pride), penghasilan (income), dan menikmati kesenangan (enjoyment).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H