Mohon tunggu...
Muhammad Sifa Abdul Ghoni
Muhammad Sifa Abdul Ghoni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Wirausaha

Saya anak muda yang mengeluti usaha di bidang fashion, Saya seseorang individu kreatif dan inovatif yang berani mengeksplorasi tren dan gaya baru. Saya memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk mempromosikan produk saya, menjangkau pasar yang lebih luas, dan membangun merek pribadi yang kuat. Dengan kepekaan terhadap isu-isu lingkungan dan keberlanjutan, mereka sering mengutamakan penggunaan bahan ramah lingkungan dan praktik produksi yang etis. Kolaborasi dan keterlibatan dalam komunitas fashion lokal maupun global menjadi bagian penting dari strategi saya. Usaha yang saya jalankan dengan semangat dan dedikasi ini mencerminkan dinamika serta aspirasi generasi muda dalam menciptakan pengaruh yang signifikan di industri fashion.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masuki Kekayaan Sejarah dan Proses Pembuatan Sarung Batik Eksklusif "Banyu Wongso"

29 Mei 2024   22:43 Diperbarui: 30 Mei 2024   00:13 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lokasi toko Sarung Batik Banyu Wongso berada di Jl. Berahan Kulon Rt.01 Rw.01 Kec. Wedung Kab. Demak Prov. Jawa Tengah lokasi tersebut di area perkampungan.

Tata Cara Pembuatan Sarung Batik Banyu Wongso

Berikut ini adalah proses membatik yang berurutan dari awal hingga akhir. Penamaan atau penyebutan cara kerja di tiap daerah pembatikan bisa berbeda-beda, tetapi inti yang dikerjakannya adalah sama termasuk di Pekalongan ini, yaitu:

1. Ngemplong
Ngemplong merupakan tahap paling awal atau pendahuluan, diawali dengan mencuci kain mori. Tujuannya adalah untuk menghilangkan kanji. Kemudian dilanjutkan dengan pengeloyoran, yaitu memasukkan kain mori ke minyak jarak atau minyak kacang yang sudah ada di dalam abu merang. Kain mori dimasukkan ke dalam minyak jarak agar kain menjadi lemas, sehingga daya serap terhadap zat warna lebih tinggi.


2. Nyorek atau Memola

Nyorek atau memola adalah proses menjiplak atau membuat pola diatas kain mori dengan cara meniru polamotif yang sudah ada, atau biasa disebut dengan ngeblat. Pola biasanya dibuat diatas kertas rotiter lebih dahulu, baru dijiplak sesuai pola diatas kain mori. Tahapan ini dapat dilakukan secara langsung diatas kain atau menjiplaknya dengan menggunakan pensil atau canting. 

Namun agar proses pewarnaan  bisa  berhasil  dengan baik, tidak  pecah,dan sempurna, maka proses batikannya perlu diulang pada sisi kain di baliknya. Proses ini disebut ganggang. Setelah melalui proses diatas, kain diberikan jidan dijemur. Selanjutnya, dilakukan proses pengemplongan, yaitu kain mori dipalu untuk menghaluskan lapisan kain agar mudah dibatik.


3. Mbatik

Mbatik merupakan tahap berikutnya, dengan cara menorehkan malam batik ke kain mori,dimulai dari nglowong (menggambar garis-garis di luar pola) dan isen-isen (mengisi poladengan berbagai macam bentuk). Di dalam proses isen-isen terdapat istilah nyecek, yaitumembuat isian dalam pola yang sudah dibuat dengan cara memberi titik-titik (nitik). Ada pula istilah nruntum, yang hampir sama dengan isen-isen, tetapi lebih rumit.


4. Nembok
Nembok adalah proses menutupi bagian-bagian yang tidak boleh terkena warna dasar, dalam hal ini warna biru, dengan menggunakan malam. Bagian tersebut ditutup dengan  lapisan malam yang tebal seolah-olah merupakan tembok penahan.

5. Medel
Medel adalah proses pencelupan kain yang sudah dibatik kecairan warna secara berulang-ulang sehingga mendapatkan warna yang diinginkan.


6. Ngerok dan Mbirah

Pada proses ini, malam pada kain dikerok secara hati-hati dengan menggunakan lempengan logam, kemudian kain dibilas dengan air bersih. Setelah itu, kain di angin-anginkan.


7. Mbironi

Mbironi adalah menutupi warna biru dan isen-isen pola yang berupa cecek atau titik dengan menggunakan malam. Selainitu, ada juga proses ngrining, yaitu proses mengisi bagian yang belum diwarnai  dengan  motif  tertentu.  Biasanya,  ngrining  dilakukan  setelah  proses pewarnaandilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun