Mohon tunggu...
Muhamad Saudi
Muhamad Saudi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kopi hitam

Penikmat kopi hitam

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cerita Rakyat Pandeglang Banten

24 Juli 2023   18:56 Diperbarui: 24 Juli 2023   19:12 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gapura selamat datang di Pandeglang, berlokasi di pasar cadasari. gambar diambil dari iNews.id

Bersumber dari berbagai artikel, cerita orang tua jaman baheula dan lainya, kembali penulis menyampaikan satu cerita tentang asal usul nama sebuah kota kecamatan dan kampung di kabupaten Pandeglang dan kecamatan cadasari. dipersilahkan kepada sobat Kompasiana untuk meluruskan bila ada cerita yang salah.

Di satu desa di Propinsi Banten (sekarang wilayah Desa cadasari, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang) tersebutlah seorang putri cantik jelita bernama Putri Arum. Selain terkenal kecantikannya, Putri Arum juga dikenal sebagai Putri yang baik hatinya. tak heran bila putri ini ditaksir oleh dua orang pangeran dan berharap bisa menjadi suaminya. Pangeran Sae bagus Lana, sosok laki laki gagah tampan dan berbudi baik, dan seperguruannya Pangeran Cunihin yang Meskipun tampan tetapi sangat kejam dan licik. 

Menghadapi lamaran kedua pemuda itu Putri Arum tentu saja lebih memilih Pangeran Sae bagus Lana, tetapi menolak lamaran Pangeran Cunihin tentu saja hal yang sangat beresiko dan sama artinya siapa menerima kehancuran kerajaan tempat tinggalnya.

Mengetahui teman seperguruanya yang direspon Pangeran Cunihin marah. dengan kelicikannya dia menjebak Pangeran Sae Bagus Lana lalu mengambil semua kesaktiannya dan terakhir dikutuknya menjadi sosok kakek tua renta. pangeran yang dikutuk sahabatnya ini lalu pergi menghadap guru dan menceritakan semua perihal kejahatan Pangeran Cunihin.

Putri Arum yang menerima tekanan dari pangeran Cunihin Agar segera menerima lamarannya, seperti kebiasaan orang zaman baheula sang putri bersemedi meminta petunjuk kepada tuhan agar bisa terbebas dari belenggu Pangeran Cunihin. Di Dalam semedinya, putri mendapat satu petunjuk menyepi menenangkan diri di Bukit Manggis.  (konon daerah ini sekarang bernama Kampung Pasir Manggu). Di bukit itu nanti akan ada seorang pangeran sakti nan tampan yang akan menyelesaikan persoalan Sang putri.

Waktu berlalu Putri Arum larut dalam persemediannya, pangeran yang akan menjadi dewa penolongnya itu tidak jua kunjung datang. Putri semakin gelisah mengingat batas waktu berpikir yang diberikan sang pangeran jahat sudah hampir habis.

Tidak terasa air mata membasahi pipi sang putri. membayangkan harus menjadi istri sang pangeran yang lalim. dalam isak tangisnya tiba-tiba, datanglah sesosok kakek bersahaja.

Kakek itu bertanya, "Maaf, siapakah engkau dan mengapa engkau menangis?" Putri Arum menoleh ke sang kakek
"Aku Putri Arum. Aku saat ini sedang bingung dan sedih, Kek. karena sebentar lagi akan datang seorang pangeran jahat untuk menikahi ku, dan aku sama sekali tidak pernah mencintainya."

"Oh, malang niam nasibmu, Tuan Putri. jika hamba boleh tahu, siapakah pangeran jahat yang kau maksud itu?" tanya kakek.
"Cunihin. Pangeran Cunihin, Kek," ujar Putri Arum semakin meratap.

"Lalu, mengapa Tuan Putri berlama-lama berada di bukit ini?" tanya kakek.
Putri Arum menghapus air matanya dan berkata, "Dalam persemedianku, aku diberi petunjuk agar menenangkan diri di Bukit ini. sebab disini nanti akan datang seorang pangeran sakti yang dapat menolongku." Putri menunduk lagi. sambil berucap: "Tapi, pangeran itu tidak kunjung datang, dan aku harus pasrah menerima kenyataan menjadi istri Pangeran Cunihin."

Kakek mendengarkan dengan seksama cerita Putri Arum. ada rasa iba timbul dalam dirinya.

Putri Arun lalu bertanya, "Maaf Kek, aku terlalu larut dengan kesedihan. sampai lupa menanyakan siapa nama Kakek."

"Nama hamba Ki Pande. Hamba seorang pembuat gelang, Tuan Putri boleh memanggil hamba Ki Pande," ujar kakek sambil tersenyum.
"Maaf Tuan Putri, bolehkan hamba ikut membantu masalahmu itu?"

"Dengan senang hati Ki Pande," Terlihat Putri Arum.mulai tersenyum kembali.

 "Begini Tuan Putri, Tuan Putri terima saja lamaran pangeran cunihin,"

"Apa? Menerima lamaran laki-laki yang tidak pernah aku cintai dan kejam? Tidak Ki Pande, Aku lebih baik mati daripada harus menjadi istri seorang pangeran yang tidak punya hati." ujar Putri Arum.
"Begini maksud hamba Tuan putri.. terima lamarannya, tapi berikan dia sebuah persyaratan yang sangat sulit sehingga mustahil untuk disekesaikan," ujar Ki Pande. "Pangeran Cunihin sangat sakti ki. Ia mampu melakukan apa saja, dalam waktu yang singkat" ujar Putri Arum.

"Baiklah, hamba akan memberi usul soal persyaratan yang harus Tuan Putri ajukan. Mintalah kepada pangeran cunihin untuk dibuatkan sebuah lubang pada sebuah batu keramat yang tingginya sekira kira sama dengan tubuh manusia. batu keramat itu kelak akan kita gunakan sebagai tempat untuk berbulan madu. dan dalam waktu tiga hari harus sudah diletakkan di pesisir pantai,"

Ki Pande menambahkan, "Perlu Tuan Putri ketahui, kesaktian yang dimiliki seseorang akan hilang jika ia melubangi sebuah batu keramat. selanjutnya biar hamba yang akan membereskannya. Untuk menjalankan rencana ini, Tuan Putri harus ikut ke tempat tinggal hamba. Apakah Tuan Putri bersedia?" "Baiklah Ki Pande, akan kulakukan perintah Ki Pande. Terima kasih banyak atas bantuan Aki" ujar Putri Arum.

Putri Arum ikut ke tempat tinggal Ki Pande. Butuh waktu yang cukup lama untuk sampai ke sana karena memang jaraknya yang jauh. Putri Arum yang tidak biasa berjalan jauh tampak sangat kelelahan, dan akhirnya jatuh pingsan. seorang tetua membantu Ki Pande menolong Putri Arum. Seorang tetua membantu Ki Pande dan mengatakan bahwa Putri Arum akan kembali sadar jika diberi minum air gunung yang berasal dari batu cadas. Beberapa penduduk langsung mencari keberadaan sumber air itu. Sesaat, setelah meminum air yang berasal dari batu cadas, Putri Arum siuman. mulai saat itu ia dikenal sebagai Putri Cadasari.

Sementara itu, Ki Pande melanjutkan pekerjaannya untuk membuat sebuah gelang yang akan digunakan untuk menghancurkan Pangeran Cunihin. ukuran Gelang tersebut persis sebesar batu keramat yang sudah diceritakan.

Saat yang ditunggu-tunggu telah tiba. dengan kesaktiannya pangeran cunihin sudah mengetahui keberadaan Putri Cadasari. Dia langsung menagih janjinya untuk menikahi Putri Cadasari. Putri Cadasari mengajukan siap menerima lamarannya dengan satu syarat. Dengan sombong, Pangeran Cunihin berseloroh "Hanya itukah permintaanmu"? benar saja, Belum sampai tiga hari, batu keramat yang sudah dilubangi itu telah siap dan sudah diletakkan di pesisir pantai. 

Putri Cadasari semakin gelisah. tetapi tidak berhenti disitu Ki Pande lalu menyuruh Putri Cadasari agar meminta Pangeran Cunihin untuk melewati lubang di batu keramat itu. dan Ki Pande telah meletakkan gelang saktinya pada lubang batu itu.
"Untuk membuktikan batu itu memang telah kau lubangi, coba pangeran lewati lubang batu itu. pinta Putri Cadasari ke Pangeran Cunihin.

Pangeran Cunihin melakukan apa yang diminta oleh Putri Cadasari, dan seketika  seluruh kekuatan dan kesaktian yang dimiliki Pangeran Cunihin langsung hilang. tak hanya itu, wujudnya pun berubah menjadi seorang lelaki tua. Bersamaan dengan itu, Ki Pande juga berubah menjadi seorang lelaki tampan. Putri Cadasari bingung melihat kejadian itu. Ki Pande lalu menjelaskan:

"Tuan Putri, sesungguhnya aku adalah seorang pangeran, namaku Bagus Sae Lana, aku dikutuk oleh Pangeran Cunihin karena merasa disaingi ketika ingin mempersunting putri. Dahulu, kami bersahabat dalam perguruan. Namun, sahabatku ini berubah menjadi jahat setelah mendapatkan kesaktian dari seorang guru.lalu mencuri kesaktianku dan mengubahku menjadi seorang kakek tua. menurut guruku Kesaktianku hanya akan kembali jika Pangeran Cunihin melewati gelang buatanku yang diletakkan pada batu keramat."

Putri Cadasari menangis haru dan sangat berterima kasih kepada Pangeran Pande Gelang, orang yang benar-benar dia cintai dulu.
Sebagai rujukan lokasi cerita, Tempat Pangeran Cunihin menemukan batu keramat itu kini bernama Kramatwatu berada di kabupaten serang banten.

Wisata gunung pinang kramatwatu Serang Banten. gambar diambil dari Pinhome.com
Wisata gunung pinang kramatwatu Serang Banten. gambar diambil dari Pinhome.com

Batu keramat yang telah berlubang itu sekarang menjadi tempat wisata di pantai Karang Bolong.

 pantai karang bolong serang Banten gambar diambil dari IDN times
 pantai karang bolong serang Banten gambar diambil dari IDN times

Bukit Manggis tempat bersemedi sang putri berada di Kampung Pasir Manggu.
Sedangkan tempat Putri Cadasari ketika disadarkan dari pingsannya dinamakan Cadasari. Cadasari terletak di daerah di kaki gunung karang, Pandeglang. sekarang YONIF 320

sumber gambar yonif 320 di Cadasari diambil dari sergaptkp.com
sumber gambar yonif 320 di Cadasari diambil dari sergaptkp.com

Sekali lagi kisah ini bersumber dari cerita rakyat dan kisah yang diceritakan ketika menidurkan anaknya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun