Mohon tunggu...
Muhamad Saudi
Muhamad Saudi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kopi hitam

Penikmat kopi hitam

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Wajib Tani, Penjaga Ketahanan Ekonomi Nasional

15 April 2020   09:44 Diperbarui: 15 April 2020   09:43 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adakah cara tersendiri agar kita secara pribadi ikut andil dalam menjaga ketahanan ekonomi nasional ditengah ketikpastian seperti sekarang ini?
Sedikit solusi yang saya coba tawarkan. Meski ini hanya saya dapatkan dari hasil tidur saya di gubuk sawah siang tadi. sepertinya harus dicoba atau tak ada salahnya di coba. yaitu:

1. Mulai perbesar domestik buyer, Tentunya ini tugas pemerintah.
Apakah mungkin? Indonesia dengan penduduk lebih dari 200jt adalah pangsa pasar yang lumayan besar. Jadi mungkin saja. Siapa tahu Corona efek adalah awal kita menuju kesana? Lolos dari ancaman  badai krisis, menuju negeri yang berdiri di kaki sendiri. 

Gemah ripah loh jinawi toto tentrek kerto raharjo yang sebenarnya. Tinggal meneriakkan kepada Dunia. Selamat tinggal impor minyak, dan katakan pada dunia, bahwa indonesia sudah pensiun impor pangan karena petani nusantara sudah mampu memberi makan ibu pertiwinya sendiri. Dari hasil pangkas impor itu, Lalu kita cukupi kebutuhan yang lain. Membeli peralatan perang misalnya. Bisa juga ditabung sebagai cadangan biaya perang atau cadangan bila nanti ada wabah lagi.

Inilah kenapa negara lain sedikit lebih cepat dalam menangani wabah corona. Karena mereka punya anggaran cadangan biaya untuk wabah atau bencana, dan ketika cadangan ini masih dirasa kurang mereka bisa menggunakan cadangan biaya perang. Dengan begitu tidak perlu berhutang atau sekalipun berhutang tidak akan terlalu besar.

2.Cobalah yang kemarin-kemarin mendapat subsidi besar dari pemerintah secara sukarela ikut ambil bagian dalam mengatasi efek vovid19 ini Bila perlu ditagih oleh pemerintah.

3.Gelontorkan bantuan tunai kepada masyarakat yang benar-benar tepat sasaran.

Masyarakat Indonesia cerdas-cerdas dalam menyikapi hidup, giat dalam memenuhi kebutuhan hidup, dan kreatif dalam mencari bekal hidup. Kalau hanya untuk sekedar bertahan hidup buktinya orang indonesia panjang-panjang umurnya. Tapi jika dipinta untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional tentunya yidak bisa jika tidak ditopang olek kekuatan pemerintah. Karena bagaimana mau menjaga modal untuk mendukung ke kreatifanya saja tidak ada.

4. Galakkan program wajib tani.
Negara lain rela mengeluarkan biaya yang sangat besar hanya untuk membuat sawah dan kebun agar mereka bisa bercocok tanam. 

Saudi Arabia contohnya mengubah kota Abha menjadi Bogor nya negeri jazirah, Kota Dammam bisa ditanami mentimun. di kita Di Indonesia kalau hanya untuk tanam timun tidak perlu mengubur kiloan meter selang air dibawah tanah. hanya tinggal menggarap dan membekali petaninya. Tanpa bantuan dari insinyur pertanian saja petani indonesia sudah fasih kalo hanya menanam padi, singkong, ubi jalar, Apalagi jika dibantu oleh pakar pertanian.

Kembalikan lahan ke fungsinya dan jadikan kembali lahan-lahan yang rusak akibat kerukan batubara dan tambang-tambang lainya menjadi lahan pertanian. berikan petani modal, dan beri arahan dengan tidak memaksakan kebijakan. Contoh kebijakan yang memaksa misal: petani di suatu daerah terbiasa menanam padi, jangan dipaksa menanam kedelai dan jagung keras.

Saya yakin. jika pemerintah serius menangani sektor ini, serius dalam penganggaran, penyaluran, dan petugas yang menyampaikanya tepat sampai ke tangan petani. Bukan oknum yang numpang makan dari keringat petani dan nama pak tani. Pertanian akan menjadi satu sektor penting yang bisa menjaga stabilitas ekonomi nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun