Mohon tunggu...
Muhamad Salwan Syahrianda
Muhamad Salwan Syahrianda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa dari Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi, UPI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Ecomuseum sebagai Pelestarian di Kampung Budaya Padi Pandanwangi Cianjur

22 Desember 2021   20:19 Diperbarui: 22 Desember 2021   20:22 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampung Budaya Padi Pandanwangi. Sumber: NativeIndonesia.com

Kabupaten Cianjur Merupakan salah satu daerah di Provinsi Jawa Barat yang memiliki berbagai potensi khas daerah baik dari sumber daya alam maupun manusianya. Dari banyaknya potensi dari Kabupaten Cianjur ini, salah satu potensi yang menjadi unggulannya itu sendiri yaitu terdapat pada sektor pertanian.

Dikutip dari laman website Kabupaten Cianjur (2017) Berdasarkan data dari Dinas Komunikasi Informatika Persandian Dan Statistik Kabupaten Cianjur, wilayah Kabupaten Cianjur terdiri dari 32 kecamatan dengan luas wilayah 361.434,98 ha. 

Luas lahan di kabupaten Cianjur pada tahun 2015 adalah 350.148 ha yang terdiri dari lahan sawah sebesar 65.782 ha dan sisanya merupakan lahan bukan sawah. (cianjurkab.go.id) Dengan luasnya wilayah lahan sawah di Cianjur ini menjadikan pekerjaan utama penduduk Kabupaten Cianjur di sektor pertanian yaitu sekitar 52,00 %. Namun, sektor lainnya cukup banyak yaitu sektor perdagangan yaitu sekitar 23,00 %.

Pada sektor pertanian ini terdapat salah satu hasil yang menjadi ciri khas dari Cianjur yaitu beras pandan wangi. Beras Pandan Wangi merupakan salah satu beras yang menjadi ciri khas Cianjur dengan wangi beraroma pandan dan juga memiliki rasa yang enak/pulen. Salah satu Daerah di Cianjur yang menghasilkan beras ini yaitu di Kecamatan Warungkondang. 

Didaerah Kecamatan Warungkondang itu sendiri, tepatnya di Jalan Jambudipa, Desa Mekarwangi, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terdapat salah satu destinasi wisata yaitu Kampung Budaya Padi Pandanwangi Cianjur.

Potensi sumber daya alam Kabupaten Cianjur berupa beras dan area pesawahan yang luas, disajikan dalam bentuk wisata pada tempat tersebut. Kampung Budaya ini dapat mengenalkan kearifan lokal yang dimiliki Cianjur yaitu dengan memperkenalkan beras pandanwangi kepada orang secara luas.

Konsep Ecomuseum

Dalam hal ini Kampung Budaya Padi Pandanwangi Cianjur ini dapat dijadikan sebuah ecomuseum di Kabupaten Cianjur. Konsep ecomuseum mulai dikembangkan oleh ahli museum asal perancis yang bernama Georges Henri Rivière dan Huegue de Varine pada tahun 1970. Konsep ecomuseum merupakan bentuk pelestarian pusaka yang dilakukan dalam habitat aslinya, atau konsep ini sering disebut juga sebagai “museum tak berdinding.” 

Selain itu menurut menurut Ohara (1998) adalah : 1) Pelestarian Pusaka: alam, budaya, dan industri tradisi lokal; 2) Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dan operasional demi masa depan mereka sendiri; 3) Aktivitas dasar museum:. koleksi, reservasi, studi, pameran, dan Pendidikan. 

Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa konsep ecomuseum merupakan bentuk pelestarian suatu alam, budaya, maupun industri local yang dikelola dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai wisata maupun pendidikan.

Fasilitas pada Kampung Budaya Padi Pandanwangi

Kampung Budaya Padi Pandanwangi ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas sebagai penunjang wisata seperti museum tani. Museum ini, para wisatawan bisa mengenal berbagai macam alat pertanian yang berkaitan dengan padi pandanwangi terpajang rapi. 

Dengan adanya museum tani ini, masyarakat jadi lebih tahu peralatan apa saja yang digunakan untuk menghasilkan beras yang menjadi bahan pangan untuk membuat nasi. 

Selain itu, di kampung ini pun dilengkapi dengan bangunan dari yang biasanya digunakan para petani untuk berkumpul dan beristirahat dan ada juga 7 lumbung padi dan rumah adat lainnya yang memiliki gaya arsitektur yang khas di daerah Cianjur. 

Dengan tersedianya berbagai fasilitas yang ada di Kampung Budaya Padi Pandanwangi membuat para masyarakat atau wisatawan yang berkunjung tidak melewatkan untuk mengambil foto dan menguploadnya ke berbagai social media karena memiliki memiliki pemandangan yang indah dan banyaknya spot foto.

7 Lumbung Padi. Sumber: phinemo.com
7 Lumbung Padi. Sumber: phinemo.com
Kesimpulan

Dari pembahasan diatas maka disimpulkan bahwa Kampung Budaya Padi Pandanwangi Cianjur dapat dijadikan ecomuseum di Kabupaten Cianjur karena menjadi salah satu destinasi wisata yang ada di Cianjur dan juga sebagai salah satu daerah yang menghasilkan beras khas Cianjur yaitu beras pandanwangi itu sendiri yang dimana menjadi salah satu potensi sumber daya di Cianjur dalam sektor pertanian. 

Dengan adanya Kampung Budaya Padi Pandanwangi ini diharapkan dapat menjadi tempat wisata sekaligus menjadi tempat edukasi budaya, dengan mengangkat kearifan lokal yang dimiliki Cianjur yaitu beras pandanwangi. 

Selain itu juga, dengan adanya kampung budaya ini maka diharapkan tetap terjaganya suatu sumber daya alam yang sangat berpotensi ini untuk menjadi kekayaan baik didaerah Cianjur sendiri maupun di negeri kita Indonesia.

Referensi :

Cianjur (2017). https://cianjurkab.go.id/

Echi. (n.d). Kampung Wisata Pandanwangi, dari Spot Instagramable hingga Kereta Gantung Pun Ada. Diakses dari https://phinemo.com/kampung-wisata-pandanwangi-dari-spot-instagramable-hingga-kereta-gantung-pun-ada/

Parahyangan, Reza. (2019). Kampung Budaya Pandanwangi, Tempat Wisata dan Studi Budaya di Cianjur. Diakses dari https://cianjurtoday.com/kampung-budaya-pandanwangi-tempat-wisata-dan-studi-budaya-di-cianjur/

UGM. (n.d). ECO-MUSEUM. Diakses dari https://isciugm.wordpress.com/about/eco-museum/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun