Judul Buku : ULYSES MOOREÂ
           Peta yang Hilang
Penulis : Pierdominico Buccalario
Penerbit : Erlangga for Kids
Tahun terbit: 2005
Jumlah halaman : 257
Pierdominico Buccalario merupakan pengarang dari Italia yang sudah mendunia karya karyanya. Sudah banyak karya dari beliau yang mendunia. Salah satunya adalah novel yang berjudul ULYSSES MOORE. Karya dari Pierdimico Buccalario ini sangat menarik untuk anak anak, kalangan dewasa, maupun orang tua sekalipun. Dari sekian seri dari ULYSES MOORE saya tertarik dengan seri peta yang hilang. Novel ini membahas tentang kehidupan mesir kuno. Karakter utama dari serial ini adalah Jason, Julia dan Rick.Â
Ketiga karakter tersebut telah melewati pintu waktu ke dalam dunia mesir kuno. Dunia yang penuh dengan teka teki dan perangkap yang sangat misterius. Dengan memecahkan teka teki dari pintu waktu yang menuju ke Mesir Kuno yaitu Owl, Purcupine, Elephant, Newt. Mereka bertiga seakan telah melewati mesin waktu dan berada di lorong piramida. Karena jalan yang telah runtuh karena pergesekan waktu Jason dan Rick harus mencari jalan untuk pulang kembali ke masa depan. Dengan mencari peta yang telah lama hilang mereka melewati labirin, teka teki, dan rahasia dari Mesir Kuno.Â
Sang petualang yang sudah beberapa kali bersinggah ke Mesir Kuno telah membuat peta untuk kembali selain melewati pintu tersebut tetapi ULYSES MOORE tampaknya sangat suka dengan teka teki karena untuk menemukan peta tersebut dia membuat teka teki dengan tujuan agar peta tersebut tidak jatuh ke tangan yang salah. Karena barang yang dibawa dari zaman itu sangat mahal jika dilelang di zaman sekarang. Cerita yang sangat menarik untuk pecinta cerita petualangan dan teka teki.Â
Dari pandangan dari saya selaku pembaca buku ini sangat menarik. Saya seakan ikut berpetualang kedalam cerita yang tertulis. Pembaca akan ikut memecahkan teka teki yang ada dan semua seakan berkaitan dengan apa yang ada dizaman sekarang. Seperti teka teki dari labirin yang sama dengan kartu Remi yaitu ada 14 lorong dan setiap lorong ada 99 ruangan. Pengolahan kata yang sangat menarik perhatian bagi pembaca dan semua yang ditulis seakan dari masa lalu itu menjadi ciri khas novel karya Pierdominico Buccalario ini. Saat terjun di Indonesia buku ini langsung laris buktinya dengan habisnya stok dari berbagai penerbit.Â
Salah satunya adalah penerbit dari Erlangga For Kids, ada beberapa tokoh yang ikut kedalam proyek ini seperti :
Penerjemah : Barokah Ruziati
Editor : Danu Nugraha, S. Si. dan Rani Nuraeni, S. Si.Â
Seri ini diterjemahkan dengan izin dari Edizioni Piemme S.p.A. September 2006.
Penulis sangat mahir menjadikan pembaca merasa sangat penasaran dan terus membeli buku serial selanjutnya. Dengan hal tersebut pengarang bisa dikatakan sukses dalam menulis karangan yang telah diminati banyak orang dan semua kalangan ini. Pembukaan dari buku yang sangat menarik tidak seperti buku serial ULYSES MOORE yang lain cerita peta yang hilang ini sangatlah misterius. Karena langsung disuguhkan dengan teka teki cara membuka pintu yang terhubung ke Mesir Kuno tersebut. Serta klimaks yang berada di bab bab menjelang akhir sangat terstruktur. Penutup dari cerita ini pun sangat memuaskan karena disuguhkan dengan penggalan yang menegangkan. Pada bab penutup penulis mungkin sengaja tidak mengakhiri dengan valid karena buku seri ke tiga juga akan dirilis pada waktu itu.Â
Yang saya kagumi dari buku ini adalah teka teki yang sangat banyak seperti harta karun firaun, metis, punt (kota yang hilang di Benua Afrika, balada dua kekasih, sistem mnemonik, dan ruangan yang tak pernah ada. Semua teka teki itupun membuat saya penasaran dan membaca lebih fokus lagi agar bisa memahami maksut dari pemecahan teka teki tersebut. Dalam cerita ini memang teka teki juga telah dipecahkan tetapi jika tidak fokus dan hanya membaca saja semua seperti tidak masuk akal dan membingungkan. Maka dari itulah buku ini sangat menarik karena pembaca diharuskan untuk tetap fokus dan benar benar memahami setiap bab. Karena setiap bab pasti ada kesinambungan dan seperti ada benang yang merujuk pada klimaks di cerita ini.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H