Mohon tunggu...
Muhamad Romzi
Muhamad Romzi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya hobi berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Buaian Kaliang, Bianglala Khas Pesisir Selatan

19 Juli 2024   05:21 Diperbarui: 19 Juli 2024   17:56 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minangkabau merupakan salah-satu suku yang kaya akan tradisi.dimana tiap-tiap daerah kecil diminangkabau ini bahkan memiliki tradisi yang berbeda-beda pula.contohnya disumatera barat khususnya pesisir selatan ada salah satu tradisi yang disebut buaian kaliang.hal ini bisa dibenarkan karena setiap hari raya idul fitri,beberapa daerah dipesisir selatan akan mengadakan acara untuk menghibur anak-anak yang disebut dengan buaian kaliang.

Sekilas buaian kaliang hampir terlihat mirip dengan bianglala,tetapi jika diperhatikan dengan seksama akan terlihat cukup banyak perbedaan diantara keduanya. bianglala terbuat dari besi sedangkan buaian kaliang terbuat dari kayu yang sangat kuat.cara pengoperasiannya pun berbeda,jika bianglala menggunakan mesin untuk memutarnya maka buaian kaliang hanya menggunakan tenaga manusia untuk menggerakkannya.

Tak terkecuali dikampung halaman saya khususnya dikecamatan lengayang.pemuda-pemudi setempat akan bergotong royong untuk mendirikan buaian kaliang pada bulan ramadhan,supaya bisa langsung dioperasikan dimalam hari raya idul fitri nantinya.dimulai dari mengecat perangkatnya seperti buaian kaliang itu sendiri dan tiangnya.lalu menancapkan tiang tersebut ketanah dengan kuat agar tidak mudah terjatuh ketika pengoperasian.setelah itu keempat buaian tersebut akan dihubungkan dengan kayu penghubung antara tiang dan buaian,barulah buaian kaliang yang terdiri atas 4 buaian digantungkan satu-persatu kekayu penghubung tersebut.

Seluruh pemuda sangat antusias terhadap tradisi ini karena selain sebagai hiburan untuk anak-anak,ini juga tentu saja akan membuat suasana hari raya dikampung akan sangat meriah. sebagai salah satu pemuda saya juga turut andil disini,baik itu sebagai orang yang membantu mendirikan buaian kaliang,maupun sebagai operatornya.

Panitia terbagi menjadi 3 divisi yang pertama yaitu sebagai penjual tiket,yang kedua adalah sebagai operator buaian kaliang, dan yang ketiga adalah orang yang bertugas untuk menaikkan dan menurunkan anak-anak yang ingin menaikki buaian kaliang,tugasnya sekaligus mengumpulkan tiket anak yang sudah naik.

Acara dimulai dari selesai sholat maghrib dan berakhir pada jam 11 malam.sebelum bisa menaiki buaian kaliang anak-anak harus membeli tiket dengan harga yang sudah ditentukan dipos penjualan.

Ternyata buaian kaliang ini memang bisa memeriahkan daerah sekitar ketika hari raya idul fitri,karena masyarakat akan beramai-ramai kelokasi buaian kaliang tersebut. di kampung saya, puncak dari acara ini adalah orgen tunggal yang diadakan dari sore sampai pagi. biayanya menggunakan uang yang terkumpul dari hasil penjualan tiket untuk menaiki buaian kaliang yang dioperasikan selama 5 malam,tetapi untuk mengembalikan modal yang telah terpakai untuk menegakkan acara orgen tunggal ini,panitia akan melakukan pelelangan singgang ayam (opor ayam) yang sudah disiapkan terlebih dahulu oleh pemudi,untuk harganya tidak dipatok oleh panitia ,melainkan menunggu saja pembeli yang ingin menawarkan harga yang lebih tinggi daripada penawar lain.

seperti itulah tradisi yang berasal dari pesisir selatan ini ini yang tak bisa ditelan oleh zaman,dalam setahun sekali pasti acara ini dilangsungkan,yang diturunkan dari dulu dari generasi kegenerasi seperti saya yang dulu adalah penikmat buaian kaliang ini sekarang sudah menjadi operatornya.selain itu fungsi dari buaian kaliang ini bisa dirasakan oleh semua kalangan masyarakat,mulai dari anak-anak yang tentu saja akan terhibur dengan adanya acara ini,pemuda dan pemudi yang dapat mengumpulkan modal untuk mengadakan acara yang lebih besar lagi seperti acara orgen tunggal yang akan dihadiri oleh masyarakat yang berasal dari kampung lain dengan begini kampung asal dari pemuda yang mengadakan acara orgen tunggal ini akan menjadi lebih dikenal. dan bagi masyarakatpun akan turut merasakan kemeriahan dari acara buaian kaliang ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun