orang lain yang bisa kita saksikan melalu sosial media yang tidak jarang membuat kita justru berlomba-lomba untuk saling menunjukan pencapaian ataupun keberhasilan hidup, hal ini bisa menjadi 2 sudut pandang berbeda yang mana disatu sisi bisa menjadi motivasi sedangkan disisi lain justru membuat kita semakin terpuruk karena belum bisa mencapainya. Begitupun yang terjadi dengan saya, tidak jarang saya menjadi lebih sering overthingking terhadap apa yang terjadi pada kehidupan orang lain yang saya lihat bisa jauh lebih baik dari saya, hal itu jelas sangat menyiksa diri saya dimana saya menjadi lebih terburu-buru untuk mencapai itu semua sampai seringkali saya melupakan kondisi fisik dan batin sendiri. Di tengah-tengah kegelisahan itu saya menemukan berbagai macam pandangan hidup yang saya rasa sangat relevan dengan apa yang sedang saya alami yang mana salah satunya adalah ilmu filsafat stoikisme, yang mana filsafat ini sudah ada sangat lama dan sudah banyak yang mengetahuinya.
Kita hidup pada era yang segala sesuatu nya berjalan sangat pesat dan terbuka, dengan segala macam informasi ataupun kehidupanMengenal Filsafat Stokisme
Secara sederhana hal yang saya ketahui Stoikisme mengajarkan kita untuk bisa lebih menerima keadaan yang terjadi diluar kendali kita dan mengontrol segala sesuatu yang berada pada diri kita sendiri, saya sering menyebutnya sebagai sebuah seni untuk menjadi lebih bodo amat terhadap apa yang orang lain katakan, apa yang orang lain lakukan, dan apa pencapaian yang sudah mereka dapatkan, tetapi bukan berarti saya bersikap semaunya terhadap orang lain justru saya lebih memikirkan bagaimana saya harus bersikap kepada orang lain bagaimana saya tidak menyusahkan orang lain, saya tidak bergantung pada orang lain tetapi tidak memaksa orang lain untuk menyukai saya dan baik kepada saya, semisalnya ada yang membenci saya pun sudah bukan lagi masalah buat saya.
Manfaat Untuk Diri Sendiri
Stoikisme membuat saya bisa lebih menerima dengan lapang dada ketika ada hal-hal yang memang terjadi diluar kendali saya, sebelumnya saya sering menjadi overthinking merasa gelisah dan selalu merasa menjadi tertinggal melihat pencapaian orang lain, mereka bisa sampai disana ko saya belum ya ? ko bisa ya keluarga mereka harmonis ? umur segini ko masih gini-gini aja ya ? banyak pertanyaan lainnya yang justru membuat saya semakin terpuruk kemudian saya menemukan sebuah video youtube dari seorang content creator @irwandiferry beliau menjelaskan secara singkat dan sederhana mengenai stoikisme yang kemudian saya coba pelajari dan terapakan, setelahnya saya banyak mencari referensi lainnya kemudian saya melihat kembali tayangan youtube dari @raditya_dika berbincang dengan seorang penulis buku best seller "Filosofi Teras"Â
yaitu @Henrymanampiring benar-benar mempengaruhi pemikiran saya sampai sekarang, menjadi lebih tenang dalam menjalani keseharian karena tidak lagi mengkhawatirkan hal apa yang terjadi diluar kendali saya sendiri.Sejujurnya saya baru mengetahui dan mulai perlahan menerapkan filsafat ini sejak 2022, mungkin sebelumnyapun saya sering bersikap seperti seorang stoik namun saya tidak secara sadar melakukannya dan belum mengetahui bahwa itu adalah salah satu ciri seorang stoik. Dalam keseharian saya ilmu ini justru membuat saya cenderung membuat saya lebih sering mengevaluasi diri sendiri ketika ada hal-hal buruk yang terjadi saya tidak mudah menyalahkan lingkungan apalagi orang lain, justru saya bertanya kepada diri sendiri apa yang salah dan apa yang perlu di evaluasi.
Prinsip-prinsip dalam StoikismeÂ
Prinsip utama dari stoikisme adalah menjaga pikiran tetap tenang dan rasional, apa pun yang sedang kita alami mengajak kita untuk fokus pada apa yang dapat kita kendalikan, tidak mengkhawatirkan apa yang diluar kendali kita. Hal-hal yang belakangan ini membuat banyak orang mudah frustasi adalah karena khawatir secara berlebihan pada sesuatu yang sebenarnya tidak bisa dikendalikan oleh diri sendiri. Secara singkat saya membaca beberapa prinsip seorang yang menjalani ilmu stoikisme ini.
1. Memilah apa yang bisa kita kendalikan seperti perkataan,tindakan dan fikiran diri kita sendiri dan yang tidak bisa kita kendalikan respon orang lain,peristiwa alam dan situasi lingkungan
2. Mengelola harapan tetapi juga menyiapkan kemungkinan buruknya agar kita bisa lebih menerima jika memang hal buruk terjadi
3. Berdamai dengan emosi, hal ini sangat penting disaat situasi memburuk diluar kendali kita disitulah kemampuan pengendalian emosi kita di uji maka dari itu penting untuk kita bisa menjaga kehangatan batin dan kembali pada prinsip kita tidak bisa mengendalikan apa yang terjadi diluar diri kita sendiri