Mohon tunggu...
Muhamad Rizki
Muhamad Rizki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Manajemen

Penulis pemula.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Mengenal Insentif sebagai Sarana untuk Memotivasi dan Meningkatkan Kinerja Karyawan

19 Juni 2024   11:00 Diperbarui: 19 Juni 2024   11:16 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tujuan Insentif

Tujuan pemberian insentif (balas jasa) antara lain adalah sebagai berikut:

  • Ikatan kerja sama

Dengan memberikan insentif maka terciptalah hubungan antara karyawan dengan karyawannya. Karyawan diharapkan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, sedangkan kontraktor/pegawai wajib memberikan insentif sebagaimana diatur dalam kesepakatan bersama.

  • Kepuasan kerja

Melalui insentif pegawai akan mampu memenuhi kebutuhan fisik, sosial, dan pribadinya untuk mencapai kepuasan kerja dari jabatannya.

  • Pengadaan efektif

Jika program insentif ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang qualified untuk perusahaan akan lebih mudah.

  • Motivasi

Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah memotivasi bawahannya.

  • Stabilitas karyawan

Dengan program insentif atas prinsip adil dan layak serta eksternal konsistensi yang kompentatif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena turn-over relatif kecil.

  • Disiplin

Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin karyawan semakin baik. Mereka akan menyadari serta mentaati peraturan-peraturan yang berlaku.

  • Pengaruh serikat buruh

Jika program insentif yang baik, pengaruh serikat buruh dapat dihindarkan dan karyawan akan berkonsentrasi pada pekerjaanya.

  • Pengaruh pemerintah

Jika program insentif sesuai dengan undang-undang perburuhan yang berlaku (seperti batas upah minimum) maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan.

Faktor yang Mempengaruhi Pemberian Insentif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun