Mohon tunggu...
MUHAMAD RIZKAN
MUHAMAD RIZKAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

HOBI BASKET

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tanam, Petik, Nikmat: Kisah Pertanian di Martapura Barat yang Menghidupi Banyak Orang

6 September 2024   20:40 Diperbarui: 6 September 2024   20:45 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanam, Petik, Nikmat : Kisah Petani di Martapura Barat yang Menghidupi Banyak Orang.

Kecamatan Martapura Barat merupakan salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Secara geografis, kecamatan ini berada di bagian tengah Kabupaten Banjar dan memiliki posisi yang strategis. Kecamatan Martapura Barat memiliki kondisi geografis yang cukup beragam. Secara umum, wilayah ini didominasi oleh lahan pertanian yang subur. 

Topografi wilayahnya cenderung datar hingga bergelombang, dengan ketinggian yang bervariasi. Terdapat beberapa sungai yang mengalir melintasi wilayah ini, seperti Sungai Martapura, yang berperan penting dalam irigasi pertanian dan sebagai sumber air bagi masyarakat. Martapura Barat, seperti wilayah Kalimantan Selatan lainnya, memiliki iklim tropis dengan suhu udara yang relatif tinggi sepanjang tahun. 

Curah hujan cukup tinggi, terutama pada musim hujan. Kondisi iklim ini sangat mendukung pertumbuhan tanaman pertanian, sehingga sektor pertanian menjadi salah satu pilar utama perekonomian masyarakat setempat.

Potensi sumber daya alam di Kecamatan Martapura Barat sangat melimpah. Selain lahan pertanian yang subur, wilayah ini juga memiliki sumber daya air yang cukup memadai. Beberapa komoditas pertanian utama yang dikembangkan di wilayah ini antara lain padi, sayuran, buah-buahan, dan tanaman hortikultura lainnya. 

Selain itu, terdapat juga potensi pengembangan sektor perikanan, mengingat keberadaan sungai-sungai yang mengalir melintasi wilayah ini. Penduduk Kecamatan Martapura Barat mayoritas bermata pencaharian sebagai petani. Selain pertanian, sebagian masyarakat juga bekerja di sektor perdagangan, jasa, dan industri kecil menengah. Masyarakat di wilayah ini umumnya hidup rukun dan memiliki nilai-nilai gotong royong yang tinggi.

Kecamatan Martapura Barat memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan, baik dari segi pertanian, pariwisata, maupun sektor lainnya. Beberapa potensi pengembangan yang dapat digali antara lain:

  • Agrowisata: Pengembangan wisata pertanian dengan memanfaatkan keindahan alam dan keanekaragaman produk pertanian.
  • Pariwisata budaya: Melestarikan dan mengembangkan potensi wisata budaya yang terkait dengan sejarah dan tradisi masyarakat setempat.
  • Industri pengolahan hasil pertanian: Meningkatkan nilai tambah hasil pertanian melalui kegiatan pengolahan.
  • Pemberdayaan masyarakat: Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program pemberdayaan, seperti pelatihan, penyuluhan, dan akses terhadap teknologi.

Pertanian telah menjadi tulang punggung perekonomian Kecamatan Martapura Barat sejak dahulu kala. Masyarakat di sini mayoritas bermata pencaharian sebagai petani. Luas lahan pertanian yang cukup signifikan, didukung oleh sistem irigasi yang relatif baik, memungkinkan masyarakat untuk melakukan kegiatan pertanian secara intensif.

Komoditas Unggulan:

  • Padi: Sebagai komoditas utama, padi sawah menjadi sumber penghasilan utama bagi banyak petani di Martapura Barat. Kualitas beras yang dihasilkan pun cukup baik, sehingga banyak diminati oleh konsumen baik di tingkat lokal maupun regional.
  • Sayuran: Berbagai jenis sayuran seperti sawi, bayam, kangkung, dan cabai juga banyak dibudidayakan. Keberagaman jenis sayuran ini tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat lokal, tetapi juga dipasarkan ke wilayah sekitarnya.
  • Buah-buahan: Buah-buahan seperti mangga, durian, rambutan, dan nanas juga menjadi komoditas yang cukup potensial. Buah-buahan ini tidak hanya dikonsumsi segar, tetapi juga diolah menjadi berbagai produk olahan seperti selai, manisan, atau keripik.

Location Quotient (LQ) adalah sebuah alat analisis yang digunakan dalam ilmu ekonomi regional untuk mengukur spesialisasi suatu wilayah dalam menghasilkan suatu produk atau jasa tertentu dibandingkan dengan wilayah lainnya. Dengan kata lain, LQ membantu kita untuk mengetahui apakah suatu wilayah memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi suatu barang atau jasa.

Location Quotient (LQ) merupakan alat analisis yang sederhana namun efektif untuk mengukur spesialisasi suatu wilayah dalam menghasilkan suatu produk atau jasa tertentu. Meskipun memiliki beberapa keterbatasan, LQ tetap menjadi alat yang berguna dalam perencanaan pembangunan regional dan analisis ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun