Ehm....
Biasa ngecek dulu suara !!! kira-kira sudah siap belum yah kalau tulisan ini nantinya ada koment-koment pedas (mang sambel pedas) !!! Maklum tadi baru dapet sambutan kurang wenak nih !!! Yey kenapa mesti kurang wenak Rizal ??? Kan memang Rizal yang salah lagi !!! Hup iya juga yah !!! oke lah kalau begitu thank's yah buat yang tadi dah ngingtin ana :).
Menurut para pakar psikologi (salah satunya Prof.Dr.Muhamad Rizal Ma,Spd) menuturkan bahwa efek yang di hasilkan dari suatu keritikan itu ada dua macam yaitu :
1. Positif
2. Negatif
Kita mengatakan bahwa keritikan itu bernilai positif or negatif ??? Dapat kita lihat dari dua segi yaitu :
1. Subjek (pengkeritik)
2. Objek (yang di keritik)
Ketika tujuan dari keritik itu adalah untuk merendahkan atau menjatuhkan mental seseorang, maka dapat kita katakan bahwa keritikan ini bernilai negatif. Dari tujuannya saja sudah dapat kita simpulkan apalagi efek terhadap orang yang di keritiknya.
Namun ketika tujuan dari keritikan itu adalah untuk mengoreksi suatu kesalahan supaya jadi bahan pelajaran dan sumber motivasi bagi objek keritikan itu. Maka dapat kita katakan bahwa keritikan ini bernilai positif deh !!!
Sekarang kita lihat juga efek seorang yang telah mendapatkan keritikan itu seperti apa ??? apakah ia mampu mencerna semua keritikan itu dengan baik or sebaliknya, ketika seseorang dapat memahami tujuan dari sebuah keritikan, lalu ia mengoreksi kesalahan yang menjadi sumber keritikan itu dapat kita katakan bahwa orang ini telah berhasil dalam suatu masalah.
Namun ketika seseorang yang mendapatkan suatu keritikan, lalu ia tidak dapat mencerna keritikan itu dengan baik, so bisa katakan ini bahawa orang ini gak berhasil dalam menghadapi suatu keritikan alias termasuk orang yang merugi.
Ehm buat yang suka mengkeritik hati-hati yah sama isi keritikannya dan bagi yang dapat keritikan pinter-pinter yah mencerna setiap keritikan yang kita dapat !!! setuju kagak ???
Selalu ingat pesan Ana " Apa tujuan kita mengkeritik ??? Dan " Kenapa orang lain mengkeritik kita ???
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H