Mohon tunggu...
MUHAMAD RIYAN BAGUS WIDIYANTO
MUHAMAD RIYAN BAGUS WIDIYANTO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa yang hobi menulis serta tertarik dengan kewirausahaan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Melalui Pertanian Mandiri, Petani Desa Benjor Atasi Kerawanan Pangan di Tengah Pendapatan Minim

7 Agustus 2024   18:53 Diperbarui: 7 Agustus 2024   18:55 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Benjor, sebuah desa kecil di Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, menunjukkan sebuah model keberhasilan dalam menghadapi kerawanan pangan meskipun pendapatan penduduknya masih tergolong rendah. Sebagian besar warga desa bekerja sebagai petani dan juga buruh tani, dengan buruh tani rata-rata hanya mendapatkan pendapatan sebesar 900 ribu rupiah per bulan. Meskipun begitu, menurut survei yang dilakukan pada para warga Desa Benjor yang dilakukan pada tanggal 13 Juli 2024 diperoleh bahwa warga Desa Benjor berhasil memanfaatkan lahan sekitar rumah untuk mengatasi tantangan pangan serta mendukung beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDG's).
 
Dengan pendapatan yang rendah, warga Desa Benjor harus mencari cara untuk mengurangi pengeluaran dan memastikan keberlangsungan hidup. Salah satu solusinya adalah dengan memanfaatkan lahan pekarangan untuk menanam tanaman pangan seperti pepaya, singkong, cabai, dan berbagai tanaman lainnya. Pendekatan ini membantu mengurangi pengeluaran untuk makanan dan menyediakan sumber pangan yang stabil bagi keluarga. Karenanya, warga desa mengakui bahwa walaupun memiliki pendapatan yang minim, mereka sama sekali tidak merasa berada dalam kemiskinan dan kebutuhannya tetap terpenuhi hingga saat ini yang menunjukkan bahwa telah tercapainya SDG's nomor satu yaitu tanpa kemiskinan.
 
Ketahanan pangan di Desa Benjor didukung oleh inisiatif pertanian mandiri. Warga jarang mengkonsumsi daging dan ikan, tetapi mereka memastikan ketersediaan gizi dengan mengandalkan tahu, tempe, dan sayuran yang ditanam di pekarangan rumah. Praktik ini memastikan bahwa tidak ada yang kelaparan dan semua orang mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan untuk hidup sehat yang merupakan cerminan dari SDG's nomor dua yaitu tanpa kelaparan. Warga desa juga mengaku bahwa mereka saling memberikan bahan makanan disaat hasil kebunnya melimpah pada tetangga sekitar sehingga tidak ada tetangga yang mengalami kelaparan.

 
Dengan menanam sendiri sumber pangan, warga Desa Benjor tidak hanya menghemat uang tetapi juga memastikan bahwa mereka mengkonsumsi makanan segar dan sehat. Sayuran dan buah-buahan yang ditanam di pekarangan rumah bebas dari pestisida berbahaya, sehingga mendukung kesehatan masyarakat yang dapat mencerminkan SDG's nomor tiga yaitu kehidupan sehat dan sejahtera. Praktik pertanian mandiri yang dilakukan warga Desa Benjor adalah contoh konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. Dengan memanfaatkan lahan sekitar rumah, mereka mampu mengurangi ketergantungan pada pasar dan menciptakan sistem produksi pangan yang lebih berkelanjutan yang mencerminkan SDG's nomor dua belas yaitu konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.

Meskipun demikian, warga Desa Benjor masih menghadapi tantangan besar, termasuk harga pupuk, benih, dan obat-obatan tanaman yang mahal. Selain itu, tidak ada penyuluhan dari pemerintah yang dapat membantu mereka meningkatkan teknik pertanian. Dukungan dari pemerintah dalam bentuk penyuluhan dan subsidi pertanian sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kesejahteraan para petani di Desa Benjor.

Ketahanan pangan di Desa Benjor adalah contoh inspiratif bagaimana masyarakat dapat memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mengatasi kerawanan pangan. Dengan semangat kebersamaan dan inovasi dalam pertanian mandiri, Desa Benjor berhasil mendukung beberapa tujuan SDG's, khususnya dalam mengurangi kemiskinan dan kelaparan, serta mendukung konsumsi dan produksi yang berkelanjutan. Harapan ke depan, dukungan lebih lanjut dari pemerintah dan pihak terkait dapat membantu mereka mencapai kesejahteraan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun