Teater di Indonesia merupakan sebuah tontonan populer pada saat ini, sebagai sebuah kesenian yang hadir dan berangkat dari problematika masyarakat. Seharusnya, teater juga tak lagi menjadi hal yang asing dalam lingkup pembelajaran, sebab teater adalah sebaik-baiknya ajang belajar tentang realita sosial dan kehidupan.Â
Istilah teater berasal dari bahasa Yunani yaitu teatron (tempat melihat), sedangkan dalam bahasa Romawi adalah auditorium (tempat mendengar). Definisis mengenai teater dibagi menjadi 2 yaitu tempat dan seni pertontonan.
Teater bisa juga diartikan mencakup Gedung, pekerjaan (pemain dan kru panggung), sekaligus kegiatannya (isi pentas-peristwia). Sementara itu, ada juga yang mengartikan teater sebagai semua jenis dan bentuk tontonan (seni pertunjukan tradisional-rakyat-kontemporer), baik di panggung tertutup maupun di arena terbuka. Jadi, sesungguhnya teater itu adalah suatu kegiatan manusia yang secara sadar menggunakan tubuhnya sebagai alat atau media utama untuk menyatakan rasa dan karsanya mewujud dalam suatu karya (seni) (N. Riantiarno, 2011: 1).
Lalu bagaimana seni teater di sekolah?
Teater di sekolah telah menjadi bagian dari pelajaran seni budaya pada kurikulum 2013, khususnya di sekolah mengengah pertama dan mengengah atas. Seni teater sebagai salah satu bentuk kesenian memiliki nilai fungsi sebagai alat pendidikan. Karena dalam teater terdapat sebuah kegiatan pemeranan, permainan, dan kerja sama yang membuat siswa-siswa belajar mengenali diri dan lingkungannya. Seni teater sebelum masuk ke dalam kurikulum Pendidikan, merupakan sebuah seni yang ekslusif dan hanya dipelajari di perguruan tinggi atau sanggar teater.
Bahwa seni dalam pendidikan pada dasarnya adalah bagaimana seni itu ada dan dimasukkan dalam pendidikan untuk diterapkan atau diajarkan, agar siswa dapat mengembangkan bakat seni yang dimilikinnya. Teater sebagai seni merupakan wadah yang membantu kita dalam memahami diri serta lingkungan sekitar. Kegiatan seni teater di sekolah harus diperhatikan dengan sangat baik dari segala aspek-aspek yang dibuthkan untuk terlaksananya kegiatan senit teater.
Sekolah-sekolah yang menawarkan seni teater ke dalam bagian kegiatan pembelajaran seni budaya maupun kegiatan ektrakurikuler, akan membuat siswa untuk memiliki kegiatan positif dan mengurangi kegiatan negatif. Seni teater membutuhkan beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan kegiatannya. Mulai dari sumber daya manusia, modal, dan juga kebutuhan sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan teater. Guru atau pembimbing seni teater sangat dibutuhkan jika kegiatan seni teater masuk ke dalam ekstrakurikuler. Sebagai sumber daya utama, guru dituntut untuk memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang seni teater agar mudah dalam melaksanakan kegiatannya.
Guru sebagai sumber daya utama yang sangat dibutuhkan harus memiliki penguasaan teori dan praktik yang baik, sehingga itu dapat membantu guru atau pembimbing dalam pelaksanaan kegiatan seni teater di sekolah. Menempatkan guru atau pembimbing di standar tertinggi merupakan sebuah Langkah yang bagus untuk keberlangsungan kegiatan seni teater. Jika guru atau pembimbing kurang dalam memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang seni teater, maka dari itu perkembangan seni teater di tingkat sekolah akan sulit dilaksanakan.
Tetapi tidak hanya itu saja, kegiatan seni teater membutuhkan sumber daya lain yaitu peserta atau siswa untuk melakukan proses kegiatan teater. Siswa pada kurikulum 2013, tidak hanya menekankan pada aspek kognitif saja, tetapi juga harus memiliki aspek psikomotorik yang baik. Mempelajari seni teater dapat memberikan dampak positif bagi siswa, yang pertama siswa dapat mengembangkan dan meningkatkan kreatifitasnya, yang kedua siswa dapat mengenali diri sendiri, yang ketiga siswa dapat belajar berkerja sama dengan kelompok dalam melaksanakan proses kegiatan teater.
Tidak hanya guru dan siswa saja, peran sekolah dalam terlaksananya kegiatan seni teater sangat penting. Mulai dari memperhatikan kebutuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan seni teater. Selain itu juga, sekolah bisa juga menetapkan seni teater sebagai wadah siswa dalam mengapresiasikan diri kepada seni budaya. Dengan memiliki aspek-aspek yang bagus untuk kegiatan seni teater, maka perkembangan seni teater di tingkat sekolah dapat terlaksana dengan baik.
Terkadang sekolah-sekolah telah melaksanakan kegiatan sastra, tetapi hanya sebatas memahami sebuah naskahnya saja dan tidak melaksanakan kegiatan pentas. Sehingga siswa hanya mengenal dunia sastra sebatas tokoh dan juga karya-karyanya tanpa mengetahui hal-hal lain di luar itu. Hal-hal tersebutlah yang membuat sastra terkadang tidak terlalu menarik bagi siswa khususnya tingkat sekolah.
Pengembangan karakter siswa merupakan hal yang penting bagi sekolah sebagai penyelenggara. Tujuan dari pengembangan karakter siswa adalah agar terciptanya peserta didik yang mimiliki kepribadian yang baik untuk dirinya dan lingkungannya. Maka dari itu pembelajaran seni teater di sekolah merupakan salah satu langkah baik untuk perkembangan karakter peserta didik. Karena, pada seni teater terdapat unsur-unsur yang dapat membentuk dan membantu siswa dalam memahami dirinya dan lingkungannya. Kegiatan-kegiatan teater yang mendukung pengembangan karakter peserta didik antara lain olah raga, olah rasa, olah suara, dan juga improvisasi.
Sangat disayangkan, jika pembelajaran seni teater tidak dapat terealisasikan. Karena dalam pembelajaran seni teater terdapat nilai-nilai yang baik untuk diri siswa yang dapat membuat siswa mengenali karakter diri serta lingkungannya. Selain itu dapat mengembangkan potensi-potensi kreatifitas yang dimiliki oleh peserta didik.
Sumber Referensi
Prusdianto. "Pendidikan Seni Teater; Sekolah, Teater dan Pendidiknya". Jurnal Tanra. Vol. 5. No. 1. 2018.
Riantiarno, Nano. Kitab Teater: Tanya Jawab Seputar Seni Pertunjukan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2011.
Syam, Nur Maghfirah Dwiani. "Pembelajaran Seni Teater Dalam Mata Pelajaran Seni Budaya di SMP Negeri 2 Polongbangke Utara Kabupaten Takalar". Jurnal Pendidikan Sendratasik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H