Mohon tunggu...
MUHAMAD RIFKI YULISTIANSYAH
MUHAMAD RIFKI YULISTIANSYAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Sebagai penulis yang memiliki ketertarikan mendalam terhadap teknologi, sejarah, dan sastra, saya menikmati menjelajahi berbagai inovasi teknologi yang mengubah dunia kita. Saya juga tertarik mempelajari sejarah untuk memahami bagaimana peristiwa masa lalu membentuk masa kini. Selain itu, saya menggemari sastra, baik sebagai pembaca maupun penulis, karena karya tulis memiliki kekuatan untuk menggugah pikiran dan perasaan. Melalui tulisan-tulisan saya di Kompasiana, saya berharap dapat berbagi pengetahuan, pandangan, dan inspirasi dengan komunitas yang lebih luas.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mode Jalanan, Evolusi dan Pengaruhnya pada Budaya

20 Juli 2024   16:00 Diperbarui: 20 Juli 2024   22:00 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: DALL-E oleh OpenAI, dengan ide dari Muhamad Rifki Yulistiansyah

Mode jalanan, atau yang sering disebut streetwear, telah menjadi fenomena global yang menarik perhatian berbagai kalangan. Dari asal-usulnya yang sederhana hingga menjadi bagian integral dari industri mode dunia, evolusi dan pengaruh mode jalanan pada budaya tidak dapat diabaikan. 

Artikel ini akan membahas perjalanan mode jalanan dari akar rumput hingga menjadi tren dominan, serta dampaknya terhadap berbagai aspek kehidupan.

Asal-Usul Mode Jalanan

Mode jalanan muncul dari subkultur perkotaan pada akhir 1970-an dan awal 1980-an di kota-kota besar seperti New York dan Los Angeles. Pada masa itu, komunitas skateboarder, peselancar, dan hip-hop mulai menciptakan gaya berpakaian mereka sendiri sebagai bentuk ekspresi identitas dan perlawanan terhadap arus utama. 

Brand seperti Stüssy dan Supreme menjadi pionir dalam menggabungkan elemen-elemen budaya pop dengan pakaian kasual, menciptakan estetika unik yang dikenal sebagai streetwear.

Perkembangan dan Popularitas

Pada dekade 1990-an, mode jalanan mulai menarik perhatian lebih luas berkat pengaruh musik hip-hop dan rap yang semakin populer. Artis-artis seperti Run-D.M.C., Tupac Shakur, dan Notorious B.I.G. sering terlihat mengenakan pakaian streetwear, memperkenalkannya kepada audiens yang lebih besar. Media massa dan video musik juga berperan penting dalam mempromosikan gaya ini ke seluruh dunia.

Masuknya internet pada awal 2000-an semakin mempercepat penyebaran mode jalanan. Platform seperti MySpace, Tumblr, dan Instagram memungkinkan para penggemar mode untuk berbagi inspirasi dan tren terbaru secara real-time. Kolaborasi antara brand streetwear dengan desainer haute couture juga membantu memvalidasi mode jalanan di mata industri mode tradisional. 

Contoh terkenal adalah kolaborasi antara Louis Vuitton dan Supreme pada tahun 2017, yang berhasil menggabungkan dua dunia yang sebelumnya dianggap terpisah.

Pengaruh pada Budaya

Mode jalanan tidak hanya mempengaruhi industri mode, tetapi juga budaya secara keseluruhan. Mode jalanan menawarkan platform bagi individu untuk mengekspresikan identitas mereka dengan cara yang unik. 

Gaya ini sering kali mencerminkan kepribadian, minat, dan afiliasi subkultur seseorang, memungkinkan mereka untuk merasa lebih terhubung dengan komunitas yang lebih besar.

Pertumbuhan brand streetwear independen telah membuka peluang bagi para wirausahawan muda untuk memasuki industri mode. Dengan memanfaatkan media sosial dan e-commerce, brand-brand ini dapat mencapai audiens global tanpa harus melalui saluran distribusi tradisional. 

Konsumen modern lebih mengutamakan orisinalitas dan kualitas daripada nama besar. Mereka cenderung menghargai cerita di balik produk dan koneksi emosional yang mereka miliki dengan brand. Hal ini telah mendorong brand besar untuk lebih berinovasi dan berkolaborasi dengan kreator lokal.

Mode jalanan sering kali menjadi platform bagi representasi yang lebih inklusif dan beragam dalam industri mode. Desainer dan model dari berbagai latar belakang budaya lebih mudah diterima dan dihargai dalam komunitas streetwear dibandingkan dengan industri mode arus utama.

Masa Depan Mode Jalanan

Mode jalanan terus berevolusi dan beradaptasi dengan perubahan zaman. Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah melihat peningkatan kesadaran akan keberlanjutan dan etika produksi dalam komunitas streetwear. Brand seperti Patagonia dan Veja menjadi contoh bagaimana mode jalanan dapat menggabungkan gaya dengan tanggung jawab lingkungan.

Selain itu, teknologi juga memainkan peran penting dalam perkembangan mode jalanan. Virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) memungkinkan pengalaman berbelanja yang lebih interaktif dan personal. 

Desainer juga mulai bereksperimen dengan pakaian digital yang dapat diubah dan diperbarui secara virtual, mengurangi limbah tekstil dan menawarkan fleksibilitas yang lebih besar bagi konsumen.

Mode jalanan adalah cerminan dari dinamika budaya perkotaan yang terus berkembang. Dari akar subkultur hingga menjadi tren global, mode jalanan telah membuktikan dirinya sebagai kekuatan yang tidak dapat diabaikan dalam dunia mode dan budaya. Dengan terus beradaptasi dan berinovasi, mode jalanan akan tetap relevan dan memberikan pengaruh positif pada berbagai aspek kehidupan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun