Mohon tunggu...
MUHAMAD RIFKI YULISTIANSYAH
MUHAMAD RIFKI YULISTIANSYAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Sebagai penulis yang memiliki ketertarikan mendalam terhadap teknologi, sejarah, dan sastra, saya menikmati menjelajahi berbagai inovasi teknologi yang mengubah dunia kita. Saya juga tertarik mempelajari sejarah untuk memahami bagaimana peristiwa masa lalu membentuk masa kini. Selain itu, saya menggemari sastra, baik sebagai pembaca maupun penulis, karena karya tulis memiliki kekuatan untuk menggugah pikiran dan perasaan. Melalui tulisan-tulisan saya di Kompasiana, saya berharap dapat berbagi pengetahuan, pandangan, dan inspirasi dengan komunitas yang lebih luas.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Saling Menjaga Karena Paham Agama

10 Juli 2024   08:30 Diperbarui: 10 Juli 2024   12:27 1510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: Art of Arthaira 

Sebuah pilihan bijak dalam kehidupan yang penuh dengan godaan, terkadang cinta menjadi ujian terbesar bagi keimanan seseorang. Kisah ini menggambarkan betapa pentingnya menjaga keimanan di tengah perasaan cinta yang mendalam.

Seorang pria berkata, "Aku jatuh cinta kepadamu, tapi aku lebih memilih menjauh darimu untuk menjaga imanku." Kalimat ini sederhana namun memiliki makna yang sangat dalam. Ia memilih untuk menahan perasaannya demi menjaga keimanannya, sebuah pilihan yang berat namun bijaksana.

Seorang pemuda lainnya menjawab, "Aku pun juga memiliki rasa yang sama sepertimu, bahkan rasaku lebih dalam dari semua itu. Hanya saja, bukan sekarang waktu kita untuk bersama." Jawaban ini mencerminkan pemahaman bahwa cinta yang sejati tidak selalu harus diwujudkan saat itu juga. Ada waktu dan proses yang harus dilewati.

Kedua pemuda ini sadar bahwa mereka sedang berjuang. Mereka masih dalam proses meraih mimpi dan tujuan hidup masing-masing. Bersama saat ini hanya akan mengganggu fokus dan rencana yang telah mereka susun. Menjauh sementara waktu menjadi pilihan yang tepat agar tidak terjerumus dalam maksiat.

Perpisahan sementara ini bukanlah hal yang mudah. Mereka harus menghadapi rindu yang tak berujung dan perasaan yang tidak bisa diungkapkan. Namun, mereka percaya bahwa selama Allah meridhoi, semua akan baik-baik saja. Kesabaran dalam penantian panjang ini akan digantikan dengan takdir yang terbaik dari Allah.

Mereka memegang teguh keyakinan bahwa jika mereka memang ditakdirkan untuk bersama, Allah akan mempertemukan mereka dengan cara yang paling indah. Semua perjuangan dan kesabaran mereka akan diganjar dengan sesuatu yang jauh lebih indah dari yang mereka bayangkan.

Menghadapi Ujian Cinta dengan Keimanan

Dalam konteks agama, menjaga diri dari godaan adalah bentuk ibadah. Ketika seseorang memilih untuk menahan perasaannya demi menjaga keimanan, ia sebenarnya sedang menjalani ujian yang akan menguatkan imannya. Cinta dalam pandangan agama bukan hanya tentang perasaan, tetapi juga tentang tanggung jawab dan ketulusan.

Pemuda-pemuda dalam kisah ini menunjukkan bahwa cinta tidak harus selalu diwujudkan dengan kebersamaan fisik. Terkadang, menjauh adalah bentuk cinta yang lebih dalam, karena ia didasari oleh keinginan untuk menjaga kebaikan bersama di mata Allah.

Kesabaran Memegang Peranan Penting

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun