Mohon tunggu...
Muhamad Rifki Farhan
Muhamad Rifki Farhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Karyawan swasta

saya seorang mahasiswa sekaligus karyawan swasta yang memiliki kepribadian yang banik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Akhlak Terhadap Ilmu dan Ulama

5 Juli 2024   13:11 Diperbarui: 5 Juli 2024   19:12 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh TIMO: https://www.pexels.com/id-id/foto/pria-laki-laki-lelaki-agama-9936149/ 

  

A. Akhlak

1. Pengertian Akhlak

Kata akhlak secara bahasa berarti tingkah laku atau tabiat, sedangkan secara istilah tingkah laku yang didorong dengan keinginan secara sadar untuk melakukan perbuatan yang baik1. Akhlak juga sering diartikan sebagai keadaan jiwa seseorang yang dapat mendorong untuk melakukan tanpa harus dipertimbangkan terlebih dahulu. Akhlak dalam bahasa Arab yaitu jama dari khuluq yang mempunyai beberapa arti diantaranya adalah: 1) tabiat, yaitu sifat yang dimiliki manusia tanpa suatu upaya, 2) adat, yaitu sifat yang ada dalam manusia yang diupayakan melalui suatu latihan berdasarkan keyakinannya, 3) watak, yaitu suatu hal yang diupayakan sehingga menjadi adat.

Akhlak menurut Hamzah Yaqub berasal dari bahasa Arab yang merupakan jama dari kata "khuluqun" yang berarti "tindakan". "Khuluqun" mempunyai arti yang hampir sama dengan kata "khalqun" artinya kejadian, "khaliqun" artinya pencipta serta "makhluqun" artinya yang diciptakan. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa akhlak secara terminology dapat diartikan sebagai hubungan erat antara Allah dan makhluknya serta antara makhluk dengan makhluk lain. Al-Mawardi mengungkapkan bahwasannya "seseorang itu dapat dikatakan memiliki akhlak yang mulia apabila mempunyai watak atau sifat sebagai berikut: mempunyai budi pekerti yang halus, lemah lembut, mempunyai wajah yang ceria, serta selalu bertutur kata yang baik dan sopan kepada semua orang"

1) Farid Maruf

Akhlak merupakan kehendak manusia yang dapat menimbulkan perbuatan karena kebiasaan dengan tidak adanya pertimbangan terlebih dahulu.

2) M Abdulloh Diroz

Akhlak yaitu suatu kekuatan dalam berkehendak sehingga dapat membawa kecenderungan terhadap akhlak yang baik dan akhlak yang buruk.

3) Ibn Maskawaih

Akhlak sebagai suatu keadaan yang melekat pada diri manusia sehingga tidak memerlukan pertimbangan.

4) Al-Ghazali

Akhlak merupakan suatu ilmu sebagai perantara menuju akhirat yang biasa disebut dengan ilmu hati serta ilmu keagamaan yang nantinya digunakan pedoman untuk akhlaknya orang yang baik.

Berdasarkan pengertian akhlak diatas, penulis mengambil kesimpulan terkait beberapa ciri dalam perbuatan islami, diantaranya adalah

a) Suatu perbuatan yang tertanam pada jiwa seseorang yang dengannya dapat menjadi kepribadian.

b) Perbuatan yang dilakukan dengan tidak memerlukan pertimbangan.

c) Perbuatan seseorang yang dilakukan karena terbiasa bukan adanya sebab unsur keterpaksaan

d) Perbuatan itu berdasarkan Al-Quran dan Sunnah.

e) Perbuatan tersebut diperuntukkan terhadap Allah, diri sendiri, manusia, dan makhluk lainnya.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwasannya akhlak adalah sesuatu yang sudah ada pada diri manusia sebagai perantara menuju akhirat serta sifat yang mendorong seseorang untuk melakukan tanpa adanya suatu pertimbangan atau pemirikan.

2. Fungsi akhlak

Akhlak itu berfungsi untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk8. Dengan demikian, setelah orang muslim mengetahui dan bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk diharapkan melangkah kejalan yang lebih baik. Selain itu seorang muslim harus menjaga hubungan baik dengan Allah Swt serta kepada sesama manusia.

3. Macam-macam Akhlak

Islam membagi akhlak menjadi dua bagian yaitu akhlak terpuji (mahmudah), contohnya menempati janji, jujur, berkata benar dan lain sebagainya, dan yang kedua akhlak tercela (mazmumah) contohnya berdusta, khianat serta melanggar janji. Membentuk akhlak yang baik (mahmudah) itu dengan membiasakan serta mendidik sejak dini sampai menjelang meninggal. Hal tersebut seperti perintah menuntut ilmu sejak dari ayunan sampai keliang lahat. Adapun cara untuk memperbaiki akhlak yang buruk (mazmumah) yaitu dengan mengusahakan lawannya, dalam artian ketika seseorang bersifat kikir maka dilawan dengan sifat dermawan dan lain sebagainya

Macam-macam akhlak dibagi menjadi dua diantaranya adalah:

a. Akhlak yang baik (Mahmudah)

Akhlak yang baik ini bisa menjadi tanda kesempurnaan iman seseorang. Akhlak terpuji juga diartikan sebagai segala tingkah laku yang terpuji atau baik. Akhlak mahmudah adalah akhlak yang berada dalam pantauan Ilahiyah sehingga menimbulkan nilai-nila positif seperti halnya sabar, sukur, jujur dan semua sifat yang baik.Seseorang muslim yang memiliki akhlak yang baik ia menjadikan Nabi Muhammad Saw sebagai contoh yang baik. Sehingga orang yang memiliki sifat tersebut dapat berhubungan baik dengan sesama manusia, sehingga tercipta kehidupan yang saling menghormati,menghargai serta memperhatikan antar kehidupan bersama.

b. Akhlak yang buruk (Mazmumah)

Akhlak mazmumah atau akhlak yang kurang baik merupakan perbuatan yang tidak baik yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain serta perbuatan yang dapat merusak iman seseorang. Akhlak mazmumah ini lawan dari akhlak mahmudah. Orang yang memiliki akhlak tercela menjadikan seseorang tertutup hatinya dan menjadikan hidup seseorang gersang. Sifat yang tergolong dalam akhlak mazmumah diantaranya: sombong, marah, mencuri, merampas hak orang lain dan sebagainya.Adapun cara untuk menanamkan nilai-nilai ketuhanan yang sangat mendasar diantaranya, adalah:

1) Iman, yaitu sikap batin yang sangat mempercayai Allah Swt. Jadi sebagai makhluk yang diciptakan-Nya kita tidak cukup hanya percaya kepada Allah akan tetapi harus menempatkan serta meningkatkan kepercayaan kita hanya kepada Allah Swt.

2) Ihsan, yaitu suatu sifat manusia yang sadar secara mendalam bahwa Allah Swt selalu bersama hamba-Nya kapanpun dan dimanapun.

Lingkup berakhlak kepada Allah Swt diantaranya adalah:

1) Beribadah kepada Allah Swt

Beribadah kepada Allah Swt dengan takwa, takwa yaitu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan Allah Swt ini dapat diwujudkan dengan menjalankan salat, zakat, puasa dan sebagainya. Adapun beribadah kepada Allah Swt harus semata-mata mencari ridho-Nya.

2) Mencintai Allah Swt diatas segalanya

Sebagai makhluk yang senantiasa benar-benar mencintai Allah Swt maka kita harus membuktikan bahwa kita tidak hanya mencintai Allah Swt akan tetapi juga mempercayai-Nya. Nabi Muhammad Saw merupakan sosok manusia yang benar-benar mencintai Allah Swt diatas segalanya. Hal ini dibuktikan beliau dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya melebihi siapa saja yang menjalankan perintah Allah Swt.

3) Berdzikir kepada Allah Swt 15 Fitria, Konsep Kecerdasan Spiritual Dan Emosional Dalam Membentuk Budi Pekerti (Akhlak) (Pekanbaru: Guepedia, 2020), 40--51.

Mengingat Allah Swt dengan cara berdzikir itu dapat dilakukan dimana saja dan kapanpun tempatnya. Karena dengan mengingat Allah Swt ini merupakan sifat hamba yang mempunyai sifat lemah lembut kepada Tuhannya.

4) Berdoa, tawaddu dan tawakkal

Mem0hon kepada Allah Swt sesuai dengan hajat yang diinginkan seorang hamba. Seperti halnya kita berdoa kepada Allah Swt agar dilancarkan rizkinya, diberi umur barokah, diberi keluarga yang tentrem dan dilancarkan urusan dunia dan akhiratnya. Berdoa dengan penuh keyakinan kepada Allah Swt.

Menurut Muhammad Abdullah Darraz, akhlak kepada sesama manusia ini dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya adalah :

1)Akhlak kepada Rasulullah

Akhlak kepada Rasulullah ini bisa diwujudkan dengan mencintai Rasulullah secara tulus dengan cara mengikuti sunnah dan ajaran Rasulullah. Karena beliau merupakan Nabi yang diutus Allah Swt untuk menyempurnakan akhlak.

2) Akhlak kepada kedua orang tua

16 Khoirotu Alkahfi Qurun, Asma Allah Rohman-Rohim Dan Filsafat Akhlak (Lampung: Guepedia, 2020), 32--35.

Berakhlak baik kepada orang tua atau biasa disebut dengan birrul dan al-walidain yaitu berbakti kepada orang tua dengan cara mematuhi perintahnya dalam hal kebaikan. Menyayangi orang tua melebihi menyayangi yang lain. Adapun berbakti kepada orang tua dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya adalah berbicara dengan kata yang lembut dan sopan, mematuhi perintahnya (patuh), penuh kerendahan hati dan lain sebagainya.

3) Akhlak kepada diri sendiri

Akhlak kepada diri sendiri dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya: menutup aurat, memelihara kesucian diri, adil, amanah, jujur dan lain sebagainya. Amanah artinya percaya, semakin menipisnya keimanan seseorang maka semakin menipis pula sifat amanah pada diri manusia tersebut

4) Akhlak kepada keluarga Terhadap keluargapun kita juga harus berakhlak. Berakhlak disini dalam artian saling memupuk rasa kasih sayang serta mencintai antar sesama keluarga semata karena Allah Swt.

5) Akhlak kepada tetangga

Membantu tetangga merupakan salah satu cara berakhlak kepada tetangga. Selain itu juga bisa dengan saling menghormati antar sesama tetangga, bersosialisasi dengan baik, saling tolong menolong ketika susah maupun senang.

6) Akhlak kepada Masyarakat Berakhlak kepada masyarakat diantaranya adalah memuliakan tamu, bermusyawarah dalam kepentingan bersama, serta saling tolong-menolong antar sesama.

1) Ruang lingkup akhlak

Ruang lingkup akhlak dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan objeknya, diantaranya adalah akhlak kepada Allah, akhlak kepada sesama manusia, dan akhlak kepada lingkungan atau alam.

a) Akhlak kepada Allah Swt

Akhlak kepada Allah Swt biasa diartikan sebagai suatu sikap yang dilakukan manusia yang merupakan makhluk yang diciptakan-Nya.

12 Ahmad Tafsir, Pendidikan Akhlak Karimah Berbasis Kultur Kepesantrenan (Bandung: Alfabeta, 2019), 139--40

13 Surahman Amin, Ismail Suardi Wekke, Strategi Penerapan Akhlak Islami Sadar Sampah Di Sekolah Islam Terpadu,

14 Chotibul Umam, Pendidikan Akhlak Upaya Pembinaan Akhlak Melalui Program Penguatan Kegiatan Keagamaan (Tanggamus: Guepedia, 2021), 25.

b) Akhlak kepada sesama manusia

Akhlak sesama manusia itu diantaranya saling membantu baik susah maupun senang, saling menghormati antara satu dengan yang lainnya serta saling menghindari permusuhan antar sesama. Manusia sebagai makhluk hidup tentunya tidak mampu untuk hidup secara individu. Seorang manusia perlu berinteraksi kepada sesama dengan menggunakan akhlak yang baik

c) Akhlak kepada lingkungan atau alam Lingkungan atau alam yang dimaksud yaitu segala sesuatu yang ada disekitar kita baik yang bernyawa maupun bukan. Hal ini berdasarkan isi didalam Al-Quran yang menjelaskan mengenai fungsi manusia yaitu sebagai khilafah dimuka bumi. Adapun akhlak terhadap lingkungan diantaranya: memelihara kelestarian lingkungan hidup, memanfaatkan serta menjaga alam disekitar kita

B.Saran

1. Hendaknya seorang penuntut ilmu memperhatikan etika atau tata krama kepada semua orang khususnya kepada ilmu dan ulama, karena ilmu itu dikatakan bermanfaat ketika penuntut ilmu menghormati ilmu dan ahli ilmu.

2. Hendaknya seorang penuntut ilmu mempunyai akhlak yang baik. Baik kepada guru maupun orang tua, karena beliau adalah seseorang yang telah mengajarkan, membimbing serta mendukung penuntut ilmu dalam proses menuntut ilmu.

3. Penuntut ilmu seharusnya memiliki tata krama yang baik. Baik menghormati ilmu, guru, ulama maupun orang tua, karena apabila penuntut ilmu mengagungkan ilmu, guru, ulama maupun orang tua, maka ilmu yang diperoleh menjadi ilmu yang bermanfaat.

Muhamad Rifki Farhan,Abdul Rosid,Yahya Muhammad Safe'i  |Mahasiswa Teknik Informatika semester II Universitas Pelita Bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun