Bandung, Jawa Barat - Suasana Pandemi Covid-19 yang sejak awal Maret 2020 mulai merambah ke Indonesia, memberikan dampak bagi negara Indonesia, baik itu dalam aspek ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Sudah memasuki 9 bulan Covid-19 menjangkiti seluruh warga di Indonesia, sudah banyak korban yang diakibatkan oleh virus ini. Bahkan saat ini pun Indonesia sudah mencapai 650.197 kasus Covid-19 dengan pasien sembuh mencapai 531.995 ribu dan pasien meninggal mencapai angka 19.514.
Pemerintah pun telah mensosialisasikan protokol kesehatan 3M (Menggunakan Masker, Mencuci Tangan, dan Menjaga Jarak) sebagai salah satu upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Situasi pagebluk ini pun sangat mempengaruhi proses belajar-mengajar di sekolahan/perguruan tinggi, semua kegiatan belajar pun diubah menjadi pembelajaran jarak jauh (secara online), dengan bantuan teknologi, seperti media sosial dan sebagainya.
Berjalannya pembelajaran secara online yang dimulai pada tahun ajaran 2020/2021 ini sedikitnya membuat siswa menjadi jenuh, terlebih dengan proses pembelajaran yang monoton dan itu-itu saja, hanya melalui media zoom meeting, google meet, google classsroom, edmodo dan aplikasi media pembelajaran lainnya.
Selain itu pemberian tugas yang terus menerus membuat siswa pun menjadi kelabakan dan menjadi stres. Dengan demikian untuk memberikan variasi dalam membuat media pembelajarannya bisa dengan membuat Study kit/alat peraga terutama bagi siswa-siwa SD/MI Maupun Tk/Paud untuk meningkatkan kembali semangat belajar mereka.
Hal tersebut menjadi fokus sasaran bagi mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melaksanakan tengah melaksanakan Kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) secara daring (Online) dengan berfokus pada Pencegahan dan Penanggulangan Dampak (PPD) Covid-19 pada bidang pendidikan dan ekonomi, dari tanggal 16 Desember-30 Desember. Terutama dalam program edukasi penanggulangan dampak covid-19 di bidang pendidikan, salah satu poinnya ialah untuk membantu guru, siswa, dan orang tua dalam melaksanakan pembelajaran secara daring.
Muhamad Rifki bersama anggota kelompok lainnya, membantu membuat media pembelajaran Study kit bagi siswa kelas 2 di tingkat Sekolah Dasar (SD) terutama dalam penguatan di beberapa mata pelajaran seperti Matematika dan PKN.
Dalam pelaksanaannya Rifki beserta teman-temannya membuat membuat media/Study kit mengenai bangun ruang dalam mata pelajaran matematika, dan menggunakan metode picture and picture pada mata pelajaran PKN. Media pembelajaran/Studi kitnya yang bisa dibuat antara lain:
1. Membuat Kerangka Bangun Ruang
Membuat kerangka bangun ruang dalam mata pelajaran matematika, dengan membuat jaring-jaring bangun ruang untuk kemudian di gambar/sprint di kertas untuk kemudian di tempel pada karton supaya lebih kuat dan bisa dilipat, dan lebih kokoh pada saat dirakit.
Dengan pembuatan Study kit seperti ini secara tidak langsung membuat siswa menjadi kembali bersemangat, terlebih selama mengikuti pembelajaran jarak jauh, beberapa siswa merasa jenuh karena hanya belajar dari video, zoom meeting, dan tugas-tugas di classroom.
2. Mencocokkan Gambar
Membuat gambar-gambar yang mencerminkan pengamalan dari Pancasila, yaitu dengan membuat gambar angka 1-5 yang mewakili sila-sila dari Pancasila. Serta gambar yang satunya lagi mengenai gambar-gambar aktivitas di rumah dan di sekolah seperti, ketika beribadah, berdoa sebelum makan, membersihkan kelas, memilih ketua kelas, dan menampilkan gambar suku-suku di Indonesia.
Pembuatan studi kit ini pun mendapat respons yang cukup baik dari orang tua siswa, “KIT pembelajarannya cukup bagus sangat membantu anak saya memahami konsep sila dalam Pancasila dan implementasinya dalam keseharian. Semoga ke depan media pembelajaran inovatif seperti ini terus ya..” tutur salah satu orang tua siswa. Meskipun dengan studi kit yang sederhana tetapi bisa membuat siswa kembali menjadi antusias.
Pembelajaran jarak jauh memang merupakan solusi melaksanakan proses pembelajaran di saat pandemi seperti sekarang, tetapi metode dan media pembelajaran yang kita sediakan sebagai tenaga pendidik mesti lebih bervariasi dan tidak monoton, hal tersebut untuk tetap menjaga semangat belajar siswa, dan siswa pun tidak merasa terbebani dan stres.
Selain itu memperbanyak komunikasi dengan siswa dan orang tua siswa dapat memberikan semangat bagi orang tua dalam mendampingi anaknya belajar di rumah, dan untuk siswanya sendiri pun dapat menimbulkan semangatnya lagi dalam mengikuti pembelajaran.
Serta dengan adanya program KKN dari Universitas Pendidikan Indonesia ini dapat membantu masyarakat baik itu dalam bidang pendidikan maupun ekonomi, sehingga masyarakat tidak merasa terbebani dan dapat melakukan aktivitasnya dengan lancar meski di keadaan pandemi seperti saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H