Cinta, Energi yang Menggerakkan dan Memberi Makna pada Hidup
Oleh : Ridwan
Hi, hari ini coba kita ulik tentang cinta, seberapa penting sebuah cinta dikehidupan kita dan untuk siapa cinta itu?
Coba kita mulai dari sebuah ungkapan yang menyebutkan bahwa "Cinta adalah Bahasa yang dituturkan Hati tanpa Perlu Kata-kata". Cinta adalah kekuatan yang menghubungkan, memperkuat, dan memberi makna pada hidup kita. Ini adalah energi yang tak terlihat namun begitu nyata, yang melampaui batas kata-kata dan definisi.
Seperti yang dikatakan oleh Plato dalam "The Symposium", bahwa cinta adalah "kekuatan pendorong yang mengarahkan jiwa menuju keindahan dan kebenaran."Â Ada juga salah satu ungkapan yang menyebutkan bahwa "cinta adalah bahasa yang dituturkan hati tanpa perlu kata-kata" ungkapan ini menurut saya sangat menangkap inti dari makna cinta yang sesungguhnya.
Ketika kita berbicara tentang cinta, kita tidak hanya merujuk pada hubungan romantis antara dua orang, meskipun itu adalah bagian penting dari pengalaman manusia. Akan tetapi, cinta hadir dalam berbagai bentuk antara lain adalah;
Cinta antara orang tua dan anak, antara saudara, teman, hingga cinta terhadap sesuatu yang kita cintai, seperti hobi, profesi, atau bahkan tempat.
Cinta juga dapat ditemukan dalam hubungan dengan alam dan Tuhan, sebagaimana disebutkan dalam karya Baginda Rumi, yang menggambarkan cinta sebagai "koneksi ilahi yang mengikat hati manusia dengan Sang Pencipta."
Pada dasarnya, cinta adalah ekspresi dari kesediaan kita untuk memberikan diri sepenuhnya kepada orang lain atau suatu tujuan. Itu merupakan tindakan sukacita tanpa pamrih, pengorbanan tanpa syarat, dan kebersamaan yang mendalam.
Dalam buku "The Art of Loving", karya Erich Fromm menyatakan bahwa cinta sejati membutuhkan perhatian, tanggung jawab, rasa hormat, dan pengetahuan. Bahkan dalam ketidaksempurnaan, cinta memberikan kekuatan untuk tumbuh, belajar, dan berkembang.
Dalam hubungan romantis, cinta adalah pendorong utama untuk membangun ikatan yang erat antara dua orang. Ini adalah kekuatan yang menginspirasi kita untuk saling menjaga, merawat, dan memahami lebih dalam.
Cinta tidak hanya berupa perasaan yang meluap-luap, tetapi juga sebuah komitmen yang membutuhkan pengorbanan, kepercayaan, dan komunikasi yang tulus. Dalam hubungan yang sehat, cinta menjadi landasan untuk menghadapi tantangan bersama, tumbuh sebagai individu maupun pasangan, serta menciptakan kebahagiaan.
Sebuah penelitian oleh Dr. John Gottman tentang dinamika hubungan, cinta dinyatakan sebagai elemen yang memperkuat fondasi kepercayaan dan penghormatan dalam hubungan. Kita ingin menjadi versi terbaik diri kita untuk pasangan, sekaligus menerima mereka apa adanya dengan penuh kasih sayang.
Ketika kita jatuh cinta, kita membuka hati untuk berbagi dengan orang lain. Kita merasakan kebahagiaan mendalam saat bersama, dan kesedihan yang dalam ketika terpisah. Namun, cinta tidak selalu mudah. Ada saat-saat ketika kita merasa tersesat, terluka, atau kecewa. Namun, seperti yang dikatakan Viktor Frankl dalam "Man's Search for Meaning", cinta memberikan makna bahkan di tengah penderitaan. Ini adalah kekuatan yang mendorong kita untuk memperbaiki hubungan yang retak, memaafkan kesalahan, dan terus berjuang demi kebahagiaan bersama.
Cinta juga hadir dalam hubungan keluarga, di mana ikatan darah menjadi pondasi yang kokoh. Dari orang tua yang merawat kita sejak lahir hingga saudara yang tumbuh bersama kita, cinta keluarga memberikan dukungan, keamanan, dan rasa identitas yang kuat. Dalam karya Bren Brown, "Daring Greatly", cinta dalam keluarga digambarkan sebagai landasan keberanian dan ketahanan, membantu individu mengatasi tantangan hidup.
Namun, cinta tidak terbatas pada hubungan manusia. Kita juga bisa merasakan cinta mendalam terhadap hewan peliharaan, alam, atau profesi. Merawat hewan peliharaan, misalnya, mengajarkan kita tentang kesetiaan, tanggung jawab, dan kepedulian. Penelitian menunjukkan bahwa interaksi dengan hewan peliharaan dapat meningkatkan kadar oksitosin, hormon yang terkait dengan perasaan bahagia dan keterikatan.
Cinta terhadap pekerjaan juga memberikan makna pada hidup kita. Ketika kita menemukan panggilan dan bekerja dengan penuh dedikasi, kita merasakan kepuasan yang mendalam. Dalam teori "Ikigai" dari Jepang, cinta terhadap pekerjaan dianggap sebagai salah satu pilar untuk hidup yang bermakna dan memuaskan.
Dalam semua bentuknya, cinta adalah elemen yang membuat hidup kita bernilai. Itu adalah kekuatan yang memberi keberanian untuk mengejar mimpi, kehangatan untuk menanggung kesedihan, dan kebijaksanaan untuk menghadapi tantangan. Sebagaimana dikatakan oleh Thich Nhat Hanh, "Cinta sejati membawa kedamaian, kebahagiaan, dan pengertian. Itu bukan tentang memiliki, tetapi tentang membebaskan."
Jadi, saat saya mencoba merenungkan sebuah ungkapan "Cinta adalah bahasa yang dituturkan hati tanpa perlu kata-kata," dan coba kita untuk mengingat bahwa cinta adalah kekuatan yang menggerakkan dunia. Dengan cinta, kita memiliki energi untuk berbuat baik, memberi, dan menerima dengan tulus. Bahasa hati akan selalu berbicara lebih kuat daripada kata-kata, menghubungkan kita dengan esensi kehidupan yang sejati.
Ya, kalau bisa jangan terlalu serius pas bacanya. Soalnya tulisan ini hanya iseng-iseng aja kok. hehe
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H