Mohon tunggu...
muhamad riansyah
muhamad riansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi bermain musik dan pendidikan saya akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanfaatan Teknologi Audit

2 September 2024   13:39 Diperbarui: 2 September 2024   13:46 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

2.1Pengertian Akuntansi

Akuntansi adalah suatu proses penidentifikasian, pengukuran, pencatatan dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari suatu organisasi atau entitas yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka mengambil keputusan oleh pihak-pihak yang memerlukan (American Accounting Association, 1996).

Akuntansi dapat memberikan pedoman perlakuan akuntansi terkait dengan pendefinisian, pengukuran, penilaian, pencatatan, pengklasifikasian serta pengungkapan pos pos yang terdapat didalam laporan keuangan untuk mencapai tujuan laporan keuangan.

2.1.2Sistem Pencatatan Akuntansi

Pencatatan transaksi keuangan merupakan hal terpenting yang harus dilakukan oleh sebuah perusahaan dan juga merupakan hal yang paling mendasar dalam bidang akuntansi. Dengan dilakukannya pencatatan, segala macam transaksi yang berhubungan ataupun berkaitan dengan uang dapat dipertanggungjawabkan serta dapat dijadikan sebagai laporan keuangan beserta bukti transaksinya. Setiap perusahaan akan menjalankan proses akuntansi demi kelangsungan bisnis yang dijalankan. Perusahaan akan melakukan pencatatan dalam semua proses akuntansi itu. Pencatatan tersebut mengenai segala macam hal yang berhubungan dengan uang yang kemudian akan didata dengan baik dan terperinci. Perlu diketahui bahwa metode pencatatan akuntansi dibagi menjadi dua, yaitu basis cash dan basis akrual. Metode basis cash adalah suatu proses pencatatan transaksi pada akuntansi, di mana suatu transaksi tersebut dicatat pada saat kas diterima atau pada saat kas dikeluarkan. Pada metode basis cash ini, pendapatan atau pemasukan dicatat pada saat kas diterima, sedangkan biaya dicatat pada saat kas dikeluarkan. Sedangkan, metode basis akrual ialah suatu proses pencatatan transaksi pada akuntansi, di mana suatu transaksi dicatat ketika sedang terjadi, meskipun kas belum diterima ataupun kas belum dikeluarkan. Pada metode basis akrual ini, pendapatan dicatat pada saat terjadinya penjualan walaupun kas belum diterima, sedangkan biaya dicatat ketika biaya tersebut digunakan atau dipakai, walaupun kas belum dikeluarkan.

Ada dua jenis cara pencatatan laporan keuangan yaitu sistem pencatatan manual dan sistem pencatatan secara komputerisasi. Namun masih banyak beberapa organisasi/lembaga dalam menjalankan usahanya yang masih menggunakan sistem pencatatan laporan keuanganmanual, hal ini disebabkan kurang mengertinya mereka dalam memakai aplikasi komputer akuntansi yang ada, serta mahalnya harga software tersebut yang harus dibeli.

2.2Pengertian Audit Eksternal

Audit eksternal adalah proses independen yang dilakukan oleh pihak eksternal, biasanya oleh firma akuntansi independen, untuk memeriksa dan mengevaluasi laporan keuangan suatu perusahaan dengan tujuan memberikan keyakinan terhadap keandalan, kelayakan, dan kepatuhan terhadap standar akuntansi yang berlaku.

Dalam audit eksternal, tim auditor eksternal akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap catatan keuangan, transaksi, sistem pengendalian internal, dan proses operasional perusahaan. Tujuan utama dari audit eksternal adalah untuk menilai apakah laporan keuangan perusahaan mencerminkan secara akurat posisi keuangan, hasil operasional, dan arus kas perusahaan.

Auditor eksternal menggunakan berbagai teknik dan metode, termasuk wawancara dengan pihak terkait, pemeriksaan dokumen dan catatan, serta pengujian substantif terhadap transaksi dan saldo akun. Mereka juga akan mengevaluasi kepatuhan perusahaan terhadap peraturan dan kebijakan yang berlaku.

Setelah pemeriksaan selesai, auditor eksternal akan menyusun laporan audit yang berisi temuan, kesimpulan, dan rekomendasi mereka. Laporan ini akan memberikan informasi kepada pemangku kepentingan, seperti pemilik saham, investor, kreditor, dan pihak eksternal lainnya, tentang keandalan laporan keuangan perusahaan.

Keberhasilan audit eksternal mampu memberikan keyakinan kepada pemangku kepentingan bahwa laporan keuangan perusahaan telah disusun dengan tepat, transparan, dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.

Hal ini akan membantu membangun kepercayaan, meningkatkan transparansi, dan memperkuat tata kelola perusahaan secara keseluruhan.

Perlu digaris bawahi bahwa audit eksternal berbeda dengan audit internal. Audit internal dilakukan oleh tim internal yang bertanggung jawab untuk mengevaluasi efektivitas pengendalian internal dan memberikan rekomendasi perbaikan kepada manajemen perusahaan

Sementara itu, audit eksternal dilakukan oleh pihak eksternal yang independen dan fokus pada pemeriksaan laporan keuangan secara menyeluruh.

Audit eksternal merupakan praktik standar yang umum dilakukan oleh perusahaan, terutama perusahaan publik yang terdaftar di bursa saham. Namun, audit eksternal juga dapat dilakukan oleh organisasi nirlaba dan entitas lainnya yang menginginkan transparansi dan akuntabilitas dalam pelaporan keuangan mereka.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun