Disini Nampak pengaruh bangsa eropa yang ingin mengikut sertakan gaya negaranya masing-masing, Allemande gaya milik jerman, Courante gaya perancis, Sarabande gaya spanyol, dan Gigue gaya Inggris Skotlandia.Â
Pada pertengahan abad 18 suita kehilangan perannya lalu diganti dengan Divertimento, Cassatio, dan Serenade. Lalu deretan tarian ini muncul istilah-istilah baru seperti Minuet, Gavotte, Musette, Passepied, Bouree, Rigaudon, Loure, dan Air atau aira.
Gavotte merupakan bagian dari suita, maka dari itu sering dalam suita yang sama dipakai dua gavotte berturut-turut dimana Gavote II dipakai dengan cara sama seperti trio dalam minuet yang artinya sesudah Gavotte II menyusul lagi Gavotte I. GavotteII sering disebut juga dengan musette.
Salah satu karya Johann Sebastian Bach yang akan dibahas yaitu Gavotte in C minor seperti judulnya yang di mulai dari tonal  C minor dengan birama 2/2. Gavotte in C minor ini ada pada karya Johan Sebastian Bach yang berjudul Suite in G minor BWV 822 pada bagian ke tiga.Â
Pertama Overture in G minor, kedua Aria, ketiga Gavotte in Rondo, keempat Bourree, kelima Minuet I, keenam Minuet II, ketujuh Minuet III, terakhir Gigue. Jadi sebenarnya gavotte yang asli itu main di tonalitas G minor namun di ubah ke C minor untuk instrumen Cello.
Gavotte in C minor Johann Sebastian Bach juga bergaya Rondo Prancis atau Rondo rantai yang memiliki dua sisipan sehingga bentuknya adalah A-B-A-C-A. Rondo adalah bentuk musik instrumental.Â
Istilah rondo berasal dari perancis "rondeau" yang artinya lagu berputar atau yang biasa kita sebut refren. Biasanya Rondo dimulai dengan refren tersebut, termasuk ciri khas Rondo bahwa refren setidaknya muncul tiga kali. Bila hanya muncul dua kali yang bentuknya A-B-A maka itu bukanlah Rondo karena kurang dari tiga bagian yang diulang.
     Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H