Mohon tunggu...
Muhamad Reza Agisni
Muhamad Reza Agisni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa, Cellist, Arranger, Composer

Saya Suka musik dan sepakbola

Selanjutnya

Tutup

Music

Sekilas Tentang Violoncello: Keunikan dan Kerumitannya

19 November 2022   15:35 Diperbarui: 19 November 2022   15:52 1683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekilas Tentang Violoncello: Keunikan dan kerumitannya

Oleh : Muhamad Reza Agisni

 

Violoncello atau yang biasa disebut Cello adalah alat gesek yang masih satu rumpun dengan violin, viola, dan contrabass. Pemain cello disebut juga Cellist, Cello pertama kali dibuat di Italia oleh Andrea Amati pada abad ke-16. Pada awal kemunculannya Cello dianggap sebagai pengganti Viola, Namun pada kenyataannya anggapan itu tidak benar. Justru Cello hadir dengan kecenderungan suara middle ke low, sedangkan viola kecenderungan suaranya middle ke high. Secara sederhananya dapat disimpulkan bahwa violin berperan sebagai sopran, viola sebagai alto, Cello sebagai Tenor, dan Contrabass sebagai Bass.  Namun pada prakteknya pembagian peran tersebut tergantung pada keinginan komposernya.

Keunikan alat musik Cello ini ialah memiliki range yang luas mulai dari C2 sampai C6. Sehingga bisa dibuat komposisi sebuah Musik Chamber atau ensemble Cello dari duo hingga octet.

nitrocdn.com 
nitrocdn.com 

sumber : https://cdn-fiajh.nitrocdn.com/zuOabcetURCwJdSRWvhRDrLDLzwtRozl/assets/static/optimized/rev-c7e15e8/wp-content/uploads/2022/06/Cello-Range-Dolce-Violins-2-1024x404-1.png

  • Musik Chambers adalah musik yang dirancang untuk didalam ruangan bukan untuk konser umum melainkan untuk sebuah grup kecil yang terdiri dari dua sampai sembilan pemain. Musik Chamber lebih ringan daripada musik orkestra klasik. Selama periode klasik seorang bangsawan dan orang-orang kaya senang bermain musik chamber ini untuk menjamu tamu-tamu setelah makan malam. Pada zaman sekarang musik chambers masih tetap ada dan eksis di Indonesia walaupun peminatnya tidak sebanyak musik populer.

Selain untuk Cello Ansamble dan Music Chambers, keunikan cello yang memiliki range luas ini bisa digunakan untuk kebutuhan komposer membuat komposisi yang di inginkannya. Cello biasanya bermain di Bss Cleff atau Clef F, Namun bisa juga dimainkan di Treble Cleff atau Cleff G dan Tenor Cleff atau Clef C. Seperti di karya Cello Sonata 1 Antonio Vivaldi yang bermain di Tenor Cleff, dan Karya Cello Concerto in E minor milik Elgar yang bermain di Treble Cleff.

nitrocdn.com 
nitrocdn.com 

sumber : https://cdn-fiajh.nitrocdn.com/zuOabcetURCwJdSRWvhRDrLDLzwtRozl/assets/static/optimized/rev-c7e15e8/wp-content/uploads/2020/11/Vivaldi-sonata-excerpt-tenor-clef-dolce-violins.png

nitrocdn.com 
nitrocdn.com 

sumber : https://cdn-fiajh.nitrocdn.com/zuOabcetURCwJdSRWvhRDrLDLzwtRozl/assets/static/optimized/rev-c7e15e8/wp-content/uploads/2020/11/Elgar-Concerto-bass-clef-tenor-clef-treble-clef-dolce-violins.png

Selain itu Cello dikenal sebagai alat musik yang melankolis karena range dan warna suaranya yang khas seperti sedang menangis teriris-iris. Karya Cello yang bisa jadi rekomendasi saat galau dan bisa menyayat-nyayat hati pendengarnya adalah Elegie karya Rachmaninoff komponis asal Rusia dan Apres un Reve karya Gabriel Faure seorang komponis asal Perancis.

Cello adalah alat musik klasik dari abad ke-16 yang masih eksis hingga saat ini, alat musik dari budaya barat yang menyebar ke seluruh penjuru di dunia termasuk Indonesia. Pada awal kemunculannya Cello dirancang untuk memainkan musik klasik yaitu orkestra, namun seiring berkembangnya zaman membuat transformasi Cello bisa masuk ke genre-genre musik yang modern seperti Jazz, Blues, Regae, Pop. Rock, Indie, dan lain-lain. Untuk bermain Semua genre tersebut itu semua tergantung skill  individu orang yang memainkannya.

Sebelum belajar memainkan Cello, hal pertama yang harus dikuasai selain teori musik untuk membaca partitur adalah kepekaan telinga kita terhadap nada. Karena nantinya akan sangat fatal sekali jika telinga kita tidak tajam terhadap suara, Seperti yang kita ketahui semua alat gesek termasuk cello adalah alat musik fretless yang tidak memiliki fret atau pembatas. Hal ini berbeda dengan instrumen gitar atau piano yang setiap nada ada pembatasnya, bahkan sudah disesuaikan intervalnya menjadi Equal Temprament. Sehingga Cello dan alat musik gesek lainnya sangat rawan intonasi fals. Maka dari itu telinga kita adalah modal yang paling berharga untuk memainkan instrumen gesek ini.

Cello adalah instrumen yang fretless mudah fals, Tetapi jika sudah mahir memainkannya justru fretless ini bisa menjadi sebuah kelebihan. Karena kita bisa bermain dengan Phytagorean tuning. Phytagorean tuning adalah perhitungan frekuensi suara secara matematis yang bisa membuat intonasi sangat bersih dan jernih, sehingga suara yang dihasilkan terdengar lebih natural.

Berikut perbedaan secara matematis frekuensi dalam hertz dengan Root Note C=264Hz antara Just Intonation (hanya intonasi) dengan Phytagorean tuning (lebih natural): 

dokpri
dokpri

sumber : blob:https://web.whatsapp.com/3ea029f4-a716-466f-93bd-2fcc3cbcf9d3

dokpri 
dokpri 

sumber : blob:https://web.whatsapp.com/46d4c837-d65c-47ef-97c4-666edd1a8f57

Setelah kita bisa mengenali nada dengan cukup baik atau minimal bisa membedakan "do re mi fa sol la si do" secara just intonation dan bisa membaca partitur atau minimal paham teori dasar musik, baru kita melangkah ke tahap selanjutnya yaitu latihan. Untuk bisa memainkan cello ini tidak semudah yang dibayangkan karena banyak sekali faktor yang mempengaruhi terutama saraf motorik. Saraf motorik adalah saraf yang mengatur fungsi pergerakan otot tubuh, Sehingga harus dilatih secara rutin agar terbiasa melakukan gerakan-gerakan memainkan cello. Jika kita skip bermain Seminggu, itu akan sangat terasa perbedaannya pada saraf motorik yang akan terasa kaku kembali. Maka dari itu latihan harus dilakukan setiap hari agar saraf dan otot kita terbiasa melakukan gerakan memainkan cello.

Untuk yang pertama kali mempelajari Cello biasanya akan merasakan pegal linu pada bagian-bagian tertentu seperti jempol, punggung, pergelangan tangan, siku, bahu, dan pinggang. Itu semua terjadi karena salah postur dan salah gesture gerakan, atau juga karena latihan yang terlalu lama. Postur bermain cello yang benar adalah duduk di ujung kursi, pandangan lurus ke depan, kedua kaki maju ke depan dan dibuka lebar, lalu letakan atau sandarkan cello ke dada kita, dan atur tongkat penyangga cello menyesuaikan tinggi badan kita. Usahakan cari posisi ternyaman dari postur tersebut.

Lalu untuk Gesture atau gerakan menggesek yang benar adalah tangan diputar seperti sedang membuka atau memutar gagang pintu bulat yang biasanya ada di kamar mandi, bahu jangan naik atau terangkat,  posisi jempol saat memegang bow jangan sampai menekan, dan pegang bow sama seperti pegang bow violin namun posisi jari kelingkingnya tidak berada diatas bow, melainkan posisinya natural seperti poisisi sedang mengambil buah apel.

g-6378985608a8b5306a747033.jpg
g-6378985608a8b5306a747033.jpg
   

sumber : https://mardinata.com/wp-content/uploads/2019/10/penggesek-cello.jpg

whatsapp-image-2022-11-19-at-11-30-36-637898b34addee2246423ee3.jpeg
whatsapp-image-2022-11-19-at-11-30-36-637898b34addee2246423ee3.jpeg
sumber : https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/YvnEdNxPj7ceIIzeEZi-lP6o3ko=/469x260/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2527779/original/033825100_1544660315-makan-apel-dengan-kulitnya-manfaatnya-ternyata-luar-biasa.jpg

Berikut dibawah ini nama-nama bagian yang ada pada bow atau tongkat penggesek instrumen strings;

thesoundpost.com 
thesoundpost.com 

sumber : https://www.thesoundpost.com/files/images/violin-bow-parts-large.jpg

  • Tip atau ujung bow bagian atas
  • Tip Plate atau ujung bow bagian bawah
  • Bowhair atau hairbow, yaitu helaian rambut yang bahan aslinya terbuat dari buntut kuda
  • Stick/Shaft adalah tongkat utamanya
  • Winding
  • Grip, yaitu untuk membuat posisi tangan nyaman biasanya terbuat dari kulit hewan seperti kambing dan kulit reptil.
  • Ferrule
  • Slide
  • Eye, yaitu biasanya dijadikan patokan jari kelingking saat bermain.
  • Frog, yaitu pangkal bow
  • Screw, yaitu untuk mengencangkan atau mengendorkan hair bow dan bisa juga untuk melepas hair bow untuk dibersihkan.

Anatomi tubuh Cello :

natapa.org 
natapa.org 

sumber : https://a.natapa.org/life/Difference-between-a-Cello-and-a-Double-Bass.webp

  • Scrol atau yang bentuknya seperti Sanggul dibagian kepala cello
  • Peg, yaitu untuk menyetem jika jaraknya banyak
  • Nut, yaitu pembatas
  • Neck, yaitu bagian leher cello
  • Fingerboard, yaitu untuk penjarian posisi tangan kiri
  • Strings atau Senar denga tuning nada C-G-D-A
  • Bridge
  • Fine tuner, yaitu untuk menyetem jika jaraknya sedikit
  • Tail piece
  • Talgut
  • Endpin atau Kayu penyangg untuk menyesuaikan tinggi badan kita saat bermain
  • F holes
  • Body yang dibagi tiga bagian, yaitu Upper Bout, C-Bouts, dan Lower Boute

Macam-macam Teknik Bowing dan fungsinya, antara lain;

  • Legato, untuk menyambungkan nada dalam satu tarikan bow dalam jumlah dua not atau lebih
  • Detache, untuk membunyikan nada yang dipisah atau bermain biasa satu not satu tarikan bow
  • Staccato, untuk membuat suara yang patah-patah dalam tempo yang tidak cepat
  • Pizzicato, untuk dipetik
  • Spiccato, untuk membuat suara yang patah-patah dalam tempo yang cepat
  • Tenuto, untuk membuat suara putus-putus dalam satu gerakan bowing.

Metode Tahapan Latihan Cello, antara lain :

  • Langkah awal sebelum latihan adalah latihan menyetem senar terlebih dahulu yang dimulai dari Senar A yang biasanya memiliki frekuensi 220hz atau 221hz, lalu disesuaikan ke senar berikutnya yaitu D, G, dan C.
  • Setelah menyetem lalu kita wajib Long Tune atau latihan membunyikan  Nada panjang, tujuannya untuk menstabilkan suara saat menggesek, sehingga sanggat mempengaruhi tone color atau warna suara yang dihasilkan dari gesekan antara bow dan senar tersebut, biasanya masing-masing senar diberi waktu tertentu dan dalam jumlah ketukan tertentu.
  • Lalu setelah itu kita berlatih Scale atau Tangga nada, latihan ini sangatlah penting untuk latihan intonasi dan dilatihan scale ini bisa sangat panjang waktu latihannya sebab bisa dikombinasikan dengan teknik bow seperti detache, legato, staccato, spiccato, pizzicato, dan lain-lain. Selain itu scale juga bervariasi ada mayor, minor, harmonic, melodic, dan lain-lain.
  • Latihan membaca Etude atau partitur, karena sangat fatal jika seorang cellist tidak bisa membaca not balok maka tidak bisa masuk ke dunia orkestra.
  • Latih karya atau mengulik lagu yang sedang digarap mulai dari grade 1 sampai grade yang lebih tinggi lagi.
  • Lakukan Latihan diatas secara rutin setiap hari.

Mengingat Cello adalah Instrumen yang tua, maka setelah latihan jangan pernah lupa untuk merawat Cello dengan cara mengelapnya pada bagian-bagian tertentu seperti senar, fingerboard, dan daerah bodynya karena biasanya ada sisa-sisa rosin yang menempel. Sehingga Cello bisa awet dan tidak mudah rusak.

Tips jika ingin serius untuk masuk kelompok orkestra profesional di Indonesia seperti Twilite Orchestra milik Addie MS, Jakarta Sinfonietta, Jakarta City Philharmonic, Bandung Philharmonic, Jakarta Concert Orchestra dan orkestra populer di Indonesia yang lainnya. Maka minimal seorang Cellist memiliki kemampuan yang mumpuni atau berada di grade 5 dan bisa bermain Cello Concerto. Lalu Dalam satu tahun minimal harus bisa naik 1 grade.  Untuk naik 1 grade 1 tahun maka harus Latihan minimal selama 5 jam per hari. Selain itu sebagai referensi dan bayangan untuk karier kita kedepannya maka kita harus sering rajin nonton pertunjukan klasik, mengikuti workshop dan ikut masterclass. Kunci utama dalam berproses untuk menjadi Cellist profesional adalah kita harus Sabar dan Tekun, karena di dunia ini tidak ada sesuatu yang instant semua butuh proses dan kerja keras.

Karya dengan intrument Cello yang paling populer dan wajib dikuasai antara lain :

- J.S. Bach Cello Suita no. 1

-  Brahms Cello sonata no. 1

- R. Schumann Cello Concerto in A minor

- Dvorak Cello Concerto in B minor

- Elgar Cello in E minor Op. 85

- Camille Saint-Sanes Cello Concerto no. 1 in A minor

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun