Edi Mulyadi dihadapkan pada tantangan dalam mengedukasi para peternak tentang manfaat daun katuk. Banyak peternak yang awalnya skeptis dan meragukan efektivitas suplemen alami ini. Untuk mengatasi hal tersebut, Edi melakukan demonstrasi langsung di beberapa peternakan, menunjukkan bagaimana suplemen daun katuk dapat membantu meningkatkan hasil susu dalam waktu singkat.
"Di awal-awal memang sulit meyakinkan para peternak. Mereka lebih terbiasa dengan pakan komersial yang sudah ada tanpa tambahan Nutrisi lain, Namun setelah melihat sendiri hasilnya, banyak dari mereka yang mulai percaya dan tertarik mencoba," tambah Edi.
Selain edukasi, Edi beserta rekannya juga terus berinovasi dalam menciptakan produk lain yang basisnya daun katuk. Â Untuk kebutuhan ternak Edi serta rekan lain mengolah daun katuk menjadi bentuk tepung dan pelet yang mudah dicampurkan ke dalam pakan ternak. Produk ini kemudian mulai dipasarkan secara luas di kalangan peternak sapi dan kambing perah.
Jangkauan Pasar dan Pemberdayaan Petani
Setelah berhasil meyakinkan peternak di beberapa wilayah, Edi beserta rekannya mulai memperluas jangkauan pasarnya ke wilayah Jawa Barat lainnya dan bahkan luar pulau. Kini, produk nya telah digunakan oleh para pengusaha peternak sapi dan kambing perah di berbagai daerah, dengan hasil yang memuaskan. Banyak peternak yang melaporkan peningkatan produksi susu hingga 30-40% setelah rutin memberikan suplemen daun katuk.
Selain fokus pada pengembangan produk, Edi juga memberdayakan petani-petani lokal untuk menanam daun katuk secara organik. Ia bekerja sama dengan mereka untuk memastikan pasokan daun katuk yang berkualitas tetap tersedia sepanjang tahun. Para petani ini tidak hanya mendapatkan pelatihan tentang budidaya katuk, tetapi juga diuntungkan dengan jaminan pembelian hasil panen darinya.
"Kami tidak bisa bergerak sendiri. Untuk memenuhi permintaan yang semakin meningkat, kami melibatkan para rekan dan petani-petani lokal. Ini bukan hanya tentang bisnis, tetapi juga tentang menciptakan ekosistem yang saling mendukung," ujar Edi.
Keberhasilan Edi dalam mengembangkan daun katuk sebagai suplemen alami untuk hewan perah telah menarik perhatian banyak pihak. "sukses itu bukan dari segi nilai uang tetapi kesehatan dan kebebasan untuk menciptakan inovasi baru yang bermanfaat bagi banyak orang" ucap Edi.
Ke depannya, Edi berencana untuk terus mengembangkan usahanya, ia berharap usaha nya dalam daun katuk dapat menginspirasi banyak orang. Menurtnya Indonesia perlu memanfaatkan sektor lokal dibandingkan dengan terus terusan mengimpor dari negara lain. "Saya yakin, produk alami seperti ini akan semakin diminati di masa depan. Dengan semakin banyaknya orang yang peduli pada kesehatan hewan dan kualitas produk yang dihasilkan, daun katuk bisa menjadi solusi yang tepat," tutup Edi dengan penuh optimisme.
Kisah Edi Mulyadi sebagai pengusaha daun katuk membuktikan bahwa inovasi dan ketekunan dapat membuka peluang besar, bahkan dari hal-hal sederhana yang sering terabaikan. Berkat usahanya, daun katuk kini tidak hanya bermanfaat bagi manusia, tetapi juga bagi industri peternakan, membantu meningkatkan produksi dan kualitas susu hewan perah secara alami. Edi telah menjadi inspirasi bagi banyak petani dan peternak, membuktikan bahwa keberhasilan dapat dicapai dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H