Mohon tunggu...
Muhamad Raihan
Muhamad Raihan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora - Bahasa dan Sastra Arab

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Krisis Toleransi hingga Konflik antar Agama di dalam Perbedaan

5 Juli 2023   01:03 Diperbarui: 5 Juli 2023   01:07 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sudah tidak asing lagi dengan keberagaman yang ada di negara kita Indonesia, baik dari agama maupun budaya, sesuai hasil penelitian yang di lakukan oleh pemerintah, bahwasanya di Indonesia terdapat enam agama, yaitu: Islam, Konghucu, Buddhisme, Hinduisme, Katolisisme dan Protestantisme. Salah satu kekayaan bangsa Indonesia tersendiri yaitu banyak nya keberagaman budaya dan agama. Keberagaman budaya bisa kita amati dari bentuk-bentuk kebudayaan khasnya itu sendiri, seperti adat istiadat, musik daerah, tarian daerah, upacara adat dan rumah adat.

Sesuai slogan Pancasila "Ketuhanan yang Maha Esa" bahwa agama merupakan komponen penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Antara agama dan masyarakat Indonesia bagaikan dua serangkai 'mata uang' yang tidak akan bisa di pisahkan. Indonesia menjadi negara yang paling religious di antara negara negeri yang ada di Asia Pasifik sampai kurang lebih dari 81% penduduk masyarakat Indonesia yang meyakini bahwa agama adalah suatu hal yang penting bagi kehidupan. Peringkat Indonesia berada di atas negara-negara bagian eropa yang menganggap agama Sebagian komponen penting bagi kehidupan.

Terkadang banyak juga orang menganggap agama adalah hal yang penting bagi kehidupan, namun tidak sedikit orang tampa diiringi semangat untuk menghargai agama atau kepercayaan orang lain, karena terlalu menganggap bahwa agama atau ajaran yang di anut nya itu benar, padahal hiddup di dunia itu tidak hanya mementingkan hubungan antara manusia  terhadap tuhannya, melainkan sesama manusia. 

Oleh sebab itu hal yang perlu di perhatikan untuk menciptakan kerukunan antar umat beragama di era banyak nya perbedaan dengan cara toleransi atau memahami ajaran masing-masing secara utuh. Komflik keagamaan dapat di definisikan sebagai gerakan persetuan maupun pertikaian yang berkaitan dengan aksi damai ataupun kekerasan fisik yang berkaitan dengan klaim kebenaran, nilai, dan identistas yang melibatkan isu, slogan maupun ungkapan keagamaan.

Indonesia adalah negara dengan banyak agama dan kepercayaan leluhur, yang telah mengalami konflik agama sepanjang sejarah bangsa. Kota Poso menjadi  saksi bisu konflik agama yang menorehkan luka di Indonesia. K.H Abdurahman Wahid pernah pernah menjelaskan dalam pidatonya, bahwa awal sebab terjadinya komflik agama yang terjadi di negara Indonesia ataupun di skala internasional biasanya muncul akibat implikasi pendangkalan agama yang bersumber dari pemeluknya. 

Karena kurangnya peran pemerintah sehingga konflik poso berlangsung hingga puluhan tahun yang memakan jumlah korban sangat tinggi. Perselisihan politik ini bersumber dari masalah agama, kurang lebih pada tahun 1990-an pada masa itu Poso di penuhi oleh umat islam, namun dengan seiring nya waktu, banyak orang luar yang datang ke daerah Poso sehinnga umat agama Kristen yang menjadi dominannya.

Hal yang tidak jauh beda penyebab terjadinya kericuhan di Poso salah satu seorang ulama Poso yang bernama Yahya Al-Amri menyatakan bahwa agama hanya di pakai untuk kepentingan politik saja, seperti permasalahan di dalam nya yaitu "Perebutan kekuasaan antar elit politik lokal demi memegang kepemimpinan daerah", bisa di simpulkan bahwa kepentingan politik bisa mengorbankan puluhan jiwa akibat adanya pembantaian dan konflik agama antara Muslim dan Kristen, oleh sebab itu peristiwa tersebut menjadi pelajaran penting bagi Indonesia. 

Menurut hal lain terjadinya konflik tidak terlepas dari Adaya dalang di balik layer atau provokatornya yang tidak pernah di usut secara tuntas. Akhir-akhir ini banyak nya kerusuhan, terror, fitnah, bahkan sekalipun pembunuhan memang sedang melanda bangsa kita, maka semua pihak termasuk kita semua hendak nya senantiasa untuk waspada. 

Karena, berbagai cara akan terus dilakukan oleh dalang atau provokator untuk mengadu domba antarumat beragama, antarsuku sehingga persatuan dan kesatuan menjadi rapuh. Oleh sebab itu setiap umat beragama harus terus mampu memegang teguh ajaran agamanya, supaya tidak akan pernah terjebak pada isu-isu yang melayang.

Konflik antarumat beragama yang berkepanjangan, jika dibiarkan akan menjadi bencana yang  mengancam persatuan bangsa. Bahaya disintegrasi bangsa sudah di depan mata, jika konflik antarumat beragama tidak segera diselesaikan. Bahkan, para  pendiri bangsa ini di awal kemerdekaan boleh jadi telah mengubah perbedaan agama menjadi perekat yang mengikat persatuan bangsa.  

Garuda Pancasila, lambang negara yang semboyannya Bhineka Tunggal Ika, atau komitmen untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa. Karena perbedaan keragaman di Indonesia baik dari segi agama ataupun budaya, tidak sedikit kurangnya  saling pengertian dan penghormatan terhadap agama lain, sehingga dalam kehidupan umat beragama kurang saling menghormati kodrat dan martabat manusia, ketika nilai-nilai universal kemanusiaan  tidak lagi berlaku untuk penciptaan  hubungan yang harmonis antara agama-agama tersebut. pemeluknya, terutama hati nurani dan cinta kasih  kerukunan, toleransi dan persatuan dalam pluralisme agama.

Selain itu sebab terjadinya konflik beragama tentu saja karena faktor rendahnya toleransi terhadap masing-masing perbedaan, apa itu toleransi? tidak ada saling pengertian dan menghormati agama lain dan umat agama lain, jadi toleransi berasal dari kata "Toleransi" sendiri berarti menoleransi atau memaklumi (menghargai, mengizinkan, mengizinkan), sikap berbeda dan/atau menentang (pendapat, pendapat, kepercayaan, adat istiadat, dll). 

Secara bahasa atau etimologi, toleransi berasal dari bahasa Arab tasamuh, yang berarti memaafkan, memaafkan dan membuka hati. Umat beragama tidak  saling menghormati alam dan martabat manusia, dimana nilai-nilai kemanusiaan yang universal, khususnya hati nurani dan cinta  kerukunan, toleransi dan persatuan dalam pluralitas beragama, tidak lagi berlaku untuk terciptanya hubungan yang harmonis antar pemeluk agama.

Adapun menurut Umar Hasyim toleransi secara terminologi yaitu pemberian kebebasan kepada sesama manusia atau  sesama warga negara untuk menjalankan keyakinannya atau untuk mengatur kehidupannya sendiri dan menentukan nasibnya sendiri, dengan syarat penerapan dan penetapan sikapnya  tidak melanggar atau bertentangan dengan syarat-syarat, sehingga terciptanya ketertiban serta kedamaian dalam masyarakat. Namun menurut W. J. S. Poerwadarminto dalam KBBI Toleransi adalah sikap  yang menghargai dan memperbolehkan suatu pandangan, pendapat, keyakinan atau lainnya yang berbeda dengan diri sendiri.

toleransi juga ada kaitannya dengan agama, toleransi beragama adalah toleransi yang mencakup hal-hal yang berkaitan dengan keyakinan seseorang yang berkaitan dengan agamanya atau tuhan yang dianutnya. Seseorang harus diberi kebebasan untuk meyakini dan menganut agama pilihannya (iman) dan menghormati penerapan ajaran yang dianut atau  diyakininya. 

Toleransi berarti membiarkan berkembangnya suatu sistem yang menjamin  pribadi, hak milik dan unsur-unsur minoritas dalam masyarakat, menghormati agama, moralitas dan lembaga-lembaganya, serta menghormati pendapat orang lain dan perbedaan lingkungannya, tanpa harus menentang mereka karena  berbeda keyakinan atau agama. 

Toleransi beragama berarti menghargai keterbukaan hati seseorang  dan membiarkan pemeluk agama menjalankan ibadahnya sesuai dengan ajaran dan aturan agamanya tanpa ada yang mengganggu atau memerintah orang lain atau bahkan keluarganya. Di dalam agama telah dijelaskan bahwa ada dua pola dasar yang perlu di lakukan oleh pemeluknya, 

Yang pertama adalah hubungan antara individu dan Penciptanya, yang diwujudkan dalam bentuk ibadah yang dijelaskan oleh setiap agama. Hubungan ditangani secara individual, tetapi lebih disukai secara kolektif atau berjamaah (doa dalam Islam). 

Dalam kaitan ini, terdapat toleransi beragama yang hanya terbatas pada lingkungan atau agama. Hubungan yang kedua adalah hubungan antara manusia dengan sesamanya. Hubungan ini tidak terbatas pada lingkungan agama, tetapi juga berlaku untuk semua orang yang tidak seagama, dalam bentuk kerjasama dalam masalah sosial atau kesejahteraan umum. Dalam hal ini, toleransi berlaku  dalam kehidupan sosial antar umat beragama.

Toleransi antar umat beragama berarti  sikap manusia  untuk menghormati dan menghargai perwakilan agama lain sebagai penganut dan orang yang memahami iman. Dalam masyarakat yang berlandaskan Pancas, khususnya sila pertama, kesalehan adalah mutlak menurut setiap agama dan kepercayaan. Semua agama menghormati orang, jadi semua orang beragama berkewajiban untuk saling menghormati. Dengan cara ini keharmonisan dipromosikan antara perwakilan dari berbagai agama.

Dari semua penjelasan di atas bahwa toleransi sangat penting untung mengatasi segala problematika antar agama yang ada di Indonesia bahkan islam sangat mengajurkan akan sikap toleransi, tolong menelong sesama, hidup yang harmonis antara umat manusia tanpa harus memandang suku, budaya, bahasa dan agama, seperti yang telah dicantumkan pada (QS. al-Mumtahannah  8-9), yaitu;

"Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. Sesunggujmya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu"

Oleh karena itu penulis pada kesempatan ini berharap agar kita semua mampu hidup tentram penuh dengan sikap toleransi terhadap perbedaan, saling menolong dan mampu menghargai dan memaafkan semua kekurangan dan kesalahan orang lain, karena sejatinya manusia tidak ada yang sempurna di dunia ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun