Kesederhanaan adalah nilai inti dalam kebatinan Ki Ageng. Ia percaya bahwa manusia sering kali terjebak dalam pencarian materi dan status yang tiada habisnya, padahal kebahagiaan sejati justru ditemukan dalam hal-hal yang sederhana.
Kesederhanaan ini mencakup cara berpikir, bertindak, dan menjalani hidup tanpa tekanan untuk mengikuti standar sosial yang materialistis.
3. Kebatinan dalam Kehidupan Sehari-Hari
a. Penerapan dalam Kehidupan Pribadi
Kebatinan Ki Ageng dapat membantu individu menghadapi tekanan hidup sehari-hari, seperti ambisi yang tidak realistis, rasa cemas, atau konflik dengan orang lain. Dengan mengenal diri, seseorang dapat lebih memahami apa yang benar-benar ia butuhkan dan belajar untuk menjalani hidup dengan tenang.
Sebagai contoh:
- Dalam menghadapi masalah keuangan, seseorang yang memahami nilai kesederhanaan akan mampu mengelola keinginannya sehingga tidak terbebani utang atau tekanan gaya hidup.
- Dalam hubungan sosial, kebatinan membantu seseorang memahami dan menerima perbedaan tanpa konflik.
b. Penerapan dalam Dunia Kerja
Dalam dunia kerja, kebatinan ini memiliki nilai praktis untuk membantu individu menghindari tindakan tidak etis seperti korupsi atau penyalahgunaan wewenang. Dengan memahami esensi kebahagiaan sejati, seseorang tidak akan tergoda oleh iming-iming materi yang dapat merusak integritasnya.
Sebagai contoh:
- Seorang pemimpin yang menerapkan nilai narima ing pandum tidak akan berambisi mengumpulkan kekayaan dengan cara curang, tetapi fokus pada pelayanan dan kesejahteraan bawahannya.
- Karyawan yang mempraktikkan pengendalian diri akan mampu bekerja dengan jujur, meskipun ada peluang untuk berbuat curang.
c. Penerapan dalam Kehidupan Sosial
Kebatinan juga berperan penting dalam membangun harmoni sosial. Ajaran ini mendorong individu untuk menjalani hidup dengan rendah hati, tidak sombong, dan menghargai kebahagiaan bersama.