Mohon tunggu...
Muhamad Ali
Muhamad Ali Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hello there! I'm a passionate content creator, avid blogger, and video enthusiast based in Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Konsep Digitalisasi dan Ekonomi Digital: Transformasi Menuju Masa Depan yang Terkoneksi

27 November 2023   15:37 Diperbarui: 27 November 2023   15:46 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Digitalisasi, sebagai proses konversi dari bentuk analog ke digital, telah menjadi pilar utama dalam evolusi teknologi modern. Dengan menggunakan teknologi dan data digital, proses ini melibatkan sistem pengoperasian otomatis dan terkomputerisasi. Menilik asal-usul kata teknologi dari bahasa Yunani, yaitu "Technologia," yang merujuk pada systematic treatment atau penanganan sesuatu secara sistematis, dan techne sebagai dasar kata teknologi yang berarti skill atau keahlian, keterampilan, dan ilmu.

Menurut Roger, seperti yang dikutip oleh Fatah (2008), teknologi dapat diartikan sebagai rancangan atau desain untuk alat bantu tindakan yang bertujuan mengurangi ketidakpastian melalui hubungan sebab-akibat dalam mencapai suatu hasil yang diinginkan. Jacques Ellul (Muntaqo, 2017) memberikan definisi teknologi sebagai keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisien dalam setiap kegiatan manusia.

Gary J. Anglin, sebagaimana diutarakan oleh Zainal Arifin dan Adhi Setiyawan (2012), melihat teknologi sebagai penerapan ilmu perilaku, ilmu alam, dan pengetahuan lainnya secara bersistem dan mensistemkan untuk memecahkan masalah. Sementara itu, Muhasim (2017) menyatakan bahwa perkembangan teknologi digital adalah hasil rekayasa akal, pikiran, dan kecerdasan manusia yang tercermin dalam kemajuan ilmu pengetahuan, memberikan manfaat dalam berbagai aspek kehidupan manusia.

Sukmana (Erwin, 2020) merinci bahwa digitalisasi adalah proses transformasi media dari bentuk tercetak, audio, maupun video menjadi bentuk digital. Proses ini memerlukan peralatan seperti komputer, scanner, operator media, dan software pendukung. Lasa (2005) menambahkan dimensi lain dengan mendefinisikan digitalisasi sebagai proses pengelolaan dokumen tercetak (printed document) menjadi dokumen elektronik. Brennen & Kreiss (2016) menyoroti bahwa digitalisasi mencakup peningkatan ketersediaan data digital, dimungkinkan oleh kemajuan dalam menciptakan, mentransfer, menyimpan, dan menganalisis data digital, dengan potensi untuk menyusun, membentuk, dan mempengaruhi dunia kontemporer.

Dalam pertumbuhan digitalisasi yang merambah berbagai sektor, ekonomi digital menjadi salah satu fokus utama. Amir Hartman (2000) mendefinisikan ekonomi digital sebagai arena virtual di mana bisnis sebenarnya dilakukan, nilai diciptakan dan dipertukarkan, transaksi terjadi, dan hubungan satu lawan satu dilakukan dengan menggunakan inisiatif internet sebagai media pertukaran.

Dalam era ini, Don Tapscott (Hadion, 2020) mengidentifikasi dua belas karakteristik kunci ekonomi digital yang membentuk lanskap bisnis yang dinamis:

1. Knowledge (Pengetahuan): Di dalam ekonomi digital, pengetahuan menjadi sumber daya terpenting yang harus dimiliki organisasi. Kolektifitas pengetahuan menjadi nilai perusahaan dalam proses penciptaan produk dan jasa. Kemajuan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (artificial intelligence), membantu meningkatkan kemampuan intelegensi organisasi.

2. Digitization (Digitalisasi): Digitization merupakan proses transformasi informasi dari berbagai bentuk menjadi format digit "0" dan "1" (bilangan berbasis dua). Transaksi bisnis menggunakan teknologi digital dan digital informasi. Pelanggan sebagai digital customers menggunakan perangkat digital untuk melakukan transaksi dengan perusahaan sebagai digital enterprises.

3. Virtualization (Virtualisasi): Di ekonomi digital, barang fisik dapat diubah menjadi barang virtual. Modal intelektual dikonversikan menjadi model digital.

4. Molecularization (Molekularisasi): Konsep ini menggambarkan sistem di mana organisasi dapat dengan mudah beradaptasi dengan perubahan dinamis di sekitarnya. Organisasi yang dulunya berat berubah menjadi lebih fleksibel, dengan organisasi multidivisional (M-form organization) bergeser menjadi organisasi berbentuk ekosistem (E-form organization) yang mudah beradaptasi dengan lingkungan.

5. Internetworking (Interkoneksi): Jaringan internet digunakan untuk membangun interkoneksi dan membentuk jaringan ekonomi. Perusahaan harus menentukan aktivitas inti mereka dan menjalin kerjasama dengan institusi lain untuk mendukung proses-proses penunjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun