Mohon tunggu...
Muhamad Ali
Muhamad Ali Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Seorang kritikus, kalo di kritik ya jangan marah ya !

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Karl Marx dan Teori Marxisme: Sebuah Pengantar

3 September 2023   19:52 Diperbarui: 3 September 2023   19:59 1112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karl Marx (1818-1883) adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah pemikiran politik dan sosial. Teorinya, yang dikenal sebagai Marxisme, telah membentuk dasar bagi berbagai gerakan politik dan ekonomi di seluruh dunia. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi teori-teori utama yang dikembangkan oleh Karl Marx dan bagaimana konsep-konsep tersebut memengaruhi pemikiran dan peristiwa sejarah.

1. Materialisme Historis

Pilar utama dalam teori Marxisme adalah materialisme historis. Marx berpendapat bahwa perkembangan masyarakat manusia dapat dipahami melalui analisis bahan ekonomi yang tersedia pada suatu waktu. Ia mengemukakan bahwa sejarah manusia dapat dibagi menjadi beberapa periode berdasarkan perkembangan teknologi dan struktur ekonomi. Contohnya, Marx membagi sejarah dalam periode feudalisme dan kapitalisme.

Materialisme historis ini juga menekankan peran konflik dalam sejarah. Marx berpendapat bahwa perubahan sosial dan ekonomi terjadi melalui konflik antara kelas-kelas sosial yang berbeda, seperti kelas buruh (proletariat) dan kelas pemilik modal (bourgeoisie). Konflik kelas inilah yang mendorong perubahan sosial.

2. Das Kapital

Salah satu karya paling terkenal Karl Marx adalah "Das Kapital," yang merupakan analisis tajam tentang ekonomi kapitalis. Dalam buku ini, Marx menguraikan teorinya tentang eksploitasi kelas pekerja oleh kelas pemilik modal. Ia menjelaskan bahwa pemilik modal mendapatkan keuntungan dengan mengambil nilai tambah dari kerja keras buruh, yang ia sebut "surplus value."

Konsep surplus value ini sangat penting dalam memahami dasar eksploitasi dalam kapitalisme. Menurut Marx, pemilik modal membayar buruh hanya sejumlah yang cukup untuk mempertahankan hidup mereka (upah minimum), sedangkan nilai tambah yang dihasilkan oleh buruh melebihi upah mereka. Ini adalah dasar keuntungan bagi pemilik modal.

3. Kelas Sosial dan Konflik

Marx membagi masyarakat menjadi dua kelas utama: proletariat (buruh) dan bourgeoisie (pemilik modal). Proletariat adalah mereka yang menjalani upah dan bekerja untuk pemilik modal. Bourgeoisie adalah pemilik modal yang memiliki kontrol atas sumber daya ekonomi dan memperoleh keuntungan dari kerja buruh.

Menurut Marx, konflik antara proletariat dan bourgeoisie adalah dorongan utama perubahan sosial. Ia memprediksi bahwa proletariat akan mengalami kesadaran kelas dan akhirnya memberontak untuk menggulingkan sistem kapitalisme yang dianggapnya eksploitatif. Ini mengarah ke teori revolusi proletar, di mana buruh akan mengambil alih alat produksi dan mendirikan masyarakat sosialis.

4. Alienasi

Konsep alienasi adalah bagian integral dari pemikiran Marx. Ia menggambarkan alienasi sebagai perasaan ketidakpuasan dan terasingnya individu dalam masyarakat kapitalis. Ini terjadi karena pekerja tidak memiliki kontrol atas produk kerjanya sendiri dan merasa dipisahkan dari hasil kerjanya.

Marx menyebut empat bentuk alienasi dalam masyarakat kapitalis:

  • Alienasi terhadap produk: Pekerja tidak memiliki barang atau jasa yang mereka hasilkan.
  • Alienasi terhadap proses: Pekerja kehilangan kendali atas proses produksi.
  • Alienasi terhadap sesama manusia: Hubungan sosial menjadi berdasarkan kompetisi daripada kerjasama.
  • Alienasi terhadap diri sendiri: Individu kehilangan identitas dan nilai-nilai manusiawi mereka dalam lingkungan kerja yang mekanik 

5. Revolusi Sosialis

Marx percaya bahwa kapitalisme pada akhirnya akan jatuh karena konflik kelas yang tak terhindarkan dan krisis ekonomi. Ia memprediksi munculnya revolusi sosialis di mana proletariat akan mengambil alih kendali atas produksi dan distribusi.

Pertama-tama, revolusi sosialis yang diharapkan oleh Marx belum terjadi di banyak negara kapitalis utama, meskipun telah ada beberapa upaya. Sejumlah negara, seperti Uni Soviet di bawah kepemimpinan Lenin dan Tiongkok di bawah Mao Zedong, mencoba menerapkan prinsip-prinsip Marxisme dalam skala besar. Namun, hasilnya bervariasi dan sering kali melibatkan represi politik yang signifikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun