Weber juga membedakan tiga tipe otoritas dalam kerangka birokrasi:
1. Otoritas Tradisional:Â Berdasarkan pada norma-norma tradisional dan kebiasaan, di mana keputusan dan tindakan diotorisasi oleh kedudukan atau warisan leluhur.
2. Otoritas Karismatik:Â Otoritas ini muncul karena ketertarikan dan keyakinan pada karakter atau kemampuan karismatik seseorang.
3. Otoritas Rasional-Legal: Merupakan bentuk otoritas yang paling dominan dalam birokrasi. Otoritas ini didasarkan pada aturan, hukum, dan regulasi yang telah ditetapkan secara rasional dan legal.
Kelebihan dan Kekurangan Birokrasi
Weber mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dari sistem birokrasi:
Kelebihan:
- Efisiensi dan Efektivitas: Birokrasi dirancang untuk mencapai tujuan secara efisien dan efektif melalui pengaturan yang terstruktur dan prosedur yang jelas.
- Keadilan: Kriteria yang objektif digunakan untuk perekrutan dan promosi, menghindari diskriminasi atau preferensi pribadi.
- Ketidakberpihakan: Keputusan didasarkan pada aturan dan prosedur, bukan pada referensi pribadi.
Kekurangan:
- Rigiditas: Keterikatan pada aturan dan prosedur tertulis dapat menghambat fleksibilitas dalam menghadapi situasi yang kompleks atau berubah-ubah.
- Alienasi Karyawan: Pemisahan pekerjaan dan tanggung jawab dapat membuat karyawan merasa teralienasi dan kurang bersemangat.
- Biaya Administrasi: Proses birokratik seringkali memerlukan biaya administrasi yang tinggi.