Majalengka, Jawa Barat,-20 Juni 2024-Di tengah arus modernisasi dan globalisasi yang mengubah peta kuliner Indonesia, tutug oncom tetap kokoh sebagai makanan tradisional yang bertahan dan meraih tempat spesial di hati masyarakat Sunda, Jawa Barat. Hidangan ini tidak hanya menyuguhkan rasa khas, tetapi juga membawa warisan sejarah dan budaya yang kaya.
Sejarah dan asal usul Tutug oncom berasal dari Jawa Barat, terutama dari komunitas agraris Sunda yang mengandalkan bahan-bahan sederhana namun bergizi tinggi. Oncom, bahan utama dari hidangan ini, adalah produk fermentasi dari ampas tahu atau kacang tanah. Kehadiran tutug oncom berawal dari kebutuhan masyarakat untuk menciptakan makanan bergizi dengan bahan-bahan murah dan mudah didapat.
Proses pembuatan tutug oncom melibatkan beberapa langkah yang menggabungkan tradisi dan teknik memasak khas. Oncom ditumis atau dipanggang hingga matang, kemudian dihancurkan dan dicampur dengan bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, cabai, kencur, dan daun kemangi. Campuran oncom berbumbu ini kemudian diaduk merata dengan nasi putih panas.
Popularitas dan relevansi saat ini. Tutug oncom tetap populer di kalangan masyarakat Jawa Barat dan telah menarik perhatian pecinta kuliner di luar daerah. Banyak restoran Sunda di berbagai kota besar Indonesia menyajikan hidangan ini sebagai menu andalan. Festival kuliner dan acara budaya Sunda sering menampilkan tutug oncom, memperkenalkan hidangan ini kepada generasi muda dan wisatawan.
Warisan budaya dan nilai tradisional. Lebih dari sekadar makanan, tutug oncom adalah warisan budaya yang mencerminkan kearifan lokal masyarakat Sunda. Hidangan ini mengajarkan nilai-nilai kesederhanaan, kreativitas dalam memanfaatkan bahan lokal, serta pentingnya menjaga tradisi kuliner agar tidak punah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI