Tepat pukul 11.30 WAS materi scouting skills selesai dilaksanakan dan peserta putra bersiap melaksakan shalat Jum'at di dalam tenda. Kegiatan religious activities melalui shalat Jum'at ini berlangsung khidmat meski suhu udara masih cukup tinggi sekitar 33C tanpa ada AC di tenda. Khotib sekaligus imam pada shalat Jum'at ini adalah Kakak Mashuri, M.Pd yang menyampaikan pentingnya meneladani kisah perjuangan Rosulullah Muhammad SAW dan para sahabat yang begitu sabar sekaligus tangguh di tengah kondisi alam maupun kondisi masyarakat yang kurang bersahabat. Setelah usai shalat Jum'at, peserta berbagi tugas untuk memasak sebagai salah satu keterampilan survival untuk makan siang bersama dengan menu yang ala kadarnya namun dibumbui semangat kebersamaan serta kekeluargaan yang begitu hangat.
Agenda survival camp dilanjutkan pada pukul 14.00-16.00 dengan perlombaan yel-yel kreativitas regu dan game dinamika kelompok. Permainan yang dipilih untuk membangun team work antara lain: bidik ketapel beregu, sand tranfer dan trust fall (roboh pisang). Masing-masing regu unjuk kebolehan serta keterampilan untuk menjadi yang terbaik. Acara ini berlangsung sangat meriah hingga akhirnya peluit tanda berakhirnya kegiatan mengharuskan seluruh peserta untuk menyelesaikan permainan dilanjutkan dengan sholat ashar berjama'ah.
Pada pukul 16.30 WAS, dilaksanakan upacara penutupan survival camp oleh Kamabigus. Beliau menyampaikan apresiasi serta merasa bangga karena anak-anak Sekolah Indonesia Riyadh merupakan anak-anak yang kreatif dan cepat belajarnya sehingga semua keterampilan yang diajarkan kakak-kakak Pembina dapat terserap dengan baik. Di akhir acara ini juga di umumkan dua regu terbaik, pemenang game dinamika kelompok serta peserta teraktif selama kegiatan berlangsung.
Apresiasi kepada peserta ini bertujuan untuk membangkitkan semangat dalam mengikuti kegiatan pramuka. Tepat pukul 17.00 WAS kegiatan survival camp resmi di tutup dan meninggalkan kenangan yang begitu berkesan. Semoga kegiatan survival camp ini mampu menjadi salah satu upaya menumbuhkan hardskills maupun sofskills peserta didik di Sekolah Indonesia Riyadh serta membangkitkan upaya indegenouisasi peserta didik di Arab Saudi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H