Mohon tunggu...
Muhamad Misbakhudin
Muhamad Misbakhudin Mohon Tunggu... -

seorang pencari yang tengah menelusuri diri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak Penyintas

20 Januari 2016   09:30 Diperbarui: 20 Januari 2016   10:16 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sementera hujan turun

aku terus mengingatmu

ledakan ledakan

kecemasan

dan cinta yang menjengkali

setiap langkah

menuntunmu ke pintu

meninggalkan rimbun rindu

yang kini

membelitku

 

sementara hujan turun

aku terus mengingatmu

mengingat kota yang riuh

menyembunyikan elegi

jauh di sudut-sudut malam

bersama rasa kehilangan

yang kini melubangi dadaku

dan mengisinya

dengan letusan peluru

 

sementara hujan turun

kenangan-kenangan

membiru

 

jakarta, 20 januari 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun