Mohon tunggu...
Muhamad Mahfudin
Muhamad Mahfudin Mohon Tunggu... Guru - Berlajar - Berkarya - Berbhakti "Sak Obahe"

Saya Guru PJOK di Yayasan Ulil Albab Kebumen

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Istilah dalam Kurikulum Merdeka

25 Oktober 2024   10:53 Diperbarui: 25 Oktober 2024   11:01 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salam dan Bahagia... 

Sobat Pendidikan yang Hebat... Semoga selalu mendapatkan lindungan dari Alloh Tuhan Yang Maha Esa. 

Sobat, Sejak Kurikulum Merdeka di luncurkan oleh Mendikbudristek Nadim Anwar Makarim beberapa kalimat yang muncul di gendang telinga kita diantaranya. Berikut penejalasannya. Sebelum, bahasa tersebut sebenarnya sudah dipakai sejak lama namun lebih familier dalam Kurikulum Merdeka.

1. Merdeka

- Merdeka sendiri sudah ada sejak jaman kolonial. Bangsa yang besar ini menginginkan keluar dari penekanan dari bangsa lain dan ingin segera menikmati, mengelola dan menjadikan negeri ini milik sendiri. Seperti halnya pendidikan, kata merdeka digunakan oleh Kurikulum ini sebagai upaya bisa mengenal diri sendiri serta bisa mencapai tingkat kebahagiaannya masing-masing dengan segala kekuatannya di dukung kolaborasi yang baik antar teman dan masyarakat yang luas. Merdeka bisa memberikan arti diri sendiri maupun kelompok tertentu. 

2. Berpusat Pada peserta didik

- Dalam pendidikan tentunya berupaya untuk peserta didik mulai dari kurikukum terdahulu hingga sekarang. Namun istilah ini di gaungkan bahwa pendidikan bertujuan untuk memanusiakan manusia, khususnya peserta didik. Segala komponen pendidikan harus ditujukan untuk pengembangan kemampuan peserta didik dengan kemampuan yang berbeda-beda. Dalam pelayanan ini, peserta didik tidak bisa di samakan dalam satu standar penilaian baku melainkan proses dan progres perkembangan masing-masing. 

3. Berbagi Praktik Baik 

- Kegiatan ini sama halya seminar, workshop dan jenis presentasi lainnya. Namun dalam gerakan kurikulum ini diharapkan setiap orang bisa mempunyai cerita atau karya yang bisa diberikan kepada orang lain atau publik sehingga dapat menguatkan dirinya baik secara mental maupunn kualitas hasil karyanya. Berbagi praktik baik bisa dilakukan oleh  peserta didi, guru maupun pemangku kebijakan. 

4. Refleksi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun