RefleksiÂ
"Penilaian Kebermaknaan Refleksi Ketrampilan Mengajar PJOK yang Berpusat Pada Peserta DIdik"
Bentuk Refleksi : ( What?, So What ?, No What?)
WHAT?
Minggu, 21 hingga 28 Â Juli 2024 saya berada di Balai Besar Guru Penggerak ( BBGP) Provinsi Jawa Tengah yang terletas di kecamatan Gandurejo, Kabupaten Karanganyar. Saya bersama 18 teman dari Kebumen serta 300an peserta dari beberapa kabupaten di Jawa Tengah belajar materi tentang Program Peningkatan Keprofesian Guru ( PPKG) Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan ( PJOK ).Â
Beberapa kegiatan inti yakni belajar mulai Modul 2.1 hingga 2.5 secara langsung dan luar bisa mulai belajar membaca cepat, mind map secara individu maupun kelompok.Â
Pada saat sebelum mempelajari Modul ini, saya mengajar di sekolah masih menggunakan model klasik dan konvensional yang cenderung membosankan. Khususnya tentang model mengajar, prisip mengajar hingga strategi dalam proses pembelajaran. Model yang saya gunakan sebelumya cenderung statis dan serba keterbatasan, jika tidak mempunyai alat atau keterbatasan fasilitas maka saya mengajar apa adanya dan membiarkan siswa bergerak tanpa tujuan yang spesifik. Sehingga dalam proses pembelajaran PJOK, ketrampilan motorik, kofnitif dan sosial siswa kurang dioptimalkan.Â
Modul yang dipelajari dalam Tatap Muka PPKG PJOK ini diantaranya tentang ketrampilan mengajar yang efektif, strategi pembelajaran yang beragam, prinspin pembelajaran, konsep tubuh, model pendidikan gerak dan kebugaran dan Sport Education Model atau SEM.Â
Modul diantaranya yang dipelajari adalah:Â
Modul 2.1 "Ketrampilan Mengajar PJOK yang Efektif". Dalam Modul ini saya belajar tentang menganalisis waktu dalam video yang telah saya buat sebelumnya, Al hasil saya belajar tentang pentingnya model pembelajaran, pengelolaan kelas, komunikasi yang baikn dan jelas serta penggunaan berbagai macam metode pembelajaran terutama dalam pemanfaat waktu yang ada.Â
Modul 2.2 " Strategi Mengajar PJOK". Modul ini membuka wawasan tentang bagaimana strategi guru dalam mengajar PJOK dengan pronsip berpihak pada peserta didik, menyenangkan dan bermakna.Â
Modul 2.3 " Model Pendidikan Gerak". Dalam modul ini saya belajar tentang konsep tubuh yang meliputi konsep ruang, konsep gerak, konsep keterhubungan, dan konsep usaha.Â
Modul 2.4 " Model Pendidikan Kebugaran". Pada model  ini memberikan pemahaman bahwa kebugaran tubuh merupakan titik objek dari PJOK yang merupakan keutamaan dalam aktifitas manusia.Â
Modul 2.5 " Model Pembelajaran Sport Education Model". Kami medapatkan  penguatan bawa Model ini memberikan pengalaman nyata sebagi proses pembelajaran PJOK yang berpihak pada murid, mulai dari pemilihan peran, pelaksanaan dan refleksi.Â
2. SO WHAT !
Tahap kedua adalah pertanyaan "so what" yang menjadi tempat untuk menjelaskan secara rasional keputusan yang diambil dalam tindakan pengajaran yang telah dilakukan oleh peserta sebelumnya dikaitkan dengan pembelajaran Modul 2.1 s/d 2.5.
Dalam tahapan ini saya lebih mengerti setiap keputusan yang saya ambil dalam tindakan dalam proses pembelajaran sangatlah penting. Memahami dan mampu menerapak ketrampilan mengajar yang efektif dari modul 2.1 membantu saya memahami pentingnya komunikasi yang baik dan jelas serta diikuti oleh manajemen kelas  untuk menciptakan proses pembelajaran yang kondusif dan berpihak pada murid. Selain itu, Strategi Mengajar dalam Modul 2.2 memahamkan kepada saya bahwa semangat dan motivasi belajar terus ditingkatkan dalam partisipasi peserta didik.Â
Selain itu, dalam Modul 2.3 saya memahami dan menyadari bawa pendidikan gerak dalam mengembangkan ketrampilan motorik dan sosial siswa sangatlah penting dalam proses pembelajaran. Kemampuan  gerak yang juga perlu ditingkatkan dalam modul 2.4 yakni Model Pendidikan kebugaran untuk kehidupan yang nyata dan berkelanjutan, poeningkatan kesehatan melalui pendidikan kebugaran menjadi cara terbaik setiap peserta didik. Pada kesimpulannya, Saya memahami Modul 2.5 yakni tentang Sport Education Model ( SEM ) yang memberikan panduan dalam proses pembelajaran bahwa peserta didik dapat melakukan aktifitas sesuai dengan pilihannya masing-masing sebagai pendidikan olahaga yang nyata. Mengembangkan potensi yang diminati serta berbagi peran yang membangun kompetensi siswa secara menyeluruh atau holistik.  Dalam proses pembelajan ini  membantu saya dalam menyiapkan diri menlaksakan proses pembelajaran yang berpihak pada murid.Â
Modul yang saya pelajari memberikan pengtahuan baru dan mendalam tentang PJOK yang baik serta efektif, pengetahuan diantaranya :Â
Kemampuan Mengajar yang Efektif. Komunikasi yang baik ditandai dengan intruksi yang jelas merupakan salah satu ketrampilan dalam proses pembelajran yang efektif.Â
Strategi Mengajar. Strategi mengajar dalam PJOK sangatlah penting melihat materi dan tantangan setiap siswa membutuhkan pendekatan khusus. Variasi dalam proses pembelajaran  tersebut mampu meningkatkan  motivasi dan partisipasi siswa.Â
Model Pendidikan Gerak. Gerak yang dilakukan oleh peserta didik bukan hanya mengingkatan keterampilan fisik saja, melankan ketrampilan sosial dan emosional.Â
Model Pendidikan Kebugaran. Kebugaran yang dimiliki peserta didik untuk memastikan proses pembelajaran dapat diikuti dengan baik dan bermakna.
Sport Education Model (SEM). Model ini memberikan pemahaman bahwa membuat program pembelajaran yang terstruktur dan bermakna. Dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik  untuk memilih peran serta bertanggung jawab pada pilihannya melalui aksi nyata pengembangan kompetensi siswa dalam dunia nyata.Â
3. NOW WHAT ?
Tahap refleksi terakhir adalah pertanyaan "now what" yang terkait dengan proses mengevaluasi dan merencanakan perbaikan tindakan pengajaran PJOK di masa yang akan datang.
Dalam tahapan refleksi ini, beberapa perbaikan dan rencana yang akan saya lakukan antara lain :Â
Implementasi Keterampilan Mengajar yang efektif. Saya akan lebih fokus pada komunikasi yang baik serta memberikan instruksi yang jelas sebagaiu wujud pengelolaan kelas yang efektif.Â
Penerapan Berbagai Strategi Mengajar. Dalam proses pembelajaran memerlukan variasi strategi penbelajaran sehingga bisa menjadikan tingkat partisipasi murid dinamis dan bermakna dalam setiap pertemuannya.Â
Pendidikan Gerak yang Holistik. Gerak yang menjadi objek pendidikan PJOK bukanlah fokus pada aktifitas fisik saja, kemampuan kognitif dan afektis merupakan kesatuan yang perlu menjadikan pendidikan PJOK yang sempurna.Â
Peningkatan dan Stabilitas Kebugaran Fisik. Membuatan min map dan pola latihan sedrhana dapat dilakukan untuk meningkatkan  kebugara fisik sebagai upaya kesiapan fisik dalam aktifitas sehari-hari.Â
Penerapan SEM, Penerapan model ini supaya lebih asyik dan bermakna bagi peserta didik.Â
Dalam Tatap Muka PPKG PJOK ini saya mempelajari Modul 2..1 hingg 2.5 bersama rekan sejawat di BBGP Jawa Tengah dengan berbagai macam pengalaman dan pengetahuan yang saya belum dapat sebelumnya.Â
Saya sangat tertarik untuk terus belajar tentang PJOK secara baik dan benar serat melibatkan orang disekitar untuk terus menjadi generasi yang sehat dan bugar. Saya merasa beruntung dan bersyukur bisa belajar bersama ini. Indah sekali ilmu yang begitu luas dan mendalam.Â
Selama 8 hari belajar, saya merasakan semangat baru untuk terus belajar dari siapapun dan kapanpun untuk meningkatakan kemampuan saya dalam proses pembelajaran PJOK. Kolaborasi dalam setiap kelompok dalam proses tatap muka sangat bermakna bagi saya untuk terus menjadi  guru yang baik. Saya lebih yakin bahwa menjadi guru olahraga  mempunyai peran yang besar terhadap keberlangsung bangsa ini, mewujudkan generasi sehat, bahagia dengan berbagai macam cara dan strateginya, Semangat, salah sehat dan bagaia. Guru PJOK, Sehat, Bugar dan Cerdas !!
TERIMAKASIHÂ
Muhamad Mahfudin
SD Islam Ulil Albab KebumenÂ
Peserta PPKG PJOK 2024
BBGP Privinsi Jawa TengahÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H