Mohon tunggu...
Muhamad Mahfudin
Muhamad Mahfudin Mohon Tunggu... Guru - Berlajar - Berkarya - Berbhakti "Sak Obahe"

Saya Guru PJOK di Yayasan Ulil Albab Kebumen

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refkleksi - Konsep dan Ketrampilan Mengajar yang Efektif

12 Juli 2024   08:49 Diperbarui: 12 Juli 2024   09:00 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Moda: Asinkron

Mengajar gerak sudah menjadi makanan sehari-hari Bapak/Ibu. Dalam kesempatan ini, pembelajaran akan memfasilitasi Bapak/Ibu dalam melakukan refleksi terhadap apa yang selama ini menjadi keseharian profesi Bapak/Ibu. Namun, kita akan kembali kepada apa yang paling esensial dari profesi Bapak/Ibu, yakni sebagai guru PJOK. Bapak/Ibu akan diminta merefleksikan secara metaforis mengajar PJOK dengan dibantu foto artistik. Metafora di sini artinya Bapak/Ibu akan membuat perumpamaan mengajar PJOK dengan sesuatu yang justru tidak ada hubungannya dengan PJOK. Misalnya, Bapak/Ibu memilih foto jembatan dan kemudian memetaforakan: "Mengajar PJOK ibaratkan jembatan karena menjembatani peserta didik untuk hidup aktif sepanjang hayat."

  • Bagaimana Bapak dan Ibu mempersiapkan diri dalam mengajar?

Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan ( PJOK ) Peserta didik bukanlah orang dewasa. Peserta secara jasmani mempunyai ukuran berbeda dengan orang dewasa.
Daalam bermain sepeda, tentunya peserta didik harus disiapkan dengan alat atau media yang sesuai dengan karakter fisiknya apalagi jika peserta didik tersebut menyandang disabilitas. Ketersediaan media pembelajaran PJOK dalam proses pembelajaran sebaiknya seuai dengan kondisi fisik dan alam yang ada di lingkungan sekitar. Mengajarkan PJOK yang sekolahnya berada di area pemukiman pandat penduduk (kota) dan area alam yang luas (desa) tentunya sangat berbeda. Namun esensi dari PJOK bertujuan sama yakni optimalisasi penerapan gerak pada peserta didik dalam melakukan fungsi tubuh dengan baik dan optimal. 

Guru PJOK sebagai pemimpin pembelajaran juga harus menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya bahwa kehadiran guru PJOK adalah membersamai proses perkembangan yang ada dalam kodrat anak/peserta didik itu sendiri dengan senang dan bahagia. Dalam foto diatas, memang seharusnya anak diberikan sepeda yang sesuai dengan usianya, namun tidak menjadi soal jika anak di berikan kesempatan menaiki sepeda orang dewasa bersama adik kecilnya. Sedangkan nampak Ibu yang luar biasa dapat membersamai bermain sepeda dengan cukup indah dan menyenangkan. 

Perbedaan fisik anak dalam mapel PJOK harus mendapatkan layanan yang sama yakni mereka mendapatkan rasa bahagia mengikuti proses pembelajarannya. Fasilitas yang ada menjadi tantangan tersendiri, misal tidak adanya alat yang ada dan lain sebagainya,  guru PJOK mampu memanfaatkan media yang bisa di modifikasi untuk mendukung proses pembelajaran yang berpihak pada murid. Hindari kalimat beda fisik bahkan beda kemampuan, setiap peserta didik mempunyai kemampuan/kemerdekaan dalam gaya belajar masing-masing. 

Keterbatasan alat menjadikan guru PJOK bisa meningkatkan kreatifitasnya dalam inovasi pembelajaran. Guru PJOK bukanlah segalanya, namun bisa membuat peserta didik mampu dan yakin pada kemampuannya masing-masing adalah hal yang sangat indah. 

Bagaimana Bapak/Ibu dalam melaksanakan mengajar? Deskripsikan renungan Bapak/Ibu? 

Saya mengajar di 2 kelas yang berbeda yakni kelas Fase D dan Fase A, Guru PJOK kelas 1 di SD Islam Ulil Albab Kebumen dan Kelas 7-9 di SMP Islam Ulil Albab Kebumen. 

Kesiapan belajar peserta didik dan linngkungan belajar menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran yang saya alami. Di Kelas 1 SD misalnya, materi gerak manipulatif yang berisi tentang gerak anggota tubuh yang menggunakan alat. Dengan jumlah siswa 27 dengan perolehan sama rata putra dn putri. Kami mengawali proses pembelajaran di kelas terlebih dahulu untuk melakukan asasmen awal, Apa itu gerak manipulatif, dan apa saja menjadi pertanyaan pemantik saya dalam mengajar, menggunakan gambar yang dibuat secara langsung dipapan tulis dan emoticon yang dibuat menjadi daya tarik sendiri menarik perhatikan peserta didik. 

Terbiiasa, menanyakan kabar, absensi, doa  yang dipimpin oleh siswa menjadi menu wajib setiap awal pelakaran tentunya. Dalam asasmen awal kami mendapatkan pengetahuan dari peserta didik,  hal tersebut sangat bermanfaat bagi saya untuk mengetahui sembari memberikan pemahaman arti dan macam apa saja gerak manipulatif tersebut, kisaran waktu yang dibutuhkan biasanya 10-15 menit. Al hasil , Cus ke lapangan depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun