Mohon tunggu...
Muhamad Khoiruman
Muhamad Khoiruman Mohon Tunggu... Guru - guru

nama saya MUHAMAD KHOIRUMAN tinggal di jl. parit karto kecamatan kubu kabupaten rokan hilir pekerjaan guru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Budaya Positif di SD Negeri 013 Teluk Piyai

26 Januari 2023   17:13 Diperbarui: 26 Januari 2023   17:12 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kegiatan ekstrakurikuler pramuka (dokpri)

Budaya positif sekolah ini berisi kebiasaan yang disepakati bersama untuk dijalankan dalam waktu yang lama. Jika kebiasaan positif ini sudah membudaya, maka nilai-nilai karakter yang diharapkan akan terbentuk pada diri anak.

Merangkum dari laman resmi Sahabat Keluarga Kemendikbud, berikut lima budaya sekolah yang dapat membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter positif:
1. Gerakan literasi sekolah Gerakan literasi sekolah

(GLS) bertujuan agar siswa memiliki minat baca sehingga keterampilan membaca akan meningkat. Materi bacaan berisi nilai-nilai budi pekerti berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan siswa. Salah satu program yang dicanangkan pemerintah adalah kegiatan 15 menit membaca buku non pelajaran sebelum waktu pelajaran dimulai.

2. Kegiatan ekstrakulikuler

kegiatan ekstrakurikuler pramuka (dokpri)
kegiatan ekstrakurikuler pramuka (dokpri)
Kegiatan ini bertujuan mengembangkan minat dan bakat anak di sekolah. Saat terlibat dalam kegiatan ekstrakulikuler, siswa akan terbiasa melakukan berbagai macam kegiatan positif secara fisik maupun mental.

3. Kegiatan pembiasaan awal dan akhir proses belajar

 (dokpri)
 (dokpri)
Kegiatan ini bertujuan membentuk kebiasaan harian anak, seperti menyambut kedatangan anak di gerbang sekolah sembari menjabat tangannya. Bentuknya tidak terlalu berat namun memerlukan konsistensi. Kegiatan yang bisa dilakukan antara lain, mengikuti upacara bendera, menyanyikan lagu Indonesia Raya, lagu nasional, dan berdoa bersama. Di akhir pelajaran, kegiatan serupa juga perlu dilakukan. Antara lain refleksi, menyanyikan lagu daerah dan berdoa bersama.

4. Membiasakan prilaku baik bersifat spontan

Hal ini penting untuk diterapkan oleh sekolah karena karakter anak baru akan terlihat bila ditunjukkan secara spontan. Karakter dinilai belum terbentuk dalam diri seseorang jika belum bersifat spontan. Dengan kata lain, spontanitas akan menjadi ukuran, bahwa seseorang itu telah memiliki karakter yang baik atau belum. Perilaku ini mencakup perkataan maupun perbuatan.

Misalnya, anak spontan meminta maaf saat lakukan kesalahan atau anak langsung membantu temannya yang sedang kesulitan.

5. Menetapkan tata tertib sekolah

Tata tertib menjadi benteng pembatas antara yang boleh dan tidak boleh, antara yang baik dan tidak baik. Sekolah perlu membuat tata tertib yang disepakati dan dijalankan bersama oleh guru-guru. Tata tertib diperlukan mengingat sikap seseorang mudah berubah, apalagi yang menyangkut kebiasaan. Dengan adanya aturan, seseorang akan terikat. Dengan begitu, kebiasaan positif itu akan terus berkembang hingga menjadi karakter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun