Mohon tunggu...
Muhamad Khabib
Muhamad Khabib Mohon Tunggu... Pegiat sosial Politik -

Jangan Apatis Terhadap Politik

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengembalikan "Grand Design" Presiden Jokowi pada Agenda Tri Sakti dan Nawacita

3 April 2018   03:34 Diperbarui: 3 April 2018   03:59 858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan sekarangpun sebagai pendukung Jokowi mestinya mendorong agar tim ekonomi Jokowi di isi ahli-ahli ekonomi yang paham dan mampu merealisasikan agenda Tri Sakti dan Nawacita Jokowi agar janji dan target-target presiden Jokowi sesuai pada kampanye 2014  yang lalu segera terwujud.

Kebutuhan mendesak Presiden Joko Widodo dan bangsa Indonesia sekarang ini adalah sosok yang mampu mendobrak stagnasi ekonomi akhir akhir ini, seperti merealisasikan agenda ekonomi kerakyatan, mampu mewujudkan pertumbuhan ekonomi hingga 7%, dan mampu menumbuhkan kredit perbankan, selain kebijakan kebijakan terobosan (out of the box) ekonomi lainnya.

Tanpa perbaikan ekonomi saat ini yang faktanya gagal dibawah kendali SMI, tidak menutup kemungkinan presiden Joko Widodo pada pemilu 2019 mendatang akan terseok-seok menghadapi kompetitor politiknya, isu isu mandegnya ekonomi akan menjadi amunisi lawan-lawan politik Jokowi untuk melemahkannya.

Selain itu jika Jokowi di paksa berpasangan dengan SMI oleh para pendukungnya pada 2019 mendatang, pada akhir periodenya presiden Jokowi bakal sulit meninggalkan legacy untuk bangsa dan rakyatnya. "kerja kerja dan kerja" pemerintahan Jokowi seperti pembangunan Infrastruktur, sertifikasi tanah, BBM satu harga, dsb akan terkubur dengan tingginya Utang dan semakin dalamnya terjerumus pada cengkeraman Neoliberalisme. 

Ujung-ujungnya alih alih rakyat mendapatkan kemakmuran, yang terjadi justru sebaliknya ketimpangan ekonomi makin dalam dibawah tekanan tingginya angka demografi (jumlah penduduk usia muda), kemajuan bangsa terhambat, dan negara semakin tak berdaulat. Pada akhirnya Niat baik presiden Joko Widodo tak sesuai fakta yang terjadi.

Alangkah tepat jika para pendukung Presiden Joko Widodo seperti Sdr. W. Haryono menyarankan pada pemilu 2019 mendatang agar Presiden Joko Widodo berpasangan dengan Ekonom yang berpandangan kerakyatan, mempunyai rekam jejak bersih, mampu mewujudkan pertumbuhan ekonomi hingga 10% setidaknya selama lima tahun masa kepemimpinannya, banyak terobosan kebijakan ekonomi, berkomitmen pada pemberantasan korupsi, berkomitmen untuk mewujudkan cita cita Tri sakti Sukarno, mampu wujudkan kedaulatan pangan, punya bargainningdikancah Internasional melakukan negosiasi-negosiasi ekonomi, dan memperbaiki iklim demokrasi agar terwujud Demokrasi yang Amanah.

Jikalau kriteria Cawapres Presiden Jokowi benar-benar mampu terwujud pada pemilu 2019 seperti tersebut, utang Presiden Jokowi kepada rakyat dan bangsa Indonesia berupa realisasi agenda Nawacita dan mewujudkan Cit-cita Tri Sakti Sukarno terbayar lunas pada 2024 dan tentunya itulah Legacybesar salah satu Presiden RI paska Sukarno dengan fondasi Kemerdekaannya dan Gus Dur dengan Pluralismenya.

Salam Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun