Tunis- Rombongan UIN SUSKA (Sultan Kasim) Riau. Rabu (3/9/12) tengah berada di Tunisia dalam menjajaki(MOU) kerja sama dengan Universitas Zaitunah Tunis mengenai program pengiriman mahasiswa dan dosen. Hal ini dilakukan demi terlaksananya program kelas international di Universitas Sultan Kasim Riau.
Seusai penanda tanganan kesepakatan, para rombongan bertolak ke sidi bou said guna menikmati keindahan pantaidan menggali nilai-nilai sejarah yang ada di situ. Besoknya mereka pergi ke masjid jami kairouan yang terletakdi wilayah kota kairouan tunisia bagian selatan. Konon masjid ini di bangun oleh salah satu sahabat Nabi Saw yang bernama uqbah bin nafi' pada tahun 670 masehi di masa ke pemimpinan khalifah umayyah.
Di sela-sela kesibukanya, para rombongan beserta rektor diminta mengisi acara ramah tamah dengan kawan-kawan persatuan pelajar indonesia (PPI) Tunisia yang bertempat di salah satu rumah anggota PPI Tunisia di kawasan makl zaim. Dalam acara ini, Turut hadir pula perwakilan dari KBRI Tunis.
Selesai makan malam bersama, acara di mulai. Di awali sambutan oleh saudara Ardy Pramana ketua PPI Tunisia 2014-2015, ia berbicara perihal aktivitas anggota PPI Tunisia, jumlah universitas yang ada di Tunisia, serta pemaparan mengenai bagaimana untuk bisa melanjutkan study di Tunisia.
Sambutan kedua oleh Dr. Rizal Akbar (Dekan Syariah UIN SUSKA). Harapan beliau, UIN Suska Riau menjadi universitasinternational, oleh karena itu, salah satu syaratnya harus mempunyai program-program berkelas international, dan insya Allah di tahun-tahun berikutnya kami bisa mengirimkan dosen ke Tunis guna study banding dan pertukaran dosen.
Pada kesempatan ini, Prof. Dr. Mundzir Haitamy selaku Rektor UIN SUSKA RIAU menyampaikan perihal kedatanganya ke Tunisia serta pemberian motivasi bagi kawan-kawan PPI Tunisia untuk lebih giat lagi dalam menggapai cita-cita.
Beliau berpesan, lakukanlah yang terbaik untuk bangsa Indonesia jangan sampai kita tercerabut dari akar budayakita ketika kita sudah meninggalkan tanah air.
Beliau juga mengutarakan seputar sejarah Universitas Sultan Kasim, pada masa perpindahan IAIN ke UIN, kami sering terkendala dengan peraturan yang ada di pusat, hingga akhirnya kami terus berusaha sesungguh mungkin untuk bisa menjadi universitas.
Untuk program skala international, saat ini banyak para pelajar dari luar negeri seperti dari kamboja, singapura, malasyia, thailand, sudan dan afrika yang belajar di Universitas Sultan Kasim Riau.
Acara ramah tamah ini di akhiri sesi tanya jawab antara mahasiswa dan rombongan delegasi dari UIN SUSKA Riau. Harapan kami, semoga pertemuan ini bisa terus berlanjut kelak ketika sudah sampai di tanah air guna mempererat tali silaturahim. Dan semoga kami, mahasiswa-mahasiswi di Tunisia bisa mengaplikasikan apa yang beliau sampaikan.(MI)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H