Senin (17/2/14), saya dan bg amin berangkat menuju ke siliana pukul 13.00 dari rumah, semua ini berawal dari sesuatu yang tak terduga. Dari depan kampus, kami naik taksi ke termnal luwaj di sekitar kawasan bab aliwa. kamipun menaiki mobil kijang bercet putih, jurusan siliana cuma 10 dinar. Satu mobil memuat 8 orang. kami duduk di kursi belakang.
Tujuan pertama kami ke maksyar. dari tunis ke maksyar memakan waktu sekitar 3 jam. Dan dari maksar ke district kisro membutuhkan waktu 20 menit dengan biaya 13 dinar 3 orang. Sayangnya di situ kami tak sempat menengok benteng kuno yunani.
perjalanan melewati bukit-bukit berbatu keras dan tanah yang tandus, di daerah ini jarang kami temukan pepohonan nan rindang, yg ada hanya pohon kaktus yg berduri.
pada pukul 19.00, kami tiba di kampung kisro. Setelah itu ngobrol-ngobrol sama orang tua dan keluarganya taufik. kemudian bermain di halaman rumahnya. orang tua taufik sudah kaya orang tua sendiri, Mereka welcome sekali terhadap kita.
Keberadaan air di kampung ini sangat sulit. kita bisa mendapatkan air bersih dengan cara membeli, itupun kalau stoknya masih. ketika malam tiba, lampu-pun hanya menerangi rumahnya masing-masing, sedangkan di jalanan terlihat gelap.
yang kami takuti ketika malam tiba, ialah suara anjing-anjing menggonggong menjaga pemilik rumahnya. disini mempunyai anjing ibarat kewajiban, karena untuk menjaga rumah dan kampungnya.
Semoga Allah swt selalu memberikn air dan kelapangan rezeki kepada penduduk setempat.
****
HARI KE 2 (18/2/14) Kami bangun pagi-pagi bener, dengan cuaca yang masih dingin sekitar 12 c. ketika mau sikat gigi, betapa kagetnya ketika melihat air. dan tidak jadi sikat gigi, hanya membasuh muka doank. saya pun makan dan minum air aqua yang masih tersisa di kamar dan memakan perment karet.
Bukan apa-apasih, cuma supaya tidak bahu mulutnya aja. hehe.. kemudian kita pergi ngopi di district kisro. Disana kita bercanda gurau bersama penduduk setempat.
Setelah pulang ngopi, kita ke rumah main bola sebentar terus tidur. Sore harinya kami bermain keledai dan anjing. Ketika malam tiba, kita di suruh makan. mereka menyugukan kita nasi, Mereka mengerti apa yg biasa kita makan.
Selama disini, kita memakan daging kambing dan ayam. Keluarga taufik sendiri konon mulai tinggal di rumah ini sejak th 1990, sebelumnya mereka tinggal di belakang rumah. Jumlah keluarga yang tinggal di kawasan ini sekitar 90 keluarga.
Sepintas kota siliana. Daerah ini terletak di tunisia barat, 127 km dari ibu kota tunis. Jumlah penduduknya mencapai 24.243. penduduk kota kisro sendiri sekitar 2490. Ekonami warganya banyak di tompang dari pengelolahan minyak zaitun, marmer dan tekstil.
****
HARI KE 3 (19/2/14) pagi-pagi benar, kami di bangunin anak kecil bernama umar, ia adik dari teman kami. “qidz2 (bangun)”. Terus sikat gigi dan alkhamdulillah airnya bersih. Setelah itu bersih-bersih kamar dan menyiapkan persiapan pulang.
pukul 10.00 siang. kami makan sebutir telur, 2 gelas susu, dan sepotong roti buat ganjel perjalanan 4 jam demikian kata tuan rumah. Setelah itu kami berpamitan dengan sohibul bait. Ternyata mobil sudah menunggu di depan. kami bertiga menaiki mobil kijang putih jurusan kisro. di tengah jalan ada orang yg ikut naik, Karena jarangnya mobil yg kesini besar kemungkin sebelumnya mereka sudah janjian dulu.
Sampai di kisro kami membli makanan dan minuman ringan sebagai penikmat jalanan. di pertengahan jalan ada pemeriksaan kendaraan oleh polisi, kami dimnta bitoqoh ta’rif (kartu identitas). Sebagai orang asing, tentu kami di bedakan. Dengan memakai henset dan menguyah permen karet seakan-akan kami tidak kelihatan khawatir dan gugup. Dalam hati (Waduh gimana niih? ).
Pertnyaan-pertanyaan pun menjurus ke kami. “dari mna kamu ?” dengan senyum kami menjawab. “dari kisro”. “ngapain disana” “menjenguk teman kami yang sakit”. Setelah melihat bitoqoh tholabah, polisi itu berkata “kalian kuliah di zaituna ?” “ya, kami kuliah zaituna”. “ok, syukron”. ” jawab polisi itu dengan mengakhiri pertanyaan dan mempersilakan kami pergi. “jazakaulahu khoiron” jawabku. Untung kami bawa kartu tanda mahasiswa dan pasport. perjalananpun di lanjutkan kembali.
Salam hangat kami pak polisi. Selamat bertugas ….
Berbeda dengan perjalanan dari rumah teman kami ke kisro, perjalanan dari siliana ke tunis banyak kami temui rumput-rumput nan hijau seluas mata memandang dengan bukit-bukit yang menjulang indah serta hamparan daun-daun berwarna putih dan kuning menandakan musim semi akan segera tiba.
lagu here without you miliknya 3 doors down menjadi teman perjalananku. pukul 14.21 kami sampai di terminal luwaj dari terminal luwaj kami langsung pulang menuju rumah.
So' Sebuah kota pasti memiliki sejarah dan kenanganya (a city must have a history and memories). Terima kasih. Wassalam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H