Tipologi berasal dari kata dasar "Tipo" dan "Logi," yang masing-masing merujuk pada "tipe" dan "logos." Tipe digunakan untuk menggambarkan gaya atau model, sementara Logos mengacu pada ilmu. Dengan demikian, tipologi merupakan pengetahuan yang bertujuan mengelompokkan manusia berdasarkan faktor-faktor seperti karakteristik fisik, psikologis, pengaruh dominan, nilai budaya, dan aspek lainnya. Bobbi DePorter dan Mike Hernacki menjelaskan bahwa tipologi belajar adalah suatu metode yang dipakai untuk mempermudah proses pembelajaran serta bagaimana siswa menangkap, mengatur, dan mengolah informasi tersebut.
Menurut Hamzah, seperti yang dikutip dalam Yusri (2017), terdapat beberapa jenis gaya belajar yang dapat diperhatikan dan mungkin diadopsi jika sesuai dengan preferensi kita. Beberapa di antaranya mencakup gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik.
Gaya belajar visual melibatkan penggunaan mata atau indera penglihatan sebagai unsur utama. Individu dengan gaya belajar visual menekankan kejelasan penglihatan, di mana bukti konkret harus secara visual disajikan agar pemahaman siswa tercapai.
Ciri-ciri gaya belajar visual :
- Ketika berkomunikasi, tidak terlalu cermat dalam mendengarkan.
- Lebih suka memperhatikan ekspresi, gerakan, dan bicara guru ketika sedang menjelaskan.
- Saat diberi petunjuk, cenderung mengamati tindakan teman-teman sebelum melakukan sendiri.
Gaya Belajar Auditorial
Gaya belajar Auditorial, yang juga dikenal sebagai "Pembelajar Auditori," mengandalkan kemampuan pendengaran sebagai elemen kunci dalam memahami dan mengingat informasi. Dalam gaya belajar ini, pendengaran memegang peranan utama dalam penyerapan pengetahuan.
Ciri-ciri gaya belajar auditorial :
- Lebih cepat memahami materi melalui pendengaran.
- Menyukai kegiatan bercerita, mendengarkan cerita, dan berpartisipasi dalam diskusi.
Gaya Belajar Kinestetik
Gaya belajar kinestetik merupakan gaya belajar yang melibatkan interaksi fisik dengan objek atau materi khusus untuk memfasilitasi pengingatan siswa.
Ciri-ciri gaya belajar kinestetik :
- Lebih menyukai kegiatan fisik atau praktik.
- Lebih efektif memahami materi melalui penggunaan gerakan.
Di atas telah dijelaskan mengenai tipologi belajar, selanjutkan akan membahas tentang jenis-jenis belajar dalam pendidikan diantaranya sebagai betikut :
Belajar Sikap
Sikap memegang peran penting sebagai faktor internal dalam memotivasi pengambilan tindakan atau perilaku, terutama ketika terdapat berbagai pilihan untuk bertindak atau berbuat.
Belajar Pengaturan Kegiatan Kognitif dan Intelektual
Kemampuan untuk mengatur aktivitas intelektual merupakan kemampuan untuk mengelola kegiatan pikiran secara mandiri. Gagne menyebut kegiatan intelektual atau kognitif sebagai “Cognitive strategy” yang merupakan cara untuk mengelola aktivitas belajar dan berpikir secara individu.
Belajar Keterampilan Motorik
Keterampilan ini dinamakan "motorik" karena langsung melibatkan otot, urat, dan persendian, sehingga keterampilan ini benar-benar berakar pada aspek kejasmanian.
Belajar Informasi Verbal
Belajar Informasi Verbal adalah upaya untuk memperoleh pengetahuan melalui penggunaan bahasa lisan atau tertulis. Pengetahuan verbal memiliki signifikansi besar dalam kehidupan manusia karena melalui informasi verbal, kita dapat berkomunikasi dengan orang lain dan mengelola aspek kehidupan sehari-hari.
Belajar Kemahiran Intelektual
Kemampuan intelektual adalah kapasitas untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar dan diri sendiri melalui representasi, terutama dalam bentuk konsep dan berbagai simbol atau lambang seperti huruf, angka, kata, dan gambar. Terdapat empat sub-kemampuan intelektual yang diurutkan secara hierarkis, yaitu persepsi, konsepsi, kaidah, dan prinsip.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H