Artikel ini ditulis dengan maksud bahwa kehidupan sesungguhnya bukanlah terdapat dalam media sosial melihat rekan, kawan dan lain sebagainya tanpa melibatkan kita dalam diri mereka tidak lah ada salahnya.
Sikap yang mungkin timbul sebagian diri manusia nampaknya akan selalu ada, akan tetapi langkah-langkah seperti mengurangi ketergantungan melihat postingan atau unggahan orang lain jika dirasa menganggu secara mental sebaiknya lakukan pengurangan tersebut.
Prasangka buruk atau berperilaku suudzon bisa saja timbul kapan saja dalam benak setiap manusia maka akan lebih indah sebetulnya jika sifat-sifat demikian dijauhi.
Setiap orang berhak meriah kebahagiaannya masing-masing dengan caranya masing-masing tidak terikat pada aturan bahkan norma karena sejatinya setiap orang itu unik memiliki perilaku dan perbedaannya masing-masing.
Pada akhirnya semua yang kita lihat di media sosial apakah akan berpengaruh positif atau negatif semua hal tersebut kembali pada pribadi masing-masing dan tidak bisa dipaksakan terhadap siapapun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H