28 tahun pasca meninggalnya perempuan yang dianggap dirumorkan dekat dengan aktor dan model Ari Sihasale ini, setiap tahunnya sering mengadakan kegiatan baik kunjungan ke rumah keluarga serta museum, sekaligus berkunjung ke makam sang diva di  Kabupaten Ciamis.
Jika kebanyakan artis popularitasnya merosot tajam bahkan sudah dilupakan oleh penggemarnya, justru hal itu tidak terjadi pada Nike Ardilla banyak generasi muda bahkan yang belum lahir ketika pelantun ' Bintang Kehidupan'Â tersebut meninggal namun justru menjadi penggemar baru dari anak didik Deny Sabri ini.
Para penggemar yang tergabung dalam komunitas Nike Ardilla Fans Club ( NAFC) Reborn merupakan basis fans militan yang sampai sekarang masih setia mengharumkan nama dari  lawan Didi Petet dalam film ' Si Kabayan dan Anak Jin' itu.
3. Hari Kelahiran dan Kematian Diperingati
Hari kelahiran Nike sendiri tepatnya pada 27 Desember 1975 dan tanggal meninggalnya pada 19 Maret 1995, kedua tanggal sakral tersebut selalu diperingati terutama bagi para penggemar setia dari artis yang diorbitkan oleh Deddy Dores di tahun akhir 1989 dengan judul album pertama ' Seberkas Sinar,'
Biasanya kegiatan yang berlangsung di Kota Bandung dan Kabupaten Ciamis ini diikuti oleh ratusan bahkan ribuan fans setiap tahunnya dengan rute yang telah ditetapkan sebelumnya, oleh panitia dari NAFC itu sendiri dan selalu berjalan sukses sampai kini.
Penyanyi yang juga sahabat dari Richie Ricardo ini popularitas tidak pernah pudar bahkan serasa tidak  dimakan zaman apalagi banyak orang yang dianggap mirip dengannya langsung terciprat rezeki walaupun orang tersebut tidak mumpuni seperti perempuan yang semat ngekost di Jalan, Mangga, Jakarta ini tetap viral di masyarakat.
4. Albumnya Terus Diliris Ulang
Meksi raganya sudah lama tidak ada namun karya-karya yang pernah dibawakan oleh nya terus bergema dalam dunia musik Indonesia, Â tidak tanggung-tanggung album yang dirilis ulang ini dilengkapi dengan berbagai merchandise khusus.
Sebut saja diantaranya totebag, t-shirt sampai album yang dirilis dalam format piringan hitam juga tidak luput dirilis hampir setiap tahunnya oleh label tempat Nike Ardilla, bernaung Musica Studio's.
Bisa diibaratkan bahwa popularitasnya tidak kalah dengan penyanyi pendatang baru yang terus silih berganti atau  bermunculan setiap waktu, namun para artis dan penyanyi baru tersebut kariernya belum tentu sepanjang Nike Ardilla yang meski perjalanan hidupnya selesai di usia 19 tahun, namun popularitasnya hampir tidak bisa tertandingi oleh artis-artis sesudahnya.