(15/03/2023)-Â Deep Purple World Tour 2023 berjalan sukses dengan dihadiri oleh ribuan penggemar yang sudah menunggu puluhan tahun band asal Inggris itu kembali ke Indonesia.
Berbagai riuh, suara kemeriahan band yang dibentuk dekade akhir 1960- an ini berhasil menggoyang kota kelahiran Presiden Jokowi.
Jumat pekan lalu (10/03/2023), Deep Purple menggelar konser di Auditorium, Universitas Muhammadiyah Solo dengan dihadiri oleh Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Sejumlah penampilan juga disuguhkan bukan hanya Deep Purple semata melainkan dua kelompok musik legendaris tanah air juga turut andil.
Good Bless dan Soneta turut ambil bagian dalam konser tersebut, kedua grup ini memang bisa dikatakan sezaman dengan Deep Purple.
Indonesia memang dikenal sebagai pusatnya penggemar music rock, ini bisa terlihat ketika band-band rock seperti Metallica, dan Rolling Stone ketika menggelar pertunjukan di tanah air.
Penampilan Good Bless dan Deep Purple merupakan penampilan kolaborasi kedua mereka hal ini rupanya pernah terjadi 48 tahun silam di Senayan, Jakarta.
Kala itu band yang sama-sama populer di dekade 1970-an ini melakukan kolaborasi di konser Deep Purple pertama yang diadakan di Indonesia.
Fakta menarik konser ini justru bukan datang dari Deep Purple melainkan dari grup beraliran dangdut klasik, Soneta Grup dan Rhoma Irama.
Kejadian ini terjadi ketika salah satu kru dari band asal Raja Charles III itu, yang tiba-tiba muncul dan memarahi Rhoma dan grupnya karena membawa intro lagu milik band legendaris tersebut.
Rhoma dan kawan-kawan tampak membawakan intro dari lagu 'Smoke on The Water' Sementara itu membawakan lagu milik orang lain sendiri ada aturannya sendiri.
Aturan musik di Indonesia sendiri tepatnya dalam Undang-Undang No 24 Tahun 2014 tentang Hak Cipta menjadi landasannya.
Sebagai informasi memang seharusnya baik musisi ataupun bukan mematuhi aturan menyanyikan lagu milik orang lain dan tidak menyanyikannya jika belum mendapat izin resmi dari pemilik.
Sementara itu dilansir dari detikHOT, Selasa (14/03/2023) Rhoma Irama menjawab pertanyaan seputar insiden yang terjadi dalam konser tersebut.
"itu saya sesalkan, mungkin itu waktu soundcheck malamnya itu astaghfirullahalazim" kata Rhoma Irama.
Terlepas dari adanya kejadian tersebut, pihak promotor dalam hal ini Rajawali Indonesia, seharusnya sebisa mungkin menjalin komunikasi agar kejadian tersebut terjadi.
Kejadian miskomunikasi ini harus menjadi pembelajaran bersama bukan hanya bagi para musisi namun juga para promotor yang mengadakan konser dan pertunjukan musik.
Bukan hanya bagi mereka grup musik asal luar negeri melainkan juga bagi para musisi dalam negeri.
Meskipun insiden yang menganggu tersebut sempat menganggu jalannya acara, Presiden Jokowi nampak asyik menonton band pelantun 'Perpect  Stranger,' tersebut.
Deep Purple sendiri saat ini beranggotakan Ian Gillan, Roger Glover, Ian Paice, Don Airey, dan Simon Mcbride.
Dilansir dari Harian Kompas (8/12/1975) ribuan orang tumpah ruah datang menghadiri konser Deep Purple di Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta.
Harga tiketnya kala itu sebesar Rp 1000. sampai Rp 7.500, berhasil ludes terjual oleh para penggemarnya di Indonesia.
Jika konser di Solo diadakan selama satu hari saja maka konser pertama di adakan selama dua hari berturut-turut 4-5 Desember 1975.Â
Semoga kejadian Rhoma Irama dalam konser band beraliran musik cadas tersebut tidak terulang kembali dan para penggemar selaku penonton harus bijak dalam menyikapi kejadian itu.