Mohon tunggu...
Muhamad Iqbal Al Hilal
Muhamad Iqbal Al Hilal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer

Penulis berkonsentrasi pada isu sejarah, politik, sosial ,ekonomi, hiburan dan lain sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Music

HYBE dan Kakao, Tetap Sengit Perebutkan SM, Ini Dampaknya bagi Projek di SMTOWN

10 Maret 2023   07:40 Diperbarui: 10 Maret 2023   07:57 986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SM Entertainment X YouTube serta Aespa dalam pengenalan SM Remastered Project tahun 2021/ Foto: SM Entertainment 

(10/03/2022)- Kisruh yang sudah berlangsung selama satu bulan belakangan antara SM Entertainment, Kakao Entertainment melawan Lee Soo Man dan HYBE Entertainment jika melihat dari keadaannya hari ini akan sangat susah melanjutkan sejumlah projek yang tengah berjalan dengan lancar tentunya hal ini diakibatkan oleh konflik tersebut.

Saling tuding antara SM dan HYBE mulai membuat artis dan penggemar serta para staf dan pegawai mulai dilanda ketidakpastian dalam bekerja terlebih agensi yang menaungi BTS, HYBE seringkali membubarkan grup secara tiba-tiba, netizen Korea maupun internasional tentunya khawatir girl grup populer seperti Gfriend saja yang dinaungi oleh sub label Source Music, dibubarkan dengan tiba-tiba pada tahun 2021.

Keberadaan agensi yang identik dengan warna merah muda ini memang tengah memuncak pasca akusisi dan merger, menyeruak ke permukaan. Satu tahun sebelumnya bahkan isu ini sudah beredar kencang Dilini pemberitaan maupun dikalangan SM Stan. Sebelumnya HYBE Labels, CJ Entertainment, dan Kakao Entertainment tengah merebut hati Lee Soo Man agar bisa mendapat saham mayoritas SM.

Usai isu berkepanjangan yang membuat angka penjualan saham perusahaan yang didirikan oleh Lee Soo Man sejak tahun 1989 ini melonjak tajam bahkan mencapai KRW 138.000 per lembarnya. Sayangnya ketika artikel ini ditulis saham agensi yang menaungi Kangta sampai Aespa itu, mengalami penurunan atau terkoreksi sebanyak -3,600 (2,27%) dengan angka penjualan KRW 154.900 angka tersebut berdasarkan Bursa Efek Korea Selatan ( KOSPI) 9 Maret 2023.

Gedung Kakao Entertainment/ Foto: The Korea Times
Gedung Kakao Entertainment/ Foto: The Korea Times


Ditengah permasalahan ini kemudian, semakin tampak jelas bahwa sebetulnya agensi dan pemilik saham mayoritas hanya mementingkan kepentingan sendiri dengan berlindung dibalik tameng bahwa mereka seakan bersikap peduli terhadap artis dan penggemar namun pada faktanya mereka para pemilik hanya menginginkan bisnis dan keuntungan mereka berjalan sepenuhnya tanpa memperdulikan penggemar, artis dan para staf.

Konflik bermula dari adanya kesalahpahaman Lee Soo Man dengan manajemen SM Entertainment yang berakibat pada penjualan sebanyak 9,05 persen saham kepada Kakao Entertainment (7/03/2023) sehingga kemudian karena merasa tidak diajak berdiskusi dalam penjualan tersebut, Lee Soo Man secara tiba-tiba melakukan penjualan saham mayoritasnya sebanyak 14,08 persen sehingga kemudian agensi yang didirikan oleh Bang Shin Hyuk, secara resmi menjadi pemegang saham mayoritas.

Pertempuran untuk mendapatkan perusahaan musik dan bisnis hiburan yang bersejarah dan memiliki segudang lini keartisan tersebut seperti dilansir dari Bisniscom (07/03/2023), dijelaskan bahwa Kakao Corp dan Kakao Entertainment kini menjadi pemegang 4,9 persen total keseluruhan saham di SM, dan tengah berusaha membuat tender offer  dengan harga yang diperkirakan jauh lebih fantastis guna mengakuisisi sebanyak 35 persen saham yang masih dipegang oleh para pemegang saham. Dengan angka penawaran KRW 150.000 yang jauh lebih tinggi dari penawaran HYBE sebesar KRW 120.000 diharapkan dapat mendongkel HYBE dari SM, secara perlahan.

Gedung baru Bighit Entertainment kini HYBE Labels/ Foto: Soompi 
Gedung baru Bighit Entertainment kini HYBE Labels/ Foto: Soompi 


Sementara itu, dilain sisi HYBE dalam tender offer, 6 Maret 2023,  seperti dikutip dari Donga (07/03/2023), justru gagal mencaplok saham tersisa yang dimiliki oleh para pemegang saham di SM, HYBE hanya berhasil menambah sebanyak 0,98 persen saham tambahan. Sebelumnya agensi yang juga menaungi New Jeans dan TXT itu juga total target 5.951. 925 lembar saham atau 25 persen saham tambahan.

Dalam aturan perundang-undangan di Korea Selatan, mengharuskan agensi yang juga pemilik dari Pledis Entertainment ini, bahwa mereka tidak bisa mengakuisisi SM Entertainment secara langsung karena harus menunggu selama enam bulan, sebab HYBE mendapatkan 14,08 persen saham dari Lee Soo Man melalui block deal atau melakukan transaksi penjualan saham, setelah berakhirnya jam kerja.

Terlepas dari kegagalan akusisi SM oleh HYBE, manajemen dari HYBE Labels, sudah menayangkan deretan video atas tanggapannya mengenai SM Entertainment melalui kanal YouTube, SM with HYBE yang secara tidak langsung juga merupakan tandingan dari deretan video yang sudah ditayangkan terlebih dahulu oleh manajemen SM, mengenai masa depan SM dengan hadirnya SM 3.0 yang tidak diinginkan oleh Lee Soo Man, namun di dukung sepenuhnya oleh keponakannya mantan CEO SM, Lee Sung Soo dan COO Tak Young Joon.

Meskipun tengah terjadi konflik internal maupun eksternal dalam tubuh agensi yang menaungi Girls Generation, EXO dan Red Velvet ini juga berimbas pada berhentinya proyek 'SM Remastered Project' yang sudah berjalan sejak November 2021 silam. 

SM Entertainment X YouTube serta Aespa dalam pengenalan SM Remastered Project tahun 2021/ Foto: SM Entertainment 
SM Entertainment X YouTube serta Aespa dalam pengenalan SM Remastered Project tahun 2021/ Foto: SM Entertainment 

Projek yang bekerjasama dengan YouTube ini fokus pada perbaikan atau peningkatan kualitas video klip lawas para idol dan artis era tahun 1990-an sampai awal 2010. Terakhir kali, perilisan proyek tersebut dilakukan pada 19 Januari 2023 dengan menampilkan video klip lawas milik Isak N Jiyeon dengan lagu populer 'One.'


Meskipun proyek ini terhenti namun projek lainnya yakni SM Station yang sudah hadir sejak tahun 2016 kembali hadir dengan tampilan yang lebih segar dengan lagu-lagu baru yang juga lebih easy listening. 

Lim Kim X Jamie dalam projek SM Station/Foto: SM Entertainment 
Lim Kim X Jamie dalam projek SM Station/Foto: SM Entertainment 

SM Station kembali hadir sejak tanggal 31 Januari dengan kolaborasi apik yang dibawakan oleh Wendy Red Velvet dan Melomance, dengan single ' Miracle' serta kolaborasi antara Lim Kim dan Jamie dengan single ' Love Me Crazy'.

Serta tertundanya perilisan album Aespa terbaru dan pembatasan penampilan seperti showcase para artis baru yang tengah comeback seperti Key Shinee dengan single 'Killer' terpaksa tidak bisa menggelarnya karena diakibatkan oleh konflik SM dan HYBE.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun