Mohon tunggu...
Muhamad Iqbal Al Hilal
Muhamad Iqbal Al Hilal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer

Penulis berkonsentrasi pada isu sejarah, politik, sosial ,ekonomi, hiburan dan lain sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Money

Transmart Mulai Berguguran Akankah Bernasib Seperti Giant?

6 Februari 2023   19:42 Diperbarui: 6 Februari 2023   19:43 833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu gerai Transmart/Foto: detikFinance 

(06/02/2023) Isu kalah saing sampai merugi belakangan tengah menerpa salah satu ritel kenamaan milik pengusaha Chairul Tanjung. Transmart yang mempunyai 95 gerai di seluruh Indonesia ini kini tengah mendapatkan sorotan setelah sejumlah gerainya ditutup permanen.

Transmart memiliki fasilitas yang hampir sama dengan mall atau pusat perbelanjaan lainnya seperti Yogya ataupun Superindo. Bedanya berbagai brand ternama baik restoran, pusat belanja pakaian dan lain sebagainya serta wahana anak-anak seperti Kidz City dimiliki oleh Transmart, terlebih sejumlah brand yang berada satu naungan dalam CT Corp terdapat di ritel ini.

Dilansir dari Detikcom, (16/05/2010), pada tahun 2010 Chairul Tanjung menjadi pemegang saham 40 persen di Carrefour Indonesia. Pembelian ini didasarkan keinginan si anak singkong agar ada perusahaan nasional yang menjadi tuan rumah di negeri nya sendiri.

Sementara itu dikutip dari Tempo (20/06/2014) Bahwa pada tahun 2014  setelah akuisisi 100 persen atas saham Carrefour Indonesia dengan kesepakatan antara Carrefour Group dan PT Trans Retail Indonesia di Prancis.

Chairul Tanjung dalam salah satu acara di Majalah Forbes/Foto: Telisik.id
Chairul Tanjung dalam salah satu acara di Majalah Forbes/Foto: Telisik.id


Pada mulanya di tahun 2015 CT begitu ia disapa, mulai melakukan transisi branding nama Carrefour di seluruh Indonesia dengan nama Transmart< Carrefour sampai akhirnya di tahun 2019-2020 resmi mengubah semua nama gerai Carrefour menjadi Transmart.

Seperti kita ketahui bersama Chairul Tanjung sebetulnya tidak terlalu bergantung kepada Transmart yang notabenenya sekarang tengah merugi hal ini karena pemasukkan terbesar bagi CT Corp perusahaannya adalah Bank Mega serta lini bisnis media yang dimilikinya yang tergabung dalam Trans Media( Trans TV, Trans 7, CNN Indonesia, Detik, CNBC Indonesia, Insertlive, Transvision dan CXO Media). Terlebih pada tahun 2022 CT juga mengubah Bank Harda sebuah bank konvensional dengan membelinya dan melakukan re-branding  menjadi Allo Bank.

Akan tetapi melihat banyaknya sejumlah ritel kenamaan yang gulung tikar beberapa tahun belakangan seperti 7 Eleven, dan Giant belakangan ini memicu banyaknya pemutusan hubungan kerja ( PHK) di sejumlah ritel berbagai alasan mulai dari kerugian hingga efisensi perusahaan menjadi alasan klasik dari para pengusaha ritel di Indonesia.

Misalnya pernyataan dari Presiden Direktur PT Hero Supermarket, Patrick Lindvall  pada Mei 2021 lalu saat menutup semua gerai Giant.


"Keputusan besar seperti ini tidaklah mudah, tetapi kami percaya keputusan untuk jangka panjang ini kami harus lakukan demi keberlangsungan dari PT Hero Supermarket" dikutip dari Kompas.com ( 25/05/2021).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun