(22/01/2023)- Surabaya dikenal sebagai kota yang memiliki sejarah panjang yakni 729 tahun silam sudah mulai berdiri, tentunya dengan perkembangan zaman yang terus maju dan berlanjut dari masa ke masa dengan kompleksitas di dalamnya yang menjadi magnet tersendiri bagi penduduknya.
Salah satu pelengkap dari kota pahlawan ini memiliki banyak sekali lokasi bersejarah yang jaraknya saling berdekatan antara satu obyek wisata dengan obyek lainnya ini juga menjadi daya tarik tersendiri. Saya sendiri pada tanggal 22 Januari 2023, kemarin melakukan kunjungan ke sejumlah lokasi penting dan tempat bersejarah.
Tidak lain tidak bukan saya mengunjungi sekaligus melakukan observasi untuk tugas akhir dengan mendatangi rumah kelahiran dari Sekretaris Jenderal Konferensi Asia-Afrika tahun 1955 yang digelar di Bandung, ia adalah Roeslan Abdulgani.Â
Cak Roes begitu ia disapa memang jika dibandingkan dengan tokoh lainnya yang berasal dari kota Surabaya, seperti Presiden Soekarno dan tokoh Sarekat Islam, H.O.S Tjokroaminoto, nama pria yang memiliki banyak penghargaan dan tanda jasa ini kurang populer di kalangan masyarakat setempat.
Putra kedua dari pasangan Doelgani dan Siti Moerad ini dikenal memiliki banyak kiprah dalam lintasan sejarah nasional utamanya pada masa pendudukan Jepang di Indonesia , ia juga disebut pernah diberikan kepercayaan oleh Jepang untuk menjadi guru mengajari pasukan tentara.
Sebagai warga asli Surabaya, kiprah pria yang meninggal pada tahun 2005 itu, berjuang dengan sangat jelas dan keras sampai-sampai tangan kanannya tidak bisa digunakan secara sempurna karena terkena lemparan peluru/ granat pada peristiwa 10 November 1945 yang nantinya diperingati sebagai hari pahlawan setiap tahunnya.
Bahkan menurut keterangan dari pengurus rumah kelahiran Roeslan Abdulgani, Rachma yang masih merupakan keponakannya menuturkan saat Cak Roes masih hidup biasanya ayah dari lima orang anak tersebut sering diminta untuk berpidato dalam peringatan 10 November.
Saya sendiri pada hari Sabtu kemarin memilih tokoh ini sebagai riset saya karena belum banyaknya sumber literatur dan riset yang mengupas atau menguliti secara mendalam mengenai Roeslan Abdulgani, padahal kiprahnya sangat banyak dan perlu diketahui oleh banyak orang.
Pencarian rumah bergaya zaman dulu yang menghadap ke arah masjid yang dipakai oleh para pahlawan nasional pada masa revolusi dan pergerakan nasional masih terawat dengan sangat baik. Rumah kelahiran Roeslan Abdulgani terletak di Jalan Plampitan VIII, No 36, Surabaya jaraknya dekat dengan rumah H.O.S Tjokroaminoto hanya terpaut beberapa jalan saja.