"Sebenarnya yang Anda katakan; Rakyat kami yang tidak berdosa adalah bidak-bidak catur untuk tentara-tentara, militer, dan pemimpin politik Anda. Tetap saja, Anda kalah dalam 'permainan'," kata Annas Haqqani ketika merespon pernyataan Harry dalam memoarnya yang sudah membunuh sebanyak 25 orang di Afghanistan.
Tindakan membanggakan mengenai nyawa seseorang yang diceritakan dalam memoarnya sebetulnya merupakan tindakan yang salah karena justru mengibaratkannya sebagai sebuah badik-badik Catur yang hilang dan pernyataan kontroversial yang disampaikan olehnya bukan hanya membuat keluarga kerajaan menjadi bahaya melainkan membuat popularitas dari kerajaan yang berusia lebih dari 400 tahun ini popularitasnya bisa menurun.
Terlebih banyaknya keinginan dari masyarakat setempat yang ingin agar monarki konstitusional yang mereka pakai selama ratusan tahun ini bisa diganti dengan sistem pemerintahan republik yang jauh demokratis meskipun pada kenyataannya eksistensi monarki dan perannya hanya sebatas simbol belaka karena pemerintahan dijalankan oleh Perdana Menteri Rishi Sunak, yang menjabat sebagai PM Inggris pada sekarang iniÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI