Mohon tunggu...
Muhamad Iqbal Al Hilal
Muhamad Iqbal Al Hilal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer

Penulis berkonsentrasi pada isu sejarah, politik, sosial ,ekonomi, hiburan dan lain sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ternyata Seminar Proposal Tidak Menakutkan Seperti yang Orang Katakan

3 Desember 2022   09:40 Diperbarui: 3 Desember 2022   09:52 863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(03/12/2022) Semester akhir dihadapkan akan banyak waktu yang senggang sekaligus mendebarkan hal ini tentunya didasarkan pada banyaknya tahapan akhir untuk menyelesaikan pendidikan yang telah ditempuh selama hampir empat tahun lamanya di bangku perkuliahan.

Mahasiswa akhir atau mahasiswa tua akan dihadapkan kepada berbagai tahapan- tahapan mulai dari Praktik Profesi Lapangan ( PPL), Seminar Proposal ( Sempro), Ujian Komprehensif dan Munaqosah ( Sidang Skripsi).

Kembali ke pembahasan awal, sempro bisa dikatakan sebagai tahap awal karena dari sinilah mahasiswa - mahasiswi akan mulai menggarap tugas akhir yang mana prosesnya pun berbeda-beda tergantung sebaik apa dosen pembimbing yang telah ditentukan oleh kampus untuk membimbing kita selaku calon donatur perguruan tinggi.

Ada dosen pembimbing yang lebih fokus pada konten atau isi ada pula dosen pembimbing yang fokus terhadap sistematika penulisan bahkan ada pula dosen pembimbing yang langsung menyetujui atau acc atau justru sebaliknya menolak mentah-mentah judul dan proposal yang kita ajukan kepadanya.

Baiknya jika sudah di acc oleh dosen pembimbing, kita selaku mahasiswa atau mahasiswi harus bersikap gerak cepat dengan merevisi proposal yang sudah disetujui untuk mendaftar seminar proposal tentu masukkan dan arahan dari dosen pembimbing akan mempermudah kita dalam menjawab dan melancarkan ketika diuji dalam menjawab pertanyaan Penguji 1 dan Penguji 2 yang sudah ditunjuk untuk menguji proposal yang telah dibuat.

Jika memang betul proposal penelitian itu merupakan murni hasil dari karya tulis yang kita lakukan sendiri tentunya biasanya akan dipermudah oleh penguji karena kita sudah pasti bisa menjawab dengan mudah pertanyaan para penguji. Akan tetapi jika sebaliknya dikerjakan oleh orang lain tentunya akan kesulitan menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh penguji terhadap kita.

Faktanya seminar proposal tidak menyeramkan seperti yang dikatakan oleh sejumlah teman dan kakak tingkat bahkan alumni melainkan sebaliknya ternyata proses pengujian proposal tidak serumit dan sepanjang bahkan se- mengerikan yang dikatakan oleh orang lain.

Beruntunglah saya mendapatkan dosen pembimbing yang sangat baik, mengarahkan dan banyak memberikan masukan dan saran demi kelancaran pembuatan proses seminar proposal. Tidak lupa tentunya ini semua juga berkat dukungan, dorongan dan doa dari kedua orang tua dimana dua hari sebelum melakukan seminar proposal saya diuji terlebih dahulu oleh Allah SWT dengan adanya kabar gempa bumi 5,6 SR yang mengguncang Kabupaten Cianjur tempat keluarga saya tinggal berbarengan dengan itu akses komunikasi saya sempat terputus dan juga saya dapatkan kabar kakek saya meninggal dunia.

Namun dibalik itu semua terdapat hikmah yang besar dan patut saya renungkan meskipun saya tengah dirundung duka kala itu saya mendapatkan banyak dukungan, semangat dan motivasi dari sahabat dan teman agar bisa fokus melaksanakan seminar proposal yang sudah ditentukan oleh fakultas jauh-jauh hari sebelumnya.

Apa dikata ternyata benar hikmahnya saya dipermudah dalam menjawab pertanyaan dari penguji, diberikan penguji yang baik dan mengarahkan serta memberikan masukan untuk sedikit perbaikan penulisan dari segi sistematika dan penambahan isi.

Selang satu Minggu setelah seminar usai akhirnya proposal saya disetujui oleh kedua penguji dan direspon hangat oleh sahabat, teman, orang tua dan dosen pembimbing akhirnya saya hanya tinggal menunggu Surat Keputusan Skripsi yang sudah saya ajukan kepada Tata Usaha Fakultas Adab dan Humaniora UIN Bandung tempat jurusan yang saya ambil yakni Sejarah dan Peradaban Islam berada.

Akhirnya saya hanya tinggal melanjutkan Bab II dan langkah-langkah akhir tengah saya gapai satu persatu hanya tersisa Tahfiz,  Ujian Komprehensif dan Sidang Skripsi dan Wisuda yang tentunya saya barengi dengan sejumlah kegiatan di luar perkuliahan guna menambah dan mengasah kemampuan saya semasa di bangku kuliah guna mengimplementasikan sejumlah mata kuliah yang pernah saya enyam sebelumnya.

*Jadi terkhusus bagi semua teman satu angkatan saya dan umumnya semua mahasiswa semester 7 angkatan 2019 mari semangat membuat proposal terbaik kalian kepada dosen pembimbing semoga lancar dan tanpa hambatan. Dan tentunya judul kalian semoga disetujui oleh dosen pembimbing maupun para penguji.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun